CHAPTER 3

1.2K 48 4
                                    

Sepiring baguette disiram dengan sirup maple tercium harum di meja dipadukan dengan segelas hot chocolate telah tersaji di hadapanku. Aku menikmati sarapan pagiku dengan tenang.

Kemudian kupicingkan mataku melihat para maid yang berbaris tapi tak kutemukan sosok si mungil Yos di deretan para maid.

"Tuan muda mobil sudah siap."ucap supirku membuatku menoleh.

"Hm.. baiklah." Aku beranjak dari kursiku kemudian melangkahkan kakiku menuju kamar para maid.

Kepala pelayan , nyonya emily pun mengekoriku. Wanita renta yang selalu sigap melayani kebutuhanku. Akirnya akupun sampai di depan kamar pria mungil yang membuatku tersihir akan pesonanya akhir - akhir ini.

"Maaf tuan , saya melihat dia sangat kelelahan jadi saya biarkan dia untuk beristirahat." Ucap nyonya emily.

"Sepertinya aku lupa memberitahu hal penting kepada pria mungil itu." Akupun membuka kasar pintu di depanku.

Aku melihat sosok Yos yang sedang tertidur pulas kasurnya. Sepertinya dia tidak sadar kalau aku masuk ke kamarnya. Kulangkahkan kakiku mendekatinya.

"Yos.." Panggilku membuatnya terganggu.

Wajahnya yang tidak tenang membuatnya terlihat menggemaskan. Dahinya yang berkerut serta bibirnya yang mengerucut lucu membuat libidoku naik.

Nyonya emily yang melihat Yos tidak merespon panggilan tuan mudanya pun buru - buru mengambil sapu di sampingnya dan berjalan mendekati Yos kemudian memukulnya pelan.

Sontak Yos terbangun dari tidurnya. Wajahnya yang panik membuatku terkekeh. Yos menunduk saat melihatku menetapnya sambil terkekeh geli.

"Kau itu , tuan muda sudah memanggilmu tapi kau tidak bangun - bangun." Omel nyonya emily.

"M-maaf. Saya tidak tahu."

Yos tampak begitu bersalah sehingga membuatku iba. Oh ayolah jika saja tidak ada nyonya emily disini, pasti aku sudah menerjang pria mungil itu sekarang dan kusuruh dia memuaskanku di ranjang seharian penuh.

"Tuan Max ada apa anda mencari saya?" Tanya Yos.

"Cepat bangun dan ganti pakaiamu, kita ke kantor sekarang." Perintah Maxime

"Ma-maf tuan bukankah saya sedang bekerja menjadi maid anda?"tanya Yos.

"Kau bisa melayaniku di kantor." Ucapku menyeringai sambil menatapnya.


- CANDU -


Jacob menatapku lekat - lekat. Sepertinya dia bingung melihatku tadi pagi berangkat bersama Yos bahkan dia membawakan tas kantorku sampai ke ruang kerjaku.

Kunaikkan alisku binggung yang seakan menatapku menantikan jawaban dariku atas kejadian tadi pagi. Waktu istirahat kugunakan untuk menjelaskan kepada Jacob walau itu hanya buang = buang waktu saja.

"Apa ada sesuatu yang kau rahasiakan dariku?" Tanya Jacob.

"Tidak ada yang kurahasiakan." Jawabku jujur dan sepertinya lelaki tan di depanku ini tidak percaya kepadaku."Lalu bagaimana bisa Yos bersamamu tadi pagi?."

"Mulai dari kemarin dia sudah resmi menjadi maidku."

5 detik Jacob melongo mendengar apa yang kuucapkan kemudian dia menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan diri dari lamunannya.

"Max, apakah kau menyukai Yos?" Tanya Jacob membuatku terdiam sejenak.

Bohong jika aku tidak menyukai pria mungil nan menggemaskan itu. Wajahnya yang cantik tidak bisa kusingkirkan dari pikiranku dan parahnya saat aku memikirkannya membuat libidoku naik seketika. Membayangkan dia di benar - benar melayaniku dia atas ranj-,

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang