Wei Wuxian segera membawa bayi dan barangnya yang tak seberapa menuju arah kamar lama Jiang Cheng, Sedangkan Jiang Cheng sendiri menempati kamar utama sebagai ketua sekte.
Wuxian merapikan tempat tidur segera untuk menempatkan Erlang. Bayi itu tampak berusahan mengerak-gerakkan kaki dan tangannya.
"Kau pasti sudah sangat lapar. Sabar sebentar ya" Wuxian mengusap kepala putranya.
Segera setelah menjadi tangan kanan ketuan sekte Yunmeng Wuxian mulai bekerja. Jika Jiang Cheng menginginkan Yunmeng menjadi sekte terkuat, maka Wuxiang akan mewujudkannya.
Untuk menjadi sekte kuat mereka tidak hanya memerlukan anggota-anggota kuat dalam jumlah banyak tetapi juga uang untuk membeli peralatan yang lebih baik mengupah anggota sekte, dan orang-orang lain yang bekerja untuk Yunmeng. Wuxian sejak kecil diajarin oleh paman Jiang bagaimana ia mengelola Yunmeng jadi ia cukup paham dengan hal-hal seperti ini. Yunmeng yg terletak di dekat sungai sangat strategis dalam perdangan dengan kapal.
Wuxian yang telah memiliki pengalaman berkelana ke berbagai tempat dan kemampuanya dalam bersilat lidah memudahkannya mengembangkan bisnis perdangan. Iya meminta ijin Jiang Chen untuk menggunakan sebagian kapal-kapal milik Yunmeng untuk melakukan perdagangan.
Dalam 3 bulan Wuxian mendapatkan untung yang cukup besar. Wuxian menggunakan sebagian keuntungan itu untuk membeli kapal yang lebih besar lagi. Jiang Cheng yang melihat laporan keuangan Yunmeng cukup puas dengan apa yang dikerjakan Wuxian.
Selain mengurus bisnis Yunmeng Wuxian juga memberikan latihan kepada murid-murid Yunmeng. Meskipun tubuhnya tidak sekuat dulu namun tehnik-tehnik cultivasi yang ia kuasai masih salah satu yang terbaik di generasinya.
Setiap hari Wuxian akan bangun pagi-pagi buta dan kembali ke kamarnya saat senja. Namun setiap siang Wuxian akan menyempatkan diri untuk bertemu dengan anaknya. Memastikan ia baik-baik saja.
Selama Wuxian berkerja Erlang diasuh oleh bibi yang dulu bertugas mengasuh Jin Ling.
Beberapa bulan kabar Wei Wuxian kembali ke Yunmeng bahkan menjadi tangan kanan ketua sekte Jiang menyebar ke seluruh dunia cultivasi. Beberapa orang meragukan cerita itu. Namun sebagian lagi khawatir dengan kembalinya Wei Wuxian kedunia kultivasi. Para ketua dan tetua sekte-sekte besar berniat untuk membicarakan ini dan mengundang langsung ketua sekte Yunmeng untuk menayakan secara langsung.
---------/dua bulan sebelumnya/------
Jin Ling kembali dari sektor Jin ke Yunmeng setelah selama 3 bulan ia harus tinggal dan belajar di Lanling Jin
Jin Ling yang begitu sampai ke Yunmeng menuju kamar pribadinya. Kamar itu dulu milik ibunya dan sekarang menjadi kamar pribadinya di Yunmeng.
Saat berjalan menuju kamar pribadinya Jin Ling melihat orang yang ia kenal dan sudah beberapa tahun tidak ia temui.
"Bibi Zhang" Jin Ling memanggil orang itu. Bibi Zhang adalah bibi yg mengasuh dirinya. Sejak usia 11 tahun bibi Zhang tidak lagi menguruh dirinya karena Jin Ling harus mulai belajar mandiri.
"Tuang muda Jin! Anda sudah sangat besar sekarang. Saya hampir tidak mengenal anda" wanita berusia 53 tahun itu tersenyum senang melihat bocah ia asuh selama bertahun-tahun telah tumbuh menjadi remaja yang tampan.
"Bibi aku senang bisa bertemu lagi dengan bibi" Setelah berhenti mengurus Jin Ling bibi kembali ke desanya. Jin Ling sebenarnya sangat sedih ketika harus berpisah dengan bibi Zhang.
Bibi Zhan memegang tangan kanan Jin Ling dan berkata "saya juga sangat senang bertemu dengan tuan Jin Ling dan kembali dipercaya oleh tuan Jiang untuk mengasuh keponakannya" mata Bibi Zhang berkata-kata
"Apa? paman Jiang Cheng meminta bibi kembali mengasuhku?" Jin ling mengerutkan dahinya. Apakah karena ia sering melakukan kesalahan dan kena marah pamannya sekarang dianggap sebagai anak kecil oleh pamannya itu.
"Aiyo.. bukan tuan muda Jin Ling tapi saya diminta untuk mengasuh tuan muda Wei Erlang"
"Wei Erlang..." Jin Ling mengulang nama yang dia dengarkan untuk mencerna kata-kata bibi Zhang. Wei Erlang? Keponakan paman Jiang? Wei keponakan paman Jiang? Jin Ling masih tidak memahami ini.
Apakah pamanya punya saudara jauh dengan marga Wei. Ia hanya tahu satu orang dengan marga wei yakni Wei Wuxian
"Anda tidak tahu tuan Wei Erlang?
Jin Ling menjawab dengan menggeleng.Bibi Zhang hanya tahu bahwa ia ditugaskan untuk mengasuh keponakan tuan Jiang yakni anak Tuan Wei Wuxian. Ia tidak tahu bahwa Jin Ling tidak mengenal anggota keluarganya yang lain.
"Tuan muda A lang adalah putra Tuan Wei Wuxian" Jin Ling seperti tersambar petir mendengar ini. Ia terdiam seolah tak percaya.
"Ah...kalau begitu pasti anda belum pernah bertemu tuan muda Erlang pasti anda senang bertemu dengannya. Ia anak yang sangat lucu" Jin ling digandeng oleh bibi Zhang menuju kamar yang tidak jauh dari kamar pribadi Jin Ling.
Bibi Zhang mendekati sebuah keranjang bayi yg ditempatkan disamping tempat tidur besar.
"Sepertinya tuan muda alang kebetulan baru bangun"
Jin Ling ikut mendekati keranjang bayi itu. Ia mendapat seorang bayi yang terlihat baru saja terbangun dengan bibi sedikit cemberut mengusap hidung dan matanya.
"Sepertinya popok tuan erlang perlu diganti" bibi Zhang mengecek popok bayi dengan kulit putih dan bibir pink kemerahan itu.
Selama popoknya di ganti Erlang menatap Jin Ling sambil menghisap jari-jari kecilnya.Jin Ling mengamati baik-baik bayi itu untuk melihat kemiripannya dengan Wei Wuxian.
Jin ling melihat sesuatu yang ia kenali ketika melihat mata Wei Erlang. Jangan-jangan .... ah itu masih dugaan saja. Ia akan mencari tahu dulu apakah dugaannya benar.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlang
FantasyJiang Cheng menitipkan seorang bayi kepada Hanguan-Jun. Dia mengatakan bahwa jika nanti anak ada orang bodoh yang akan mengaku sebagai orangtua bayi itu