Sakit

1.4K 81 1
                                    

Sesampainya menma ke sekolah ia melihat sasuke yang sedang menunggu seseorang.
"Paman"kata menma

"Menma, kapan kamu sampai"
"Baru saja. Ngapain paman ke sini."
"Pam....an hanya mengantar sarada sekolah" kata sasuke. Sebenarnya ia mengatar sarada dengan tujuan ingin melihat putranya. Karena ia, sangat ingin dekat dengan putranya tersebut.
"Ohhh. Kalau begitu menma ke kelas dulu ya paman." Kata menma
"Iya. Yang pintar ya di kelas." Kata sasuke sambil mengusap usap kepala menma.
"I....iya." kata menma. Sebenarnya menma curiga akan pamannya itu karena dia selalu memperhatikannya dari pada anaknya sendiri sarada.
Sasuke pun pergi saat melihat menma memasuki sekolahan.
'Maafkan ayah sayang. Hanya ingin menemuimu saja ayah harus beralasan seperti ini.' Kata sasuke dalam hati.
Setelah itu menma pun memasuki kelas, ia pun di sambut oleh teman temannya. Menma sekelas dengan sarada, menma melihat yang sedang cemberut, ia pun mencoba untuk mendekati sarada. Tapi sarada yang tak ingin berteman dengan menma. Yqng sarada pikirkan tentang menma hanyalah 'menma yang merebut papanya'. Sampai jam pulang pun tiba. Menma tak ingin pulang ia tak ingin melihat dedy dan mommy nya. Iya pun bersembunyi dari sopir yang akan menjempunya. Ia  pun pergi ke taman lumayan dekat dengan sekolahannya. Ia bersandar di sebuah pohon. Ia merenungkan semua yang terjadi baru baru ini tentang dedy yang tak lain bukan atah kandungnta dan tentang pamannya yang sangat mencurigakan. Hingga ia tak sadar bahwa ia tertidur disana.

Di kediaman sasuita sangat heboh akan lehilangan menma. Mereka sangat kawatir saat mendapat telepon dari sopir yang menjemput menma bahwa menma tidak ada di sekolahan. Naruto pun menelepon itaci yang saat itu ada miting. Ia menceritakan tentang menma yang tidak ada di sekolahan. Itaci pun bergegas  kerumah. Itaci dan naruto pun mencari cari keberadaan menma hingga malam hari. Itaci dan naruto pun hampir pasrah karena ia juga harus memikirkan boruto dan obito juga. Ia  pun hampir ingin menelepon polisi. Tapi sesaat setelah ia menelepon polisi ia   melihat seorang anak yang bersandar di pohon yang tampaknya sedang tidur.
Setelah dilihat lihat itaci pun menuju kearah anak itu. Dan melihat bahwa anak itu tak lain adalah menma.
"Menma" kata itaci. Menma pun terbangun dengan tubuh yang terasa lemas.
"Sayang menna ada disini" kata itaci memanggil naruto yang tak jauh dari situ.
"Menma"kata naruto
"Apa kamu gak apa apa" lanjut naruto
"Gak"kata menma
Itaci pun melihat menma dan menyuruhnya untuk pergi ke mobil.
Sesampainya mereka di rumah itanaru pun langsung bergegas turun. Menma pun langsung pergi kekamarnya tanpa berkata apa pun.
"Menma tunggu." Kata itaci
Menma pun berhenti. Tapi tidak melihat wajah dedynya itu
"Menma kenapa kamu tadi gak bilang ke dedy atau mommy kalau kamu mau ke taman." Kata itaci tegas
"Emang kenapa. Gak ada gunanya juga bilang." Kata menma
"Apa.." itaci pun ingin menampar menma tqpi dihentikan oleh naruto.
"Kenapa tidak ditampar." Kqta menma sambir senyum sinis
"MENMA" itaci pun menampar pipi menma cukup keras. Naruto yang melihat hal tersebut pun hanya bisa menangis.
"Haha ayo lagi. Aku tau kalau kau bukan ayahku. Kau bukan ayah kandungku....hiks.... kau bukan ayahku." Kata menma sedih
"apa" sahut itaci dan naruto bersamaan.
"Iya aku tau bahwa tuan uciha itaci bukan lah ayahku." Kata menma langsung pergi ke kamarnya
"Menma tunggu mommy dan dedy ingin menjelaskan ini terlebih dahulu." Kata naruto
"Gak perlu di jelaskan lagi." Kata menma sambil berlari menuju tangga. Menma menangis sambil menuju kamarnya yang ada di lantai atas. Sesaat kepala memna terasa pusing. Menma pun tidak bisa menjaga keseimbangan dan terjatuh dari tangga.
"MENMA" kata naru dan itaci bersamaan.






Tbc

Terima kasih vote dan komennya ^-^

Sekian

I love you❤❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang