Perkemahan Mematikan

78 13 1
                                    

    Hari ini, tanggal 12 Januari ada surat edaran dari pihak Sekolahku. Isi suratnya yaitu, akan diadakan perkemahan bergilir dari kelas 8C-8G. Giliran pertama jatuh di kelas 8C dan 8D, yaitu pada tanggal 13 dan 14 Januari. Kemah dilangsugkan selama 2 hari 1 malam yang bertempatkan di sekitar Tretes, Jawa Timur. Katanya, Bumi Perkemahan disana terbilang angker. Banyak kisah menyeramkan yang terjadi disana, entah itu nyata atau hanya bualan belaka. Banyak orang yang memercayai kisah-kisah itu. Tapi tidak bagiku, karena dari dudlu akub tidak pernah mendapat gangguan dari Makhluk Ghaib manapun, tapi tidak tahu lagi saat aku masih balita. Sampai sekarang, ingatanku tak pernah merekam kejadian yang berkaitan dengan Makhluk Ghaib. Aku tetap percaya dengan adanya keberadaan para Makhluk Ghaib itu, tapi karena aku tak pernah bisa melihat mereka, aku jadi agak ragu dengan kisah-kisah menyeramkan yang berkaitan dengan Makhluk Ghaib.

      Tanggal 13. Orang bilang itu adalah angka sial. Bahkan du beberapa Negara maju yang memercayai hal mistis sampai menghilangkan angka 13 di tempat-tempat ternama, terutama di dalam Lift sebuah gedung terkemuka. Tapi karena sekolahku adalah sekolah islam, banyak yang tidak memercayai kisah-kisah angka 13 tersebut.

     Aku sudah memrsiapkan barang-barang yang akan kubawa untuk kemah hari ini dari kemarin malam. Terlalu singkat waktu yang diberikan sekolah untuk memersiapkan ini dan itu, tapi untung saja anak kelasku cekatan dalam memersiapkan barang-barang yang dibutuhkan. Kemah kali ini akan diadakan secara berkelompok, satu kelas adalah satu kelompok itu sendiri.

      Perjalanan dimulai dari sekolah pukul 06.00 WIB, dengan transportasi berupa 1 Bus untuk 2 kelas. Perjalanan diawali dengan berdoa bersama kepada Allah yang maha kuasa. Setelahnya, para siswa diperbolehkan melakukan apapun, asal tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Aku duduk dengan kedua temanku, Mila dan Sari. Kami bercerita banyak hal dan diselingi dengan gelak tawa dari kami bertiga. Perjalanan begitu menyenangkan, saat sudah lelah berceloteh bersama, kami segera beranjak tidur dengan posisi yang nyaman masing masing. Karena Mila berada di tengah, maka kepalaku dan Sari bersandar di masing-masing pundaknya Mila.

      Dan tak terasa, rombongan Bus Sekolahku sudah sampai di tempat tujuan pukul 09.00 WIB. Padahal rasanya, baru saja aku memejamkan mata dan terlelap sebentar dan perkiraanku, jalanan yang tadi kami lewati lumayan macet. Kami semua langsung menuruni Bus dan langsung disuguhi dengan pemandangan alam yang asri dan udara yang menyejukkan lagi menyehatkan untuk dihirup. Kami langsung beranjak menuju sebuah bangunan yang terlihat cukup luas, mungkin ini adlah aulanya. Ada sekitar 4 bangunan disini, perkiraanku adalah 1 Aula dan 3 bangunan untuk tidur. Bangunan untuk tidurpun ada satu yang terlihat lebih kecil, mungkin itu akan ditempati oleh guru-guru dan 2 bangunan lainnya terlihat sama besar, untuk para siswa. Mungkin kami kali ini tidak bisa disebut berkemah, karena kami akan tidur di dalam sebuah bangunan, bukan berbaur dengan alam di sebuah tenda yang didirikan bersama-sama. Walaupun tempat ini mempunyai pekarangan atau halaman yang begitu luas, tidak mungkin juga kalau kami akan tidur dengan tenda disini. Toh, tenda yang dibawa tiap kelas hanya ada 1, jadi tidak mungkin kalau kami akan tidur di dalam tenda.

      Kegiatan Kemah sudah dimulai. Diawali dengan berkumpul bersama di halaman dan dilanjutkan dengan kegiatan Pionering, yang dilombakan antarkelas. Perkelas dibagi menjadi beberapa kelompok lagi untuk pembagian tugas, Aku mendapatkan tugas yang sama dengan Mila dan Sari, yaitu mendirikan tenda. Selain Mila dan Sari, Aku juga bersama ketiga temanku yang lain, Aland, Vanya dan Rayhan. Pendirian tenda berjalan lancar, tidak ada yang terasa ganjil. Dan kami memenangkan perlombaan kali ini.

      Setelah kegiatan Pionering selesai pada pukul 13.00, kami langsung menuju aula dan melakukan Sholat Dzuhur berjamaah. Setelah itu, kami diperbolehkan melakukan apapun asal jangan sampai keluar dari area Perkemahan ini. Aku dan teman-temanku yang lain memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sebelum kembali ke Aula lagi, karena kami belum mengetahui kamar kami dimana nantinya.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang