Abu Bunga Aster

18 9 0
                                    

Author's note.

Jadi cerpen ini tuh sebenernya tugas dari guru b.indo
Isi ceritanya agak agak aneh sih sebenernya :v
Terisnpirasi dari banyak kisah, yang paling dominan adalah dari anime Nisekoi.
Rumah pohon dari film Heart yang tokohnya FarelRachelLuna itu.
Terus tentang teori Bunga Aster, aku lupa darimana :v
Jadi bunga aster tuh maknanya tentang cinta yang di pendam gituu.
Kenapa ku bilang Abu yang berarti sisa pembakaran, ya karena bunga asternya dah di bakar di ganti sama yang lain :v

Cukup sekian Author's Note nya.

Selamat Membaca!

***

Sebelum kalian memasuki dan mengetahui bagaimana lingkaran kehidupan yang selama ini kujalani, izinkan aku memperkenalkan diriku pada kalian. Tidak perlu formal, santai saja.

Namaku Delia, Delia Yuuki Nathalie. Umurku 16 tahun dan aku sudah kelas 2 SMA. Sekolahku di SMA favorit, yaitu di SMA Negri 1. Jangan tanya daerahnya, nanti kalian tahu. Aku tak ingin daerahku diketahui kalian, ini rahasia. Jadi, anggap saja aku dari galaksi lain, hehe.

Aku berasal dari keluarga Yuuki, dan aku adalah anak tunggal. Ayahku, Yuuki Alexander dan ibuku, Dahlia Yuuki Kleantha. Hidupku berkecukupan dan termasuk golongan kelas atas. Jangan tanya apa pekerjaan Ayah Ibuku, nanti kalian akan terkejut.

Mungkin cukup sampai disitu saja perkenalannya. Kalian akan mengetahui bagaimana dan seperti apa aku saat sudah membaca bagian setelah ini.

~''*>-<*''~

Tok tok tok....

Aku masih tertidur, tapi aku bisa mendengar suara ketukan pintu yang dibarengi dengan suara lembut Mamaku.

"Nak, bangun, udah pagi."

Aku tak menyahut. Nyawaku belum terkumpul sepenuhnya. Hanya indra pendengaranku yang saat ini berfungsi.

"Mama masuk, ya."

Setelahnya, terdengar suara pintu dibuka, juga suara langkah kaki yang semakin dekat, hingga pundakku terasa digoyangkan. Tanda Mamaku mencoba membangunkanku.

"Delia sayang. Ayo bangun. Hari ini kamu sekolah."

Aku menggeliat, mencoba mengumpulkan nyawaku yang keluyuran saat tidur. Ku coba untuk duduk, lalu aku mengucek mata dan membuka mata perlahan.

"Jam berapa, Ma?" tanyaku.

"Jam 5 shubuh. Cepat bangun. Siap-siap sekolah."

Aku mengangguk dan segera beranjak dari tempat tidur. Mama juga beranjak meninggalkan kamarku, mungkin untuk menyiapkan sarapan.

Tak lama setelah aku membersihkan diri dan menyiapkan peralatan sekolah, waktu sudah menunjukkan pukul 5 kurang 15 menit. Aku segera menuju ke ruang makan untuk sarapan.

Setelah sarapan, aku pamit pada Mama untuk berangkat sekolah dengan diantar oleh Papa.

"Aku berangkat dulu, Ma. Assalamu'alaikum." ucapku sambil menyalami tangan lembut sang malaikat syurgaku.

"Wa'alaikumussalam. Iya, hati-hati. Belajar yang bener, jangan nakal di sekolah." Mama menjawab sambil mengusap kepalaku penuh kasih.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang