Cerita ini kupersembahkan untuk para dewan juri event Romance FFI 2019 yang sudah mengadakan event ini. Juga untu Kak aisyaeva, Kak yunazona27 , dan kak Hermy_Pratama yang selalu setia mendengarkan ceritaku tentang 'dia' yang kali ini kisahnya bisa kuabadikan dalam cerita ini. Terima kasih kalian sudah bersedia memberikan masukan dan menghiburku saat 'dia' memberikan harapan dan akhirnya aku memilih untuk menyerah pada harapan itu.
Untuk para pembacaku, aku ucapkan terima kasih banyak masih mau membaca cerita baruku disaat aku sedikit mengabaikan ceritaku yang masih in progress. aku harap kalian bisa bersabar.
= = = = = =
GET IT LOVE
Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc
Pair : SASUHINA
Rate: T
Genre : Romance, Hurt/comfort
Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto
DON'T LIKE DON'T FLAME
DON'T LIKE DON'T READ
DON'T LIKE DON'T COMMENT
Sasuke mengayuh sepedanya, bersisian dengan Hinata. Rambut mencuatnya ia biarkan diterpa angin pagi yang menyejukan. Beberapa orang -terutama para wanita- sengaja berhenti untuk sekadar memerhatikan Sasuke yang terlihat begitu tampan dengan polo shirt berwarna putih dan celana pendek selutut berwarna biru dongker.
"Dosa apa yang telah kulakukan hingga harus seperti ini denganmu?" Hinata terus mengayuh sepedanya dan berbicara seolah Sasuke tidak ada di sampingnya.
"Dosamu terlalu banyak, menyuruhku bangun pukul lima pagi untuk bersepeda mendaki bukit termasuk sebuah dosa, Hinata."
Hinata mencebikkan bibirnya. Padahal Sasuke sendiri yang mengajaknya bersepeda -hingga membelikan sepeda baru agar mau menemaninya bersepeda. Hinata memilih jalur menuju bukit belakang akademi Konoha, karena jalanan menuju tempat itu tidak terlalu ramai. Hinata sudah bosan diganggu oleh penggemar Sasuke setiap kali berolahraga di taman kota Konoha.
"Terserah!" Hinata pun mengayuh sepedanya hingga berada jauh di depan Sasuke.
Sasuke menggelengkan kepalanya sambil terseyum, sebuah senyuman yang berbeda dengan yang biasa ia tunjukan di depan kamera. Retina matanya menangkap sebuah pemandangan indah yang menyegarkan matanya. Hinata mengenakan atasan tanpa lengan berwarna violet dan celana pendek selutut berwarna putih gading. Rambut panjangnya diikat kuncir kuda dan ditutup topi lebar berwarna putih, Sasuke ingat membelikan topi itu saat mereka berdua pergi ke pantai di Suna tiga bulan yang lalu.
Sebuah momen romantis tidak harus sesuatu yang mewah. Bersepeda dengan orang yang kau cintai, sudah lebih dari cukup.
"Kau tidak terima karena akhir pekanmu diganggu olehku?" tanya Sasuke dengan nada menggoda -setelah menyusul Hinata.
"Untuk apa kau bertanya? Kau selalu mengganggu akhir pekanku."
Sasuke tertawa lebar, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan di depan orang lain. "Tapi kau senang bukan bisa berhenti sejenak dari pekerjaanmu yang menjengkelkan itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Get it Love!
Fanfiction"Kami-sama, kau paling tahu siapa yang selalu kusebut dalam setiap doaku." Kita selalu bersama, berbagi cerita, berbagi dunia. Kita pun berbagi rasa. Namun, lisan enggan untuk mengakui perasaan dalam dada. Kita terus saling menipu, berpura-pura jika...