PROLOG

17 1 0
                                    

Aku adalah segalanya untuk diriku sendiri...
*
*
*

Seorang gadis dengan kulit cerah, bibir pink cherry, rambut berwarna Coklat terang, mata bulat berbola biru tua dan postur tubuh nya yang tinggi serta  nampak Sexy. Indah dipandang. SEMPURNA! satu kata untuk penampilan nya. Sebut saja dia Licha.

Gadis itu merasa sangat risih karena sejak kedatangan nya ke tempat ini, seorang gadis yang sebaya dengan nya tak henti berkutik dan mengeluarkan celotehan-celotehan yang tak akan berujung dengan mendapatkan keuntungan apapun. Lagipula, Licha hanya akan menganggap nya angin lalu saja. Jika menghiraukan, bukan Licha nama nya.

Gadis aneh itu terus mengikuti Licha kemanapun dia pergi. Oh ayolah. Licha ingin mengurus surat pindah nya, sebentar saja tolong usir gadis aneh ini dari hadapan nya.

"Please...Lo maukan jadi temen gue?"

"Kalo elo enggak jawab iya, gue bakal terus ngikutin kemanapun elo pergi!"

"Ayolah, hmmm...L-Licha? Oh! CHAVY! nama yang indah," Teriak gadis aneh itu ketika melihat name tag yang terdapat pada seragam Licha.

ya,

Licha Vy-Chia.

Gadis dengan blasteran Canada-Indonesia itu memiliki potensi diri dan bakat yang cukup tinggi. Membawa nama harum sekolah lama nya. Tapi kini, ia telah pindah dari sekolah itu. SMA GARUDA adalah nama sekolah yang ia pijakkan kaki nya untuk pertama kali. Mulai hari ini SMA GARUDA akan menjadi sekolah nya.

Peraturan yang lebih dari ketat dan semua siswa siswi berprestasi akademik standar tinggi, Licha memilih sekolah baru ini untuk ia jadikan sebagai asahan baru untuk mengukur dan mempertajam sebatas mana kemampuan otak nya.

dan Chavy? Please stop it! Licha tidak suka ada orang lain yang menyebutnya dengan nama itu!

"Chavy! kenalin, nama gue Yorana!" Seru gadis itu semangat, Licha memutar bola matanya malas sambil menghembuskan nafas gusar, gadis itu memijit pelan pelipisnya.

"Sampe kapan sih, Lo bakal diemin gue? Perasaan dari tadi lo cuma ngangguk sama dehem-dehem doang! Lo enggak bosen apa?"

"Lo enggak bisa ngomong ya?"

"Lo cantik tau enggak, masa iya cantik-cantik cuek,"

"Pelis pelis pelissss...Lo mau ya temenan sama gue...?"

"Gue ngemis gini bukan berarti gue enggak punya temen, tapi gue tuh bosen temenan sama cili cilian!"

"Kaya nya elo cewek baik-baik. Kulkas berjalan,"

Gadis bernama Yorana itu terus saja membuat  pening kepala Licha. Menyebut Licha Kulkas berjalan Sampai dia bosan sendiri dan berniat meninggalkan Licha
"Bosen ah gue! nanti kita ketemu lagi! Gue janji bakal buat lo mau temenan sama gue!" Yora berjalan meninggalkan Licha sambil menghentak-hentakkan kaki nya kelantai, gadis itu merasa kesal karena dia selalu diabaikan oleh Licha.

Gadis bertubuh ramping dengan bola mata Hijau bernama Yorana itu kini tak nampak lagi di hadapan Licha.

Gadis itu merasa sedikit tenang, Licha masuk ke ruang guru dengan seulas senyum kecil, namun terlihat sangat manis. Membuat para guru berbisik-bisik kagum.

"Kamu yang bernama Licha Vy-Chia dari SMA MERAK?" Tanya seorang guru wanita,

"Iya" Jawab Licha singkat

Seorang guru dengan kaca mata bulat dan kulit tan menatap name tag di baju Licha "Nama yang bagus," puji nya

"Terima kasih,"

"Ini berkas-berkas nya. Disana terdapat Larangan dan tata tertib sekolah beserta data-data penting dan materi kelas 11 yang sudah kami selesaikan dalam waktu 4 bulan, materi itu harus kamu kejar selama 2 minggu kedepan," Jelas guru itu sambil memberikan sebuah map pada Licha

"Baik,"

"Kamu boleh masuk ke kelas mu. Pak Isto yang akan mengantar,"

"Terima kasih."

Licha dan Pak Isto berjalan menuju kelas yang akan ditempati oleh Licha. Mereka berhenti tepat di depan kelas dengan Lable pintu yang bertuliskan '10 IPA 1

Pak Isto terus mengetuk hingga seorang guru dengan wajah sangar membukakan pintu untuk mereka, Bu Miapri. Licha melihat nama itu tertera di kemeja beliau.

Licha disambut dengan binaran-binaran indah pada pasang mata yang ada di kelas ini, satu lagi. Yang tidak asing di pandangan Licha, gadis aneh itu! Oh astaga! Licha sekelas dengan nya! Bahkan gadis itu tersenyum riang melihat kedatangan Licha.

"Semuanya harap tenang! Dengarkan ibu sebentar!" Seru Bu Miapri saat melihat siswa-siswi nya berbisik-bisik

"Iya bu..." Jawab mereka serempak. Guru itu mempersilahkan Licha untuk memperkenalkan diri nya,

"Licha Vy-Chia. Salam kenal! " Ucap Licha singkat

"Too," Jawab mereka serempak, kecuali Yora yang berdiri dari kursi, "Chavy!!! Kita sekelas!" Seru nya Antusias. Membuat semua orang kebingungan.

"Yora jangan membuat keributan,kembali duduk!" Mata Bu Miapri seakan akan lepas dari tempat nya

Licha dipersilahkan untuk memilih bangku yang akan ia tempati, hanya ada 1 bangku kosong dan sial! Bangku itu berada tepat di sebelah gadis aneh yang mengejar-ngejar Licha. Yora tersenyum penuh kemenangan "Lo enggak ada pilihan lain selain duduk sama gue," Ucap nya datar

"Hm," Licha menggantung tas nya di paku loker, kemudian mengeluarkan sebuah pulpen dan buku tulis untuk mengikuti pelajaran pertama dia di sekolah baru ini.

"Cantik banget ya, si Bian kalah tuh"

"Kaya nya dia bakal dapet julukan TMWG deh,"

"Kalo dia dapet julukan itu si Bian gimana?"

"Cocok tuh sama Leader Basket kita,"

"Sumpah cantik banget sih anak orang"

"Ajak kenalan, njir!"

"Tapi keliatan nya ice banget tuh anak,"

"Kalo kalian bilang dia cantik jangan lupa usap muka, siapa tau nanti nular"

Kira-kira begitulah celotehan-celotehan yang Licha dengar tentang diri nya dan itu sama sekali tidak penting. Jika Licha cantik, itu memang sudah takdir nya.

Hari pertama ini cukup berat bagi Licha, gadis itu memperbaiki rambut nya yang sedikit berantakan, menghembuskan nafas gusar dan meraih pulpen nya kembali, kemudian mulai mencatat materi yang diberikan oleh Bu Miapri

"It's okay! Good Luck, Chavy!" Gumam nya




CHAVYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang