Tinnn...Tinnn...
"Aduh pak! Kita bisa gak putar balik cari jalan alternatif supaya saya gak telat masuk kelas" ujar sang gadis.
" Aduh non! maaf, bukan nya gak bisa atuh non coba non lihat ke belakang semua jalanan di padati oleh mobil" balas sang supir.
Gadis tersebut hanya bisa menghela nafas dan menyeka keringat yang Bercucuran di dahi nya karna ia sudah cukup lama berada di dalam mobil hanya karna macet, maklum hari ini hari senin hari nya semua orang sibuk dengan kegiatan nya masing-masing , oleh sebab itu di sepanjang jalan banyak di padati oleh mobil atau motor yang berlalu lalang ia hanya bisa berdoa agar tiba di sekolah tepat waktu.
Ia tidak ingin di pandang siswa tidak baik oleh seisi sekolah baru nya..iya sekolah baru, karna gadis tersebut akan memulai kehidupan baru dan membuka lembaran baru dari mulai detik ini dan akan menjalani kehidupan sehari hari dengan senyuman manisnya...
"Non...Non vinaaa?!" ucap sang supir yang membuat sang gadis terkejut, sudah berapa lama ia melamun di sepanjang jalan hanya memikirkan hal yang belum terjadi .
" ehh...iya pak ada apa? " balas sang gadis.
" non kita sudah sampai di sekolah" jawab sang supir.
" oh sudah sampai ya pak,duh...maaf pak tadi saya melamun jadi gak sadar kita sudah sampai" balas sang gadis terkekeh.
" Aduh non jangan melamun atuh,masa gadis melamun" balas sang supir dengan terkekeh.
" kalau bapak boleh tau non teh kenapa atuh?" lanjut sang supir." saya ngga apa- apa pak hanya memikirkan apa saya bisa secepatnya memiliki teman di sini?sedangkan saya kebanyakan punya teman di Bandung pak" jawab nya dengan raut muka sedih.
" aduh non geulis belum juga non masuk sekolah, sudah memikirlan hal yang tidak- tidak atu, Da bapak mah yakin non pasti secepatnya mempunyai teman di sini,karna bapak tau non kan orang nya gampang akrab, pasti banyak yang ingin berteman dengan non,bapak yakin" balas sang supir panjang lebar,sehingga membuat Sang gadis menjadi tenang atas nasihat nya.
Ia bersyukur bisa mengenal Bapak hadi, iya nama tersebut adalah nama supir dari gadis tersebut,beliau sudah berkerja bertahun-tahun di keluarga Lukman, bahkan sebelum gadis tersebut lahir Bapak hadi sudah berkerja di Keluarga tersebut.
Yang membuat gadis tersebut kagum kepada lelaki paruh baya tersebut adalah ketika umur sudah menginjak setengah Abad lebih ia masih membanting tulang demi menafkahi keluarga nya yang di Bandung... yaps pak hadi asli orang Bandung wajar ketika beliau ikut pindah ke jakarta,Bahasa sunda masih melekat di dirinya.
Dan hal yang terpenting Dari Pak hadi yaitu ketika ada sesorang yang mencurahkan masalah kepadanya Sudah pasti beliau akan memberikan nasihat yang membuat lawan bicaranya sedikit terkurangi beban nya, Itulah yang membuat gadis tersebut kagum kepada Pak hadi.
"Iya pak mungkin itu hanya pikiran saya saja yang belum bisa melupakan kenangan di bandung, apalagi sekarang saya harus berjauhan sama abang, itu yang membuat saya gak bisa melupakan Bandung" Ucap sang gadis dengan raut wajah sedih.
Maklum sekarang ia harus berjauhan dengan sang kakak yang berada di bandung, Biasanya ia berjauhan dengan sang kakak hanya beberapa jam atau paling lama beberapa hari, Dan sekarang yang membuat gadis tersebut sedih yaitu harus berjauhan dengan sang kakak dan entah sampai kapan ia harus berjauhan seperti ini.
"iya non bapak bisa maklumin kesedihan non,tapi kita kan sebagai manusia gak bisa mengubah takdir, dan mungkin ini jalan yang terbaik buat non dengan pindah ke jakarta mungkin hidup non bisa lebih bahagia dari sebelum nya, apalagi kan sekarang non tinggal bersama nyonya karin ibu kandung non sendiri "balas pak hadi panjang lebar,beliau sudah tahu semua tentang keluarga lukman, dan sepertinya gadis tersebut sedang memikirkan akan hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ezravin (On going)
Teen FictionSebaiknya sebelum membaca Follow dulu ya:") biar bisa dapat notifikasi dari aku;") Terkadang, trauma bukanlah sesuatu yang mudah untuk disembuhkan. Terutama jika penyebab trauma tersebut adalah orang tercintamu yang semestinya tidak akan pernah meny...