Jin Ling

554 71 2
                                    

Jin Ling menekan-nekan jarinya ke pipi gemuk bayi yang sedang diberi susu oleh bibi Zhang (untuk lebih mudah di universe MDSZ ini sudah ada dot)

Bayi itu seolah tidak peduli ada orang yang memainkan pipinya ketika ia dengan lahap meminum susu.

Jing Ling belum pernah berinteraksi dengan anak kacil sebelumnya. Baik itu ketikan di Lanling Jin maupun di Yunmeng. Ini pengalaman yang baru baginya.

Setelah selesai minum susu bayi mengerak-gerakkan kaki tangannya gembira dan tersenyum. Ia mengerakkan tangannya ke arah Jin ling seolah ingin meraihnya.

"Tuan muda Jin Ling apakah anda mau mencoba mengendong tuan muda Erlang. Sepertinga tua muda erlang ingin di gendong oleh tua muda Jin"Bibi Zhang tersenyum kepada Jin Ling

"Um..sepertinya itu bukan ide yang baik. Bagaimana jika nanti aku tidak sengaja menjatuhkanya"

Bibi Zhang mencoba meyakinkan tuan muda Jin. Wajar apabila orang yang tidak pernah mengendong bayi akan merasa takut untuk pertama kali.

"Tuan muda Jin Ling tidak akan menjatuhkannya. Sini tuan bisa mencoba mengendongnya dengan duduk"
Jin Ling kemudian duduk di sebelah ranjang dan bibi Zhang memberikan bayi berusia 7 bulan itu ke tangan Jin Ling sembari memperbaiki posisi mengendong Jin Ling.

Bayi Erlang tersenyum mengerak-gerakkan tangan kakinya. Jin Ling yang baru pertama kalinya mengendong bayi merasa excited.

"Ow... hei rambutku" bayi itu menarik helai rambut Jin Ling yang menjuntai kebawah dengan masih tersenyum bahagia.

Mendengar nada suara tinggi Jin Ling bayi itu terdiam menatap pemuda itu dengan mata beriris emas.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Jin Ling sedikit kaget melihat Wei Wuxian. Terakhir ia bertemu dengannya lebih dari setahun yang lalu.

"Oh rupanya ada tamu" Wuxian tersenyum melihat Jin Ling. Hubungannya dengan Jin Ling tidak seburuk saat pertama kali mereka bertemu. Jin Ling telah cukup mentolerir perilaku Wei Wuxian secara umum.

"Bibi Zhang terima kasih telah menjaga Erlang. Bibi bisa beristirahat dulu" Wuxian memang akan menyuruh bibi Zhang untuk istirahat dan menghabiskan waktu istirahat siangnya berdua saja bersama bayinya.

"Tampaknya A Lang sangat senang bersama dengan tuan muda Jin" Wuxian tersenyum melihat wajah anaknya yang tampak senang di gendongan Jin Ling"

"A Lang tidak mudah menyukai orang baru. Um... mungkin karena ia mengetahui bahwa Tuan muda Jin adalah dagenya" Wuxian memgelus-ngelus dagunya ketika berpikir"

"Dage..." Jin Ling mengulang kata itu. Ia adalah anak satu-satunya dan kedua orangtuanya telah meninggal. Ia tidak pernah berpikir untuk menjadi kakak seseorang

" Mo Xuanyu masih pamanmu bukan. Jadi karena A Lang adalah anakku jadi secara teknis A Lang adalah adik sepupumu. Emm..apakah tuan Jin keberatan menjadi kakak A Lang?" Wuxian menatap Jin Ling

"Tentu aku akan menjadi dagenya" Jin Ling menjawab dengan malu-malu. Tapi dalam hati Jin Ling sangat senang bisa menjadi kakak.

"Terima masih. Aku senang A Lang memiliki dage seperti tuan muda Jin Ling" Wuxian menatap Jin Ling dengan tatapan lembut.

Wuxian memahami bagaimana rasanya sendiri sebagai yatim piatu. Ia sangat senang memiliki Jiang Cheng yang ia anggap seperti saudaranya sendiri.

Ia ingin Jin Ling tidak kesepian dan memiliki seseorang sebagai saudara dan ia juga senang bila A Lang sekarang memiliki kakak.

Wuxian duduk di bangku kayu dan menuangkan minum ke gelas. Dia merasa sangat haus setelah berkeliling Yunmeng untuk melakukan beberapa pekerjaan.

"Apakah Hanguan Jun juga di Yunmeng Jiang?" Tanya Jin Ling

"Memangnya untuk apa Lan Zhan ke Yunmeng"tanya Wuxian penasaran.

"Oh kupikir karena pasangan dan putranya ada disini Hanguan Jun juga akan berada di Yunmeng"

Uhuk...uhuk... Wuxian yang sedang minum tersedak mendengar kata-kata Jin Ling. Bagaiamana dia bisa tahu. Pikir Wuxian

ErlangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang