Beberapa jam kemudian setelah di perpustakaan..
"Fely.. Udah sore nih. Deffi juga udah balik duluan. Yuk, bareng" ajak Teera seraya menutup buku bacaannya yang telah usai dibaca olehnya.
"Gak usah,Ra. Makasih.." tolak Fely dengan halus.
"Lo naik angkot kan? Keburu gelap Fel.. Gapapa, ikut aja" pinta Teera sedikit memaksa. Fely menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk senyuman manis miliknya.
"Makasih. Tapi gue gak papa kok. Lo kan juga tau biasanya gue juga kek gini" ucap Fely dengan tersenyum.
"Yaudahlah.. Gue balik. Takdir baik emang masih berpihak ke lo, Fel. Awas kalau nanti ada apa-apa" ancam Teera sebelum keluar dari perpustakaan. Fely hanya tertawa kecil melihat tingkah Teera yang khawatir padanya. Ia pun melanjutkan membaca buku yang ada di hadapannya.
'Tok.. Tok.. Tok..'
Terdengar suara ketukan pintu. Fely langsung beranjak dari tempat duduknya dan segera melihat siapa yang mengetuk pintu perpustakaan itu."Fely.."
"Kak Dio?"
"Lo kenapa masih di sini?" tanya Dio, kakak kelas Fely yang sudah lulus.
"Mm.. Lagi baca buku kak.. Untuk persiapan ujian besok" jawab Fely.
"Gak lo pinjem aja? Lo gak perlu sampai di sini sendirian kan? Penjaga perpusnya?" tanya Dio yang celingak-celinguk melihat ke arah dalam untuk mencari penjaga perpustakaan.
"Tadi ada urusan, jadinya pamit duluan. Makannya aku disuruh megang kunci. Ini bentar lagi juga mau pulang kok,kak" jawab Fely "Kakak sendiri kenapa ke sini?"
"Nih, si Zey. Minta temenin minjem buku"
"Oh, ada Kak Zey juga. Masuk kak.. Silahkan, mau minjam yang mana? Jangan lupa nulis di buku catetan yang ada di atas meja ya.." kata Fely disertai senyuman ramah. Zey bergegas masuk tanpa membalas ucapan Fely dan segera memilih buku. Fely yang sudah memahami sifatnya hanya tersenyum menahan kesal. Diabaikan.
"Lo masih naik angkot?" tanya Dio yang masih di depan pintu. Fely hanya mengangguk.
"Lo tau kan, kalau lo masih cewek?" tanya Dio memastikan. Fely tertawa terbahak-bahak. Baginya, itu adalah pertanyaan bodoh yang tidak memerlukan jawaban."Masih lah kak.."
"Kenapa lo tetep santai? Bahaya Fel, cewek pulang jam segini" nasehat Dio yang terlihat khawatir.
"Hehe.. Gak papa kak, udah biasa"
"Gapapa gimana? Setelah ini, lo harus balik" perintah Kak Dio.
"Ih, kan biasanya aku juga pulang jam segini dan baik-baik aja tuh" elak Fely.
"Iya, biasanya.. Kalo gak biasa, baru tau rasa. Emang siapa yang mau tanggung jawab.." sahut Zey tiba-tiba.
"Haha.. Maafkan temen gue yang satu ini Fel. Lo taulah.. Sifat dia kek gimana" kata Dio. Fely tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah Zey selesai memilih buku yang ingin di- pinjamnya, Fely mengunci pintu perpustakaan itu rapat-rapat.
Bersambuung******
Yuk, ikuti terus kelanjutannya!
Yang baik tekan bintang yash^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Novela Juvenil"Semakin aku mencintainya, kenapa Dia semakin membuatku benci padanya?"