chap 1

810 83 1
                                    

Jiang Cheng mendengus kesal. Tangannya terasa sangat lelah. Sesekali ia membenahi posisi gendongannya pada seorang anak kecil berusia 10 bulan yang tertidur lelap.

Anak kecil itu berkulit putih besih dengan bibir yg pink. Pipinya yang gemuk menambah kelucuannya.

Tuan muda Jiang menghela nafas panjang. Meskipun kesal dengan orangtua ini anak ini tapi ia juga sangat senang bila dengan ketika bisa menjaga Erlang.

Jiang Cheng akan tidak keberatan apabila diminta menjaga Erlang ketika tidak sibuk. Namun Jiang Cheng saat ini sedang menuju tempat pertemuan para ketua sekte di cloud recesses.

Apa yang akan dikatakan oleh ketua sekte lain ketika melihat Jiang Cheng membawa bayi saat pertemuan ketua sekte. tapi apa daya ia juga tidak bisa menitipkan bayi ini kesembarang orang.

Jiang Cheng mendengar suara petikan guqin.Jiang Chen mengenali suara itu. Jiang Chen mengarahkan langkah ke asal suara tersebut

Hanguan-Jun memainkan guqinya di bawah sebuah pohon. Wajahnya tampak tampan seperti biasanya. Memetikkan jari-jarinya dengan lembut pada senar gurqin

"Ehem,tuan muda kedua lan" Jiang Chen menyela permainan guqin Lan Wangji.

Wangji menatap Jiang Chen dengan seksama.Jiang Cheng kemudian menindahkan anak kecil di gendongannya ke tangan yang sedang berada pangkuan wangji yang sedang duduk (wangji duduk bersila ketika memainkan guqin).

Butuh beberapa detik bagi Wangji menyadari apa yang diberikan Jiang Chen kepadanya.

"Tuan muda Lan. Saya titip keponakan saya sebentar. Saya tidak bisa membawanya kepertemuan ketua sekte"

"Hmm.."hanya itu jawaban Hanguan-Jun yang dengan seenaknya diartikan Jiang Cheng sebagai persetujuan.

"Nanti jika ada orang bodoh yang datang dan mengaku ia adalah orang tua anak ini tolong katakan padanya bahwa Tuan Jiang Chen lebih licik darinya"

Wangji masih tidak memahami bagaimana Jiang Chen bisa memiliki keponakan lagi. Dia hanya tahu keponakan Jiang Cheng hanya Jin Ling.

Jiang Chen hanya punya seorang saudara perempuan yang telah wafat 14 tahun yang lalu.

Jiang Chen buru-buru pergi.Takut Wangji memberikan anak itu kembali kepadanya.

Wangji yang seenaknya ditinggal dengan seorang bayi hanya bisa menatap bayi itu dengan penuh tanda tanya.

Dia juga tidak mungkin melanjutkan bermain guqin dengan bayi yang harus dia pegang.

Menurut wangji bayi itu sangat lucu, ia tidur sangat pulas dengan dada yang naik turun. Wangji mengusap alis bayi itu. Bayi itu mengerutkan dahinya karena merasa terganggu.

Wangji cukup senang dengan anak kecil atau segala sesuatu yang lucu termasuk kelinci-kelinci peliharaannya.

Wangji juga sempat mengasuh A Yuan ketika ia masih kecil dan ia menyukai saat mengasuh A Yuan kecil. Tapi sekarang A Yuan telah dewasa dan tidak lagi bermanja-manja dengannya.

Wangji tidak pernah berpikir memiliki anak sendiri. Wangji tidak pernah tertarik dengan lawan jenis. Ia hanya mencintai seseorang dalam hidupnya dan ia adalah hanya Wei Wuxian.

Wei Wuxian tidak tahu mengenai perasaannya sebenarnya. Wangji takut apabila ia mengatakan perasaannya maka Wuxian akan membenci dan menghindarinya. Ia berpikir tidak mungkin seorang Wei Wuxian yang senang mengoda gadis-gadis adalah gay.

Wangji cukup senang bisa berada dekat dengan Wei Wuxian. Setelah Wuxian terlahir kembali ia hampir selalu bersama dengan Wei Wuxian dan melakukan perjalanan perburuan bersama.

Suatu hari mereka menginap di sebuah penginapan. Malam itu karena ajakan Wei Wuxian ia minum arak dan tertidur. Ketika bangun ia mendapati secarik kertas yang bertuliskan permintaan maaf dari Wei Wuxian bahwa ia harus pergi sendirian untuk mencari sesuatu dan ia mengambil beberapa uang dari kantung Wangji dan ia berjanji akan mengembalikannya.

Wei Wuxian benar-benar ingin membuatnya gila. Sudah lebih dari setahun ia tidak bertemu namun sebulan sekali Wuxian mengirimkannya surat untuk memberikan kabar. Jika tidak ada surat itu mungkin Wangji akan pergi mencari orang itu.

ErlangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang