Pagi ini aku dan anakku Zahro kebetulan berjalan-jalan. Udara masih sejuk , berselimut kabut tipis dan sangat fresh ketika terserap masuk ke rongga dada.
kami berjalan menuju daerah perkebunan dekat villa kami."ayah-ayah, itu gunungnya indah sekali ya yah..!"
"ouh iya nduk,itu namanya gunung Lawu, menjulang tinggi keangkasa."
''kapan-kapan Zahro mau dong diajak kesana yah.."
"boleh nduk, tapi nanti ketika kamu sudah dewasa ya!"
"kenapa yah...?"
"iya biar fisikmu kuat dulu, kan naik gunung itu butuh perjuangan dan fisik yang kuat!"
"ouh iya yah, gunung Lawu yang indah itu, tanaman-tanaman hijau yang indah, bunga-bungaan, hewan-hewan, dan semua ini kenapa ada didunia ya yah?"
aku terhenyak dengan pertanyaan Putriku ini yang notabene masih anak kecil,namun sudah melontarkan pertanyaan yang begitu menohokku sebagai orang dewasa.
"begini nduk, adanya gunung ,sungai, tanaman hewan dan lain sebagainya yang ada dunia ini tak lain adalah sebuah tanda bahwa ada yang Maha Kuasa yang telah menciptakan ini semua!"
Anakku masih mengernyitkan dahi ,tanda bahwa ia belum begitu paham.
"Coba ayah lihat Topimu, topi ini benda bukan?"
''iya ayah.""Tidak mungkin kan tiba-tiba topi ini ada tanpa ada yang membuat? Pasti ada yang membuatnya kan?"
Zahro mengangguk tanda bahwa penjelasanku sudah masuk dalam akalnya.
"Begitupun Alam dan seisinya,tidak mungkin alam sebesar dan seluas ini ada tanpa ada yang menciptakan, sudah pasti ada yang menciptakannya dan tentu yang menciptakan adalah Yang Maha Kuasa,yakni Tuhan!"
"Lha kenapa Tuhan menciptakan alam ini yah?"
Waduh, dalam batinku aku terkaget lagi dengan pertanyaannya yang justru semakin mengejar."Gusti Allah itu khazanah tersembunyi yang tak seorangpun tahu nduk, tidak ada satupun mahkluk didunia ini yang seperti Allah, seperti salah satu sifat wajibnya Allah yang pernah Zahro hafalkan ituloh, yang.... "
"Laitsa Kamitslihi Syai'un yahh.."
"Nah bener, tidak ada satupun yang menyerupai Gusti Allah. Dan Allah itu (ingin) dikenali dan dicintai, maka Gusti Allah menciptakan Makhluk termasuk alam ini, agar manusia yang merupakan makhluk paling sempurna bisa mengenali Allah dari tanda-tanda kebesaranNya yang ada di Alam semesta ini."
"Terus gimana yah?"
"Terus setelah manusia mampu mengenali Allah maka secara perlahan manusia akan bisa mencintai Allah""bagaimana caranya bisa mencintai Allah yah?"
"Cara mencintai Allah itu bisa dengan cara melakukan perbuatan-perbuatan atau perilaku yang Allah senangi, dan meninggalkan apa-apa yang dilarang atau tidak disukai oleh Allah. Zahro cinta sama ayah tidak? sayang kan?"
"İya yah"
"Kalo Zahro cinta , hmm... ketika ayah melarang Zahro untuk berkelahi dengan teman tapi Zahro malah tetap berkelahi kira-kira Ayah Marah apa tidak?"
"iya pasti Zahro kena marah!"
Zahro menjawab sambil nyengir."Kalo sudah benar-benar cinta, seseorang itu tidak akan melakukan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh orang yang dicintainya, pastilah ia akan selalu berupaya membahagiakan orang yang dicintai, salah satu caranya melakukan perbuatan-perbuatan yang disenanginya."
"Begitupun kita sebagai manusia, sebagai seorang hamba , harus melakukan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan oleh Allah , perbuatan-perbuatan yang disenangi Allah!"
"Paham nggeh?""iya Ayah Zahro paham"
"Makanya Zahro kalau Sholat yang rajin, belajar ngajinya juga sungguh-sungguh,biar Allah Semakin Cinta dengan kita"
"iya Ayah, doakan Zahro ya yah..!"
"Ya sudah ayok kekebun teh "Banyak cobaan dalam menapaki Suluk untuk menuju-Nya nduk,suatu saat kamu akan tahu seberapa terjal jalan yang harus kamu lalui. Belajarlah sungguh-sungguh tentang ilmu agama tentang ilmu syariat, sebab itulah jalan yang sudah disiapkan oleh Allah untuk hamba-hamba yang beriman. Jalan menuju hakekat jalan menuju Ma'rifat. Jalan cintamu untuk saat ini adalah Syariat.
"Ayah,itu ada burung putih , burung apa yah?!"
Lamunanku buyar oleh panggilan putriku.
"Mana burungnya nduk?"
Dari Cinta Kita Berasal. Atas nama Cinta Dia menciptakan kita. Karena tujuan cinta kita mendatangiNya. Dan demi Cinta pula kita menghadap-Nya. (Syekh Al-Akbar Muhyiddin Ibnu Arabi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta
SpiritualDari Cinta Kita Berasal. Atas nama Cinta Dia menciptakan kita. Karena tujuan cinta kita mendatangiNya. Dan demi Cinta pula kita menghadap-Nya. (Syekh Al-Akbar Muhyiddin Ibnu Arabi)