Four

8 3 0
                                    

Hari-hari berikutnya ya mungkin agak berbeda kesannya. Pelajaran baru, temen baru, guru baru, dan pastinya kantin baru. Semuanya mungkin agak asing tapi lama-lama juga bakal terbiasa kok.

Hari ini shan datang pagi ke sekolah dia memang rajin, ya begitulah kadang. Cuma beberapa anak yang udah dateng Shan memutuskan buat datengin kelas Deliskha

X IPA F

"Masih sepi kayaknya, Deliskha udah dateng belum ya?" Tanya shan dalam hati

Tiba-tiba seseorang datang dari arah lapangan menuju ke arahnya
Itu Deliskha

"Hai Shan, rajin bener dah lo jam segini udah dateng aja"
"Hehe iya gatau kenapa pengen dateng awal aja gitu, lah elo kenapa baru dateng? Ah dasar elo kan kebo molor mulu kerjaannya pas di bangunin aja susahnya minta ampun"
"Apaan sih lo, ya gue cuma mau tepat waktu aja datengnya"
"Serah"
"Kuy masuk dulu. Masih pagi ini juga ayok lo. Juga belom pernah masuk kelas gue kan?"
"Okedeh, udah pernah kok. Ini masuk" jawab shan dengan cengirannya

Mereka berjalan menuju bangku Deliskha
Sepertinya suasananya berbeda ya kelasnya terlihat terang dibanding kelas shan karena kelas shan di pojok tempatnya. Hadehhh

"Gue kangen duduk bareng lo deh Del"
"Sama gue juga"
"Gue kira kita bakal sekelas lagi"
"Sama gue juga"
"Apaan sih, ah creepy deh"
"Lah paan kok sewot, ah bodo. Shan gue mau cerita"

Sontak shan menengok kaget
Wajah Deliskha kelihatan nya serius

"Apaan?"
"Emmm gimana ya, jadi gue kemaren ketemu sama kakak kelas"

Yaa beginilah topik anak-anak baru kalo nggak gosipin gurunya ya pasti kaka kelasnya ya seniornya gitu. Ah dasar ABG

"Terusss?" Jawab shan sambil memutar bola matanya malas
"Gini, dia nolongin gue tau terus ya dia kayaknya baik banget deh sama gue, tau nggak-"
"Enggak" langsung di jawab oleh shan
"Ih dengerin dulu, masa ya kemaren kemaren pas gue mau balik sekolah agak sorean dia tuh barengin gue tau nggak, ya bokap gue belum jemput terus kendaraan udah jarang pas mau nyebrang gue kan nggak ngeh kalo masih banyak kendaraan ya dia tuh ngawas banget, tiba-tiba pas ada motor dia pegang tangan gue dan nyebrangin gue"
Lah cerita gak penting banget batin Shan
"Terus urusannya sama gue apaan?" Tanya Shan malas
"Gakpapa gue cuma mau cerita itu aja. Oke"

Sepertinya sudah hampir bel Shan memutuskan untuk kembali ke kelas nya dan pergi meninggalkan Deliskha
Saat hendak kembali dia melihat seseorang yang kemarin ia temui dan sempat berbincang walaupun berbincang hal yang sepertinya masalah tapi ya setidaknya ia mengenal orang itu
Ya, dia Nino sedang berjalan dengan langkah wibawa nya sangat santai dan ya penuh kharisma mungkin.

Setelah itu dilanjutkan pelajaran seperti biasa saat bel berbunyi. Anak-anak masuk seperti biasanya.
Sampai waktu pulang sekolah pun tiba.

"Shan, lo mau langsung pulang apa ada jadwal lainnya gitu?"
Tiba-tiba Kinan bertanya kepada Shan
"Iya gue kayaknya mau nungguin Deliskha. elo otw aja, kalo lo free lo pulang duluan aja Kin gapapa kok"
"Emmm okedeh gue duluan ya Shan, bye hati-hati ya"
"Oke, eh elo yang hati-hati pulangnya"

15.30

Waktu sekarang menunjukkan pukul sekian, tapi Shanon masih berada di sekolah dia akan mengajak Deliskha untuk pulang bersama.
Saat hendak menuju kelas Deliskha dia sempat melewati ruang osis. Sepi sepertinya para pengurus sedang rapat atau tidak ada kegiatan, ya itu juga bukan urusan Shan.
Dia tetap melanjutkan langkahnya saat sampai di depan kelas dia mencari-cari Deliskha, kosong. Ya kelasnya kosong. Shan berpikir apakah dia sudah pulang? Ah iya mungkin saja karena ya shan juga tidak membuat janji ingin pulang bersama Deliskha.

16.00

Diliriknya jam tangannya itu
Hampir sore, ah meskipun sudah sore tapi ya bagaimana lagi. Ini bukan salah Deliskha ia juga tidak membuat janji ingin pulang bersama, yasudah tinggal pulang sendiri.

Lama sekitar 15 menit menunggu angkutan umum ataupun taxi, tapi nihil yang dia dapatkan.
Mungkin karena sudah sore ataupun ya cuaca yang sedikit mendung.
Hingga anak-anak ekstra mulai terlihat keluar melewati gerbang sekolah. Apakah selama ini dia menunggu di halte ini? Ah mulai lapar juga.
Mungkin dia akan menelpon orang rumah untuk menjemput nya di sekolah.
Yaps dan batrai hp nya pun habis. Dia bingung bagaimana, ah sudahlah sepertinya dia harus berjalan kedepan ke kios untuk meminta tolong telfon nya. Tetapi tiba-tiba saat dia hendak beranjak ada suara motor yang mendekat
Siapa dia? Batin Shan

Orang itu hanya diam, memandang Shan. Shan bingung kemudian dia berjalan mendekat, dan di bukalah kaca helm tersebut. Shan agaknya terkejut melihat siapa yang datang.

"Lho, kak Nino?"
Diam tak ada jawaban
"Ehmm, maaf kak sebelumnya ada apa ya?"
Masih dengan memandang shan, dengan wajah datarnya
"Ini sudah hampir sore, sekolah juga sudah hampir sepi" jawab Nino
Ya kalo gitu gue juga tau keles -batin Shan
"Iya kak, aku tadi sebenarnya mau pulang bareng temen tapi ya gitu dia udah pulang duluan"
Kemudian Nino menyalakan mesin motornya
Saat shan hendak berbalik kembali duduk
"Naik"
Shan diam ditempat
"Eh"
"Ayo naik cepet, ini keburu hujan. Lo mau hujan-hujanan dan disini sendirian? Sekolah udah sepi"

Hah? Elo? Sejak kapan dia bilang elo what? -batin shan

"Ehnggg nggak usah kak, makasih. Aku mau nunggu dulu disini aja"
"Udah cepetan, gue gak suka nunggu lama-lama atau mau gue tinggal sampe ujan sampe malem?"

Shan tampak berfikir

"Enggak-enggak kak, em yaudah kak maaf sebelumnya udah ngrepotin"
"Gue cuma bawa helm satu, jadi elo gak usah pakek gak apa kan?"
Ciahhh gak di jawab lagi
"Iya kak gak papa, sebelumnya makasih"

Dengan agak ragu ia naik ke boncengan motor ninja nino walupun tinggi tapi shan masih bisa mengimbangi nya

Hening, saat di perjalanan. Tak ada yang membuka suara satu sama lain, ya hanya suara gemuruh angin dan kendaraan jalanan yang membelah kita Jakarta ini.

"Rumah lo di mana?"
Shan masih diam dia hanyut ke dalam pikirannya sendiri
"Ehm" lanjut Nino
"Eh gimana-gimana kak?"
Jawab shan yang refleks karena melamun
"Jadi, rumah lo di mana?" Ulang nino
"Di kompleks kemuning kak"

Diam, kembali diam
Sampai nya di depan kompleks nino berhenti

"Rumah lo masih jauh?"
"Eh enggak kok kak, rumah aku no 4"
"Yaudah gak apa kan gue turunin di sini?"
"Gak apa kak, makasih banget ya udah mau nganter. Sekali lagi makasih"
Shan turun dari motor Ninja Nino, Nino sedikit menaikkan kaca helm nya dan terlihat sebagian wajah putihnya kemudian dia diam memandang Shan.

"Sama-sama besok-besok biasa aja sama gue gausah takut, gausah tegang, gue gak gigit kok" sekilas Nino tersenyum

Ya, senyum langka nya mungkin yang kadang tertutup oleh wajah tegas dan wibawa nya sebagai sekbid kedisiplinan.
Shan terdiam tak bisa berkata,
senyum nya. Manis -batin Shan

"Yaudah kak aku balik dulu, makasih ya, hati-hati juga" seraya melambaikan tangan nya
Nino hanya melirik ke arah sepion. Tanpa sadar ia tersenyum. Ada sesuatu yang lega yang ia rasakan dalam dada nya sesuatu yang mungkin pernah mengganjal. Entah apa itu. Ia pun tak tahu

Wahh sudah update :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang