[2/6]

1.5K 237 0
                                    

Kuroo kesal, benar-benar kesal. Kakinya dihentak-hentakkan untuk memecah keheningan malam. Bisa-bisanya gadis yang menarik perhatiannya mempermalukannya didepan umum.



"Hei kucing, kau dapat berapa?" Tanya sang gadis. Kuroo yang mendengarnya memasang seringai kecil, kemudian menunjukkan kertas ujiannya pada (Name). 97. Nilai yang cukup memuaskan, bagaimana bisa? Tentu saja, Kuroo ini merupakan anak olimpiade Kimia. Jadi hanya untuk mendapatkan nilai segitu bukan masalah besar untuknya.

"Wah, tak kusangka kucing garong sepertimu mendapat nilai yang tinggi," ucap (Name) yang mengukir senyum kecil, "tapi sepertinya kau kalah Pangeran." lanjutnya dengan memperlihatkan kertas ujiannya. 100. Nilai yang benar-benar sempurnya.

Kuroo membulatkan matanya tak percaya, dia kalah dalam permainan yang ia buat sendiri.

"Baiklah, saatnya hukuman." Ujar sang gadis dengan seringai pemuh kemenangan.

Dan disilah mereka sekarang di gym dengan Kuroo yang mengenakan pakaian yang telah disiapkan sang gadis. Sebuah pakaian maid. Oh sungguh ironis sekali, seorang kapten tim voli nekoma harus mengenakan pakaian maid karena kalah taruhan dengan seorang gadis. Dan di jadikan bahan lelucon oleh semua teman-temannya.


"Nee, kau masih kesal ya?" Tanya seseorang di samping Kuroo dengan senyum manis yang terlukis indah di wajahnya. Kuroo yang tak berniat membalas hanya mendengus kesal, membuat orang disampingnya tertawa.

"Oh, ayolah. Ini bukan salahku, kau sendiri yang membuat permainan ini. Jadi bukan salahku jika kau kalah dalam permainanmu." Ucapnya penuh kemenangan.

"Iya-iya. Kau menang (Name) dan ingat akan ku balas." Ucap Kuroo. (Name) terkekeh geli mendengar jawaban Kuroo.

"Baiklah, terima kasih karna sudah memgantarku pulang aku masuk dulu." Ucapnya meninggalkan Kuroo. Kuroo hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan rumah sang gadis. Namun baru beberapa langkah (Name) memanggilnya.

"Ah, aku lupa memberikan ini," ucapnya sambil menyerahkan sebuah surat, "jangan gr aku tadi menemukannya tepat di depan lokermu. Kurasa itu milikmu." lanjutnya.

"Padahal aku belom menyangkalnya." Balas Kuroo dan lagi-lagi (Name) hanya terkekeh geli.

"Baiklah aku pulang, dah." Kata Kuroo beranjak pergi.

"Hati-hati." Balas (Name) dengan lambaian tangan. Kuroo hanya tersenyum simpul mendapati sang gadis tersenyum kepadanya.

Kuroo tengah duduk di meja belajarnya memandangi surat yang lagi-lagi bersampul hitam itu. Sudah 1 minggu sejak Kuroo menunggunya.

"When love feels like magic,
you call it destiny.

When destiny has a sense of humor,
you call it serendipity"

Kuroo tersenyum simpul membacanya. Tangannya kini beralih untuk menopang dagunya.

"Kenapa kau tak pernah mencantumkan namamu disini?" Sebuah pertanyaan yang terlintas di pikiran Kuroo.



















Tbc
A

rtinya surat itu

"Ketika cinta terasa seperti sihir,
kamu menyebutnya takdir.

Saat takdir berubah menjadi sebuah humor,
kamu menyebutnya kejutan yang menyenangkan"

Hehe
Makin nggak jelas ya?
Iya maaf

sakura message 💌 Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang