1. 주의 집중 (Pusat Perhatian)

1.5K 123 10
                                    

"All i wanna do wanna one. Annyeonghaseyoo Wanna one imnida"







.
.
.



Riuh sorak sorai Wannable kian terdengar kala idol grup yang sedang digandrungi oleh masyarakat itu meliukan badannya seiring musik mengalun. Fanchant bergema diseluruh stadion yang besar. Meneriakkan satu persatu nama member didepan yang kini tengah melantunkan lagu kebanggaan mereka. Sorakan penuh semangat membahana memekakkan telinga dan memicu adrenalin grup yang tengah dicintai Korea ini.

"Kang Daniel! Kang Daniel!"

"Kyaaaaaa Kang Daniel tampan sekali"

"Kyaaaaaaa dia menunjukkan absnya lagi! Wohooooo DANIEL OPPA"

"KANG DANIELLL SARANGHAE!"

Kang Daniel. Nomor satu pilihan masyarakat kini tengah tersenyum sambil menari. Mengikuti alur musik yang masih mengalun, saling berbagi part yang indah karena sinkronisasi alami. Tidak satu bahkan dua orang yang menyukainya. Mungkin jutaan atau bahkan puluh juta manusia didunia menggilainya. Wajahnya yang tampan, matanya yang sayu tapi menyorot tajam, senyumnya yang menawan dan proporsi tubuh yang sempurna membuat namja kelahiran 96 berbahu lebar ini sukses menyita perhatian masyarakat dunia.

Dari ujung timur sampai ujung barat, semua orang mengenalnya. Mengagungkannya, menyayanginya, mendambanya dan memberinya dukungan yang nyata.

Album wanna one selalu habis terjual. Merchandise berbau Kang Daniel selalu menjadi incaran. Kang Daniel selalu menjadi pujaan. Selain paras yang sempurna, sikap dan tutur katanya juga sopan dan santun. Sekali lihat, sekali bertemu, orang-orang pasti tertarik.

Daniel pribadi yang ramah dan ceria. Ia selalu suka rela berbagi tawa. Tak lupa sikapnya yang penuh kasih sayang tak mengenal batasan usia. Semua orang menyukainya.

Ya semua orang. S e m u a o r a n g.

Bohong jika member Wanna One yang lain tidak terpesona. Bohong jika mereka tidak menaruh atensi padanya. Kang Daniel terlalu indah untuk dilewatkan. Kang Daniel terlalu berharga untuk dibiarkan.

Kang Daniel, adalah bintang. Dimanapun ia berada. Ia tetap bintang. Ya, member lainnya juga setuju. Kang Daniel bahkan terlahir sebagai bintang.

.
.
.

"Ah gerahnyaaa~"

"Lelah sekali! Ah aku harus mandi setelah ini"

"Aku lapar! Eommaaaa aku lapar"

"Sebelum naik panggung kau sudah makan, Jihoon-ah! Kenapa selalu lapar?"

"Ya karena aku butuh makan,Jjaeni hyung jadi aku lapar"

Member Wanna one baru saja turun dari panggung setelah menampilkan performance yang memukau. Mereka berlarian menuju ruang tunggu artist untuk melepas penat. Berbaring sebentar saja cukup bagi mereka.

"Woooa lihat bintang kita hari ini, Kang Daniel!!!" Seruan dari Ha Sungwoon membuat member lain bertepuk tangan kala Daniel memasuki ruangan didampingi oleh Jisung sang leader. Kang Daniel akan selalu menjadi orang terakhir yang memasuki ruangan atau bahkan mobil saat mereka akan pulang. You know why?

"Ah aku bisa gila! EXO sunbaenim dan BTS sunbaenim tak ada hentinya memanggil dan mengobrol bersamanya. Belum lagi artist lainnya yang seperti menunggu antrian untuk bisa bicara dengannya. Ahh aku bisa gila"

"Ku dengar Twice sunbaenim meminta tanda tanganmu hyung?" Tanya Daehwi pada orang yang sedang dibicarakan. Daniel tertawa lalu mengangguk malu. "Rrrr begitu lah hehehe. Besok besok aku janji deh ada ditengah biar orang-orang tidak mengejarku lagi"

Minhyun terkekeh sinis, "mau didepan, dibelakang atau bahkan ditengah, dirimu itu selalu jadi pusat perhatian . Mereka rela antri berjam-jam untuk sekedar tegur sapa denganmu"

Member Wanna one lainnya setuju dan mengangguk menimpali. Hal itu membuat Kang Daniel menggaruk lehernya canggung dan tertawa bersama member lainnya.

"Ya bagaimanapun juga, kau akan tetap jadi bintang hyung. Dimanapun"

"Ahh Jinyoung-ah jangan bicara begitu"

"Aku serius. Dimanapun kau berada, kau pusatnya. Kau bintangnya"

Daniel menunduk malu, semburat merah menjalar sampai ke telinganya.

"Hm, jangan sampai saja mereka merebut bintang kami". Lai Guanlin, maknae asal China itu tersenyum sambil menatap Daniel penuh arti. Hal itu membuat Daniel tersenyum cerah lagi dan merangkul pundak membernya.

.
.
.

Saat ini wanna one tengah berada diperjalanan pulang mereka. Mobil mewah berwarna putih yang berisikan Jihoon, Guanlin, Daniel, Jinyoung dan Jisung itu kini sepi setelah 10 menit awal masih terdengar ricuh sebab antusiasme masing-masing tentang acara awards tahun ini.

Park Jihoon, namja manis itu tengah fokus menatapi layar handphonenya yang tengah menayangkan berbagai macam gerakan dasar membentuk tubuh. Guanlin disampingnya mendengus geli, begitu inginnya hyung manisnya ini membentuk perut buncitnya. Kang Daniel, Hwang Minhyun, Ha Sungwoon, dan Park Woojin akan senantiasa menjadi mentor setiap harinya bagi namja manis yang tidak ingin dibilang manis ini.

"Apa-apaan sih hyung , sudahlah perutmu itu bagus begitu"

"Enak saja! Aku harus menjadi lelaki sejati! Lagipula ini sudah setengah jadi, aku tidak akan mundur"

Guanlin menyeringai remeh, ia mengenal beberapa orang yang terobsesi membentuk tubuh tapi tetap saja selalu dikalahkan 'lawannya'.

"Minhyun hyung, absnya sempurna .. tapi dia submissive. Jeon Jungkook sunbaenim? Sungwoon hyung? Byun Baekhyun sunbaenim? Xi Luhan sunbaenim? Mereka submissive. Park Woojin hyung saja, mungkin akan kalah jika berurusan denganku. Menyerahlah hyung, lelaki jantan tidak dihitung dari segi absnya"

Jihoon melotot kesal, enak saja panda kurus ini mengatainya,"setidaknya meskipun submissive badanku bagus! Berotot , padat dan tidak terlihat loyo! Kau ini kecil-kecil sudah bicara seenaknya. Mau kucium?" Jihoon mengangkat dagunya menantang dan secepat kilat tangan Guanlin memerangkap dagu Jihoon, menyatukan belahan ceri merah itu dengan bibirnya. Menyesap bibir bawah Jihoon dengan tegas seperti memberi sinyal bahwa, meskipun masih muda, dia dominannya.

Jihoon mencubit kencang perut Guanlin, menyebabkan ciuman mereka terputus secara paksa. Jihoon tertawa penuh kemenangan dan Guanlin hanya bisa tertawa kecil, beralih merengkuh bahu pujaan hatinya penuh kasih sayang.

"Ya ya ya kau menang hyung. Silakan bentuk tubuhmu sedemikian rupa. Aku dan Jinyoung hyung memang suka yang padat padat dan berisi kok"

Satu kecupan ringan mendarat dipipi Jihoon yang ia dapatkan dari kekasihnya. "Matamu!" Jihoon menutup mata Guanlin yang tengah menatap Kang Daniel dikursi belakang yang sedang tertidur itu penuh arti. Ya, penuh arti.

Aura dan posisi itu, tidak ditentukan oleh proporsi tubuh. Guanlin dan Jinyoung penganut kepercayaan itu.



Tbc

S T A R (All X Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang