04

1.5K 276 3
                                    

Hari pertama cuti menjelang pernikahan justru Taehyung habiskan dengan keluyuran nggak jelas. Mungkin benar kata Jimin, ia udah nggak waras. Kalau waras, Taehyung nggak mungkin memarkir mobilnya di jalan depan kantor Sooyoung hampir sepanjang hari. Kalau waras, Taehyung nggak mungkin mengikuti mobil Daniel yang menjemput Sooyoung sepulang kerja. Kalau waras, Taehyung nggak mungkin memata-matai mereka dan tau bahwa di sana ada Wonwoo juga. Cuma mereka bertiga tanpa Hanbin, Jennie, maupun Sana. Dan dengan gilanya Taehyung mengikuti semua yang mereka lakukan.

Meski harus membuang-buang waktu dengan nonton dua film sekaligus. Sedikit mencibir, Taehyung merasa Sooyoung dan teman-temannya memang kurang kerjaan. Padahal ia lebih, kenapa juga ia harus ikut-ikutan nonton film dengan mengajak Jimin. Jimin yang terus manyun dari tadi karena merasa diperdayai.

"Mereka lagi berusaha menghibur Sooyoung."

Ucapan Jimin yang sama sekali nggak Taehyung gubris. Di matanya, Sooyoung, Daniel, dan Wonwoo sekedar bersenang-senang seperti dalam prasangkanya selama ini. Taehyung nggak tau, kalau sahabat nggak selalu berbagi tawa tapi juga berbagi luka.

"Ayo pulang aja," ajak Jimin begitu Taehyung memarkir mobilnya di sebuah tempat karaoke. Masih dalam rangka mengikuti Sooyoung.

Ini udah nggak lucu, Taehyung mau nikah tapi ngikutin mantannya yang mungkin mau karaokean. Kalau ketahuan urusannya bakal panjang. Dan Jimin nggak mau ikut-ikutan.

"Lo mau ikut karaoke?" tanyanya diantara gelak tawa.

"Gue cuma mau lihat dia baik-baik aja."

Akhirnya Taehyung buka suara meski serak dan sumbang.

"Ya udah kalau Sooyoung baik-baik aja, berarti dia nggak masalah lo nikah, dia udah beneran move on, dia nggak peduli, dia masih asik sama temen-temennya."

Jimin berusaha mengikuti alur pikiran Taehyung meski dalam hati berpikir kebalikannya. Entah ini hanya sekedar feeling atau ia yang memang terlalu peka, yang ia lihat Sooyoung nggak baik-baik saja. Sooyoung sama hancurnya seperti Taehyung.

"Ayo pulang," ucapnya sekali lagi. Kali ini sambil menepuk pundak Taehyung berusaha menyadarkan.

Masa depan Taehyung sedang dipertaruhkan di sini. Bagaimana mungkin Taehyung menikahi Yerin jika seluruh jiwanya masih terpaut pada Sooyoung.

"Apa ini nggak terlalu malem?"

Pertanyaan tiba-tiba Taehyung yang membuat Jimin mengernyit bingung.

"Iya ini udah kemaleman makanya ayo pulang, takut besok gue nggak bisa bangun pagi."

Mungkin terdengar kekanakan, tapi Jimin nggak punya alasan lain.

"Terlalu malem buat cewek kelayapan."

Desahan panjang Taehyung baru membuat Jimin mengerti kalau ia salah sangka. Rupanya Taehyung mengkhawatirkan Sooyoung.

"Sooyoung udah gede," sentak Jimin murka sendiri.

"Ada Daniel sama Wonwoo juga. Harusnya lo khawatirin Yerin bukan Sooyoung," lanjutnya.

Dan Taehyung memilih membisu. Matanya tetap menatap kosong pintu masuk tempat karaoke yang terlihat beberapa orang lalu lalang. Berharap Sooyoung keluar dari sana karena ini harapan terakhirnya. Ia ingin melihat Sooyoung dari jauh sebelum hari pernikahannya, sebelum ia dan Sooyoung kembali menjadi orang asing.

"Dia nggak mungkin datang kan ke nikahan gue?"

Gumaman miris Taehyung yang hanya dijawab Jimin dengan gelengan. Seiring Taehyung yang mulai menyerah dengan mengemudikan mobilnya pergi.

My Wedding Day ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang