Kuroo telah siap dengan ranselnya yang berisikan beberapa baju dan pakaian volinya. Hari ini dan beberapa hari kedepan dia akan tour ke beberapa sekolah untuk melakukan latihan tanding.
"Apa semuanya sudah hadir?" Tanya pelatih. Kuroo hanya mengguk.
"Baiklah, segera masuk dan duduk. Kita akan segera berangkat." Ucap sang pelatih.
Tim voli segera masuk dan duduk di tempatnya masing-masing, kecuali sang kapten. Yang masih berada di luar mobil.
"Kuroo, sedang apa kau? Masuklah." Kata Yaku. Kuroo menatap Yaku dan segera masuk ke dalam mobil. Ia memilih duduk di dekat jendela, iris hazelnya menatap keluar. Mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
"Hei, kucing!" Sapa seorang gadis yang sangat familiar di telinga Kuroo.
"Bisakah kau memanggilku dengan namaku, nona (Last Name)?" Balas Kuroo dengan sedikit gerutu. (Name) hanya terkekeh mendengarnya.
(Name) berjalan medekati Kuroo dan menyerahkan sebuah surat berwarna hitam. Kuroo mengambik surat itu dan mulutnya terbuka.
"Jadi kau yang selama ini mengirimiku surat ini?" Tanya Kuroo. (Name) menggeleng. "Seorang gadis menitipkannya padaku." Balas (Name).
"Siapa?"
"Dia berada di kelasku."
"(Name), aku bertanya 'siapa', jadi bisakah kau menjawab namanya?" Protes Kuroo, dibalas kekehan kecil dari gadis di hadapannya.
"Kurasa pangeran sekolah bisa mencari taunya sendiri." Ucap (Name) kemudian berbalik dan berlalu pergi dengan lambaian tangan. 5 langkah sang gadis meninggalkan Kuroo, dia berbalik.
"Semoga beruntung untuk latihan tandingnya, Tetsurou." Sebuah kalimat yang selalu dinantikan oleh Kuroo. Apa lagi saat sang gadis mengucapkannya dengan senyum indahnya.
Sebuah panggilan menyadarkan Kurok dari lamunannya. Kenma, sahabat sepopoknya. "Ada apa?" Pertanyaan yang dilontarkan sang kapten.
"Kita sudah sampai, turunlah." Kuroo tertegun mendengar perkataan Kenma. Apa selama itu Kuroo melamun? Bahkan perjalanan yang cukup panjang terasa sangat singkat. Kuroo hanya menggeleng tak percaya, kemudian turun dari mobil.
Latihan hari ini telah selesai, Kuroo dan anggota tim voli segera menuju ke penghinapan mereka unruk beristirahat. Awalnya Kuroo hanya ingin mencarai ponselnya, namun maniknya lebih tertarik pada surat berwarna hitam di hadapannya.
Rinduu tak diciptakan olehh jarak,
tapi perasaan.
Kauu merindukan bukan karena ia jauh,
namun karena ia telah ada di dalam hatii mu.
Sebuah senyum lagi-lagi terlukis di wajah Kuroo. Hanya tulisan singkat yang membuatnya begitu bahagia.
"Apa aku jatuh cinta padamu dengan hanya membaca tulisanmu?" Sebuah kalimat yang hanya dapat dipecahkan dan dijawab oleh sang penanya itu sendiri.
Kuroo berdiri dan berjalan mendekati jendela. Maniknya menatap ke atas kearah bintang-bintang.
"Kau tau (Name), aku berharap surat ini darimu, bukan dari gadis lain." Gumam sang pemuda.
Disisi lain seorang gadis juga menatap bintang, wajah ayunya tapak lebih indah karena senyum yang terukir di sana.
"Aku harap kau menyukai surat yang kutulis untumu." Kata sang gadis.
Tbc
Uh she up
Tinggak 2 chap

KAMU SEDANG MEMBACA
sakura message 💌 Kuroo Tetsurou
FanfictionSiapa si pengirim surat ini? Berbagai pertanyaan terus berputas pada kepala Kuroo. Haikyuu hanya milik haruichi furudate Ini merupakan kolaborasi kedua dari @SFragment Cover by @Nikishima_Kumiko