EPILOG

2.1K 159 16
                                    


Seorang bijak berkata dulu bahwa Twin Flame adalah kembaran jiwamu yang memiliki ikatan lebih dari sekedar soulmate. Ia bisa berbentuk sahabat, orangtua, adik, kakak, atau bahkan kekasih. Orang bilang soulmate seperti bertemu dengan orang yang berbeda namun bagai puzzle yang melengkapimu. Ia akan membuatmu nyaman dan menjadi pusat duniamu yang kosong. Namun Twin Flame berbeda.

Kau akan dipertemukan dengan orang yang sepertimu namun pada orang lain yang berbeda. Ibarat jiwa, ia adalah robekan jiwamu yang di letakkan pada tubuh orang lain dan bila kau bertemu dengannya, kau akan merasakan seluruh jagat rayamu akan sempurna. Ia bagai potongan dari kehidupan masa lalumu.

.

.

Harry, Love. Aku sangat mencintaimu.

Maaf aku merahasiakan semuanya. Maaf aku menyimpan perasaanku.

Di kehidupan selanjutnya, ayo kita bertemu lagi dan saling jatuh cinta. Aku akan mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Selamanya.

.

.

Ruangan hitam itu terasa sangat dingin. Siapa saja pasti tidak akan merasa nyaman bila berada terlalu lama di dalam ruangan dingin dan minim cahaya matahari itu. Bukan hanya minim, namun tidak ada cahaya matahari yang bisa masuk ke sana. Di dalam sana, terdapat sebuah tempat tidur dengan sosok tubuh yang berbaring lemah namun memancarkan aura membunuh bagi siapa saja yang berada di dalam ruangan itu.

Pintu ruangan yang awalnya tertutup itu terbuka dan memperlihatkan sosok tubuh pendek yang lebih tepat seperti sosok tubuh bocah lelaki berumur kurang lebih 11 tahun dengan jubah yang menutupi seluruh tubuhnya hingga siapa saja tak bisa melhat tubuh di balik jubah itu.

"Dark Lord, kau memanggilku?" tanya suara bocah lelaki itu. Tubuh yang teraring di tempat tidur bangkit dan mengambil posisi duduk.

"Ya...aku memanggilmu..bagaimana persiapanmu untuk masuk ke Hogwarts?" tanya suara dengan nada bagai seorang pembunuh. Tubuh itu menunduk sedikit dengan arti memberi hormat.

"Persiapannya sudah sempurna, aku hanya tinggal menunggu besok untuk bisa masuk sebagai murid Hogwarts." Jawabnya setelah tubuhnya menunduk.

"Hahahaha...ya..bagus..cepatlah kau tumbuh dewasa, ambil darah dari lelaki yang sudah aku katakan padamu. Kau tentu ingat darah siapa yang harus kau ambil ketika kalian sudah berumur 16 tahun, bukan?"

"Tentu, Master. Aku tahu. Aku hanya perlu membunuh seorang anak bernama Harry James Potter, mencampurkannya dengan darahku dan membiarkan kau meminumnya untuk menyempurnakan kekuatanmu. Aku tidak akan melupakan itu." Jawab suara bocah yang ditutupi dengan jubah itu.

"Bagus..sekarang kembalilah dan persiapkan semuanya untuk besok..dengan ini, namamu adalah-"

"Draco Malfoy, tuanku. Aku ingat nama yang kau berikan untukku." Kekehan mengerikan dari tubuh yang ditutupi bayangan di tempat tidur itu lebih terdengar seperti suara kekehan seorang pembunuh. Pembunuh yang bersiap demi tujuannya yang haus akan pertumpahan darah.

"Ya...namamu adalah Draco Malfoy."

.

.

TBC

.

.

Halo semuanya, disini Raichi.

Ini adalah epilog untuk fanfict saya yang berjudul Twin Flame, saquel dari Monster yang sudah lebih dulu di publish. Terima kasih untuk energi dan support kalian yang menurut saya sangat hebat untuk menggerakan saya. Untuk kelanjutan fanfict ini akan di lanjutkan pada website yang sedang saya siapkan untuk kalian semua, saya mohon sabar sedikit lagi <3

For those who asked about he sequel, i presented this fict for you. I hope you guys enjoy it and i wish we can be always together to rock this fandom <3

Yogyakarta,

Raichi

Twin FlameWhere stories live. Discover now