kapan bisa akur?

116 10 0
                                    

06:35 Am.

Angin yang bersepoy sepoy sudah membuat hatiku senang di pagi itu, cuaca sejuk dan tidak ada beban di kepala. Seorang perempuan cantik berbaju seragam putih abu-abu dan rambut panjang kecoklatan yang ukurannya sepinggang sudah rapi dan bersih, itulah aku di pagi itu.

***

aku menikmati lebih banyak angin di luar dan melamun pagi. Yah itu sudah menjadi kebiasaan ku di awal pagi apalagi dengan cuaca cerah seperti ini, tapi seorang perempuan membuyarkan lamunanku, aku sudah tau suaranya yang memanggil ku dari dalam rumah, all right itu mama.

"Hmm.. iya ma? Sambil datang menuju ke meja makan tepat nya mama memanggil ku untuk sarapan.

Setelah selasai aku menaiki mobil putih yang di kendarai oleh papa menuju sekolah ku, perjalanan ku dari rumah ke sekolah cukup jauh, untuk membuyarkan kesepian itu aku langsung memakai earphone ku mendengar lagu kesukaan ku sembari membaca novel. Tidak terasa ternyata perjalanan ku sudah berakhir aku telah sampai di sekolah.

"Belajar yang rajin yaa, jaga kesehatan, jangan terlalu banyak beraktivitas ya" ujar papa sambil mengacak-acak rambut ku yang tadinya tertata rapi.

"Iya paa, i promise!" Kataku sambil membenarkan rambutku yang obrak abrik karna papa. dan pergi menuju kelas.

Belum sampainya ke kelas pagi itu allbert sudah membuat aku badmood setelah melihat nya.

"Yaela pagi pagi wajahmu sudah seperti petinju yang mau memukul lawannya hahahaha"

"Apasi! Kok kamu heboh sendiri? Jujur aku ga suka sama orang yang hebohnya tingkat kuadrat kaya kamu itu" jawabku dengan kesal dan ingin sekali pergi dan tidak ingin melihatnya lagi di pagi itu, tetapi di saat aku mau pergi tiba tiba dia menghentikan langkah ku dengan kata katanya.

"Eh tunggu, kamu sudah tau kan nama ku?"

"Iya udah, zira yang ngasi tau"

"Nahh, masa aku gatau nama kamu sih, nama mu siapa? Sebaru barunya anak baru pasti punya nama kan? Hahaha"

"Gak lucu ngapain ketawa sih:v"

"Hidup ini bawa enjoy aja kali, ya lucu lucuin aja yang penting aku happy, enggak kaya kamu yang tiap hari masang muka datar terus setiap jumpa aku"

"Hm aku lagi males banyak bicara" kataku sambil pergi sejauh jaunya meninggalkan allbert yang masih saja berdiri di tempat itu.

Sesampainya di kelas aku langsung duduk dan tidak mengeluarkan sepatah kata sedikit pun seakan hanya aku yang ada di dalam kelas.

"Hei! Kenapa sih? Pagi pagi udah merenggut?" Cetus zira

"Gapapa"

"Ohh i know, jumpa allbert lagi yaa hahahahaha, iyakan??"

"Gausa ngomongin dia, males ah!"

"Haha nemplok mulu dia di depan mu yaa hahaha" kata zira sambil tertawa terbahak bahak seperti raksasa. Tapi aku sedikit pun tidak peduli dengannya. Aku meletakan kepala ku di atas meja dan mencoba mengosongkan pikiran ku dan tidak mau memikirkan tentang allbert dulu.

PatheticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang