“Ka kamu siapa?”
“Aku adalah orang yang senang membantu orang lain yang sedang berkebutuhan.” Jelas orang tersebut.
“Mau apa kamu dariku?”
“Aku tidak mau apa apa. Tapi aku merasakan bahwa kau akan mengalami musibah besar.”
“Tidak, itu tidak benar!”
“Jangan mengelak! Jika kau membutuhkan bantuan cepat panggil aku! Caranya kau harus teriak “GALILANGGA” tiga kali! Jika tidak ada jawaban atau aku tidak datang, ulangi lagi tiga kali. Mengerti?!”
“I iya mengerti.”
Setelah Berbicara dengan Layra, orang itu langsung menghilang seperti sekelebat petir. Layra bangun dari mimpinya. Tapi kali ini dia tidak teriak.
“Ya ampun, mimpi macam apa itu?” Tanya Layra kepada dirinya sendiri.
“Mungkin aku harus mencuci mukaku agar tidak bermimpi lagi.” Batin Layra.
Gadis itu langsung pergi ke kamar mandi dengan hati hati. Ia mencuci mukanya di sana, tetapi seperti ada yang aneh dengan dirinya. Yang jelas memang ada sesuatu yang memata matainya sehingga membuatnya tidak nyaman.
Bulu kuduknya berdiri dengan tiba tiba, seperti ada yang mengelus lengannya. Lalu pindah ke leher dan berakhir di puncuk kepalanya. Sontak itu membuatnya takut dan ingin segera balik ke kamarnya.
☀☀☀
Tok..tok..tok..
Seseorang mengetuk pintu kamar Layra, dan membuka pintu itu. Seseorang perempuan tua masuk ke dalam kamar Layra dengan hati hati. Ya, itu adalah Bi Siti, pembantu Layra yang sudah di anggapnya sebagai ibu kedua.“Non Layraa.., ayo bangun non, sudah jam setengah 7 lebih non..”
Bi Siti menggoyangkan badan Layra agar gadis itu bangun. Tetapi nihil. Gadis itu tetap tidur. Bi Siti mencobanya lagi. Ternyata suhu badan Layra sangat tinggi. Ia terkena demam, lagi.
“Duh non, kok panas sih?”
“Aah, gapapa bi, cuma panas sedikit,Layra kuat kok.”
“Tidak non,pokoknya non di rumah saja, biar tidak tambah sakit.”
“Emm, terus, sekolahnya gimana bi?”
“Nanti ibu bilangin ke ibu guru non.”
“Ooh, oke deh bi, terimakasih banyak ya.”
“Sama sama non, sekarag Bi Siti bawakan obat ya.”
“Iya.”
☀☀☀
Dingin. Itu adalah kata yang bisa di ucapkan Layra sekarang. Gadis itu tengah duduk di teras rumahnya. Yap, dia sudah lebih baik dari sebelumnya. Dia mengangkat cangkir berisi teh panas lalu meminumnya dengan hati hati.Lalu Bi Siti datang dengan tiba tiba, ia membawa obat beserta air putih untuk Layra minum. ia juga membawa selembar surat yang terbungkus dengan amplop berwarna pink dan abu abu. Ia baru ingat bahwa ada kurir yang datang kerumahnya dan menghantarkan surat untuk Layra.
“Ayo non, di minum obatnya. Ohiya, tadi ada kurir yang mengantarkan surat ini untuk non.” Jelas Bi Siti.
“Oh iya bi, makasih ya.”
Setelah meminum obat, Layra membuka surat itu. Di bagian depannya ada tulisan indah menabah kesan cantik dan imut. Tulisan itu berbunyi “untuk Layra tersayang”. Ia sudah dapat menebak bahwa surat itu dari pacarnya, yaitu Abraham.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Fantasy[HIATUS] 🚫Layra Rianna is sold out🚫 Aku menjual jiwa ku kepada sang penguasa dunia dan penguasa kegelapan abadi. Start : 24 Feb 19'