●19●

314 24 0
                                    


Seberkas cahaya masuk menerobos melalui jendela.

Ha Rin terbangun dalam keadaan kepalanya yang pusing berat.

“argh tenggorokanku” rintihnya merasakan kekeringan yang amat di tenggorokannya.

Ha Rin berhasil menenggak habis segelas air putih yang terletak diatas nakas.

“astaga kepalaku” rintihnya. Ia mengedarkan pandangan keseluruh ruangan. ‘mengapa kamar Na Ri eonnie sangat mirip dengan kamar Jungkook’ batinnya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, seseorang masuk dari arah sana.

“eonnie” sahut Ha Rin. Mata Ha Rin membulat lebar tatkala melihat seseorang yang masuk bukanlah Na Ri melainkan Jungkook.

Serpihan memorinya tentang semalam seakan beterbangan dan berkumpul menjadi satu. ‘astaga, ini benar-benar apartement Jungkook!’

Ha Rin ingin segera pergi dari sana, dirinya benar-benar masih marah dan kesal pada Jungkook.

Belum sempat Ha Rin beranjak Jungkook menghampirinya dengan membawa sesuatu dikedua tangannya.

“igeo, minumlah obatnya lalu mandi. Aku menunggumu di meja makan” tutur Jungkook meletakkan pakaian dan obat diatasnya.

‘Heol. Bagaimana bisa Jungkook bersikap biasa saja setelah apa yang terjadi?’

“Rin, kau dengar aku kan?” Jungkook masih menatap Ha Rin yang masih enggan menatapnya.

Namun tanpa disengaja Ha Rin menatap tepat dibola mata Jungkook. Memori lainnya tentang kejadian semalam kembali muncul, memori tentang Jungkook yang menangis meminta maaf padanya.

Ha Rin mengambil pakaian yang Jungkook berikan tanpa membalas perkataan Jungkook. Lalu ia meninggalkan Jungkook ke kamar mandi.

The Third PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang