2.8

848 93 8
                                    

okee gue ga tau siapa yang masih baca but let me minta maaf karna telat apdet.
terimakasih.

kalo mau votment juseyo biar gue semangat :)


















"turunin bego"

gue mukulin Daniel sejak tadi yang maksa buat gendong gue masuk ke rumah Kak Somin. Di teras udah ada Kak Somin sama tunangannya yang ngeliatin kita kayak ngeliat lovers yang nyatanya enggak.

Daniel senyum ke pasangan itu dan bawa gue ke dalam rumah terus didudukin di sofa, gue melempar tatapan malas yang ga dibales dan malah ngobrol sama Kak Matthew.

"Sakit anaknya kak" kata Daniel ke Kak Somin.

"Ga ke dokter lo?" tanya kakak gue sambil naroh tangannya di kening gue "halah gak sakit tuh bilang aja pengen dimanja" terus gue dijitak.

makasih semesthah

"bangsat"

"heh mulutnya" dan mulut gue kena pukul makasih sekali lagi semesta.

"kuat ga lo ke gereja entar?"

gue melirik jam di pergelangan "jam berapa ibadahnya?"

"jam 6 mulai"

"gue tidur bentar ya" terus membaringkan diri gue di kasur. Kak Somin cuma geleng2 terus ke dapur buat nyiapin minum.

"lo ikut entar?" tanya gue ke Daniel, dia yang tadi sibuk masukin barang kita ke dalam rumah noleh "yaiyalah masa gue ga ibadah?" bales dia terus duduk di sofa lainnya.

"kirain pengabdi setan" terus gue cuma nutup mata, badan gue masih ga enak banget tapi gue ga bakal ngelewatin ibadah Christmas Eve. menyadari gue berdosa dan butuh sandaran dari banyaknya yang terjadi di hidup gue sekarang.

"cape?" gue kembali membuka mata ketika merasakan tangan Daniel ada di kening, gue melepas tangannya "enggak" terus duduk.

"istirahat deh lo" Gue berdiri dan narik tangan Daniel ke arah kamar gue.

"Nih istirahat di sini aja lo kan nyetir seharian, gue mau di luar aja"

"Cie perhatian" goda Daniel yang cuma dapat tatapan malas dari gue.

terus gue kembali ke sofa mau goleran sampe ketiduran di sana. gue ga masalah ga tidur di kasur ini sofa juga empuk.

***

25 Desember

Semenjak kaki gue melangkah masuk ke gereja dengan Daniel di samping gue, udah ga kehitung berapa kepala yang menoleh atau berhenti melakukan aktivitasnya ketika mata mereka melihat sosok cowok di samping gue sekarang.

ralat.

Bukan dari kaki gue masuk ke dalam gereja tapi semenjak di parkiran.

"duh"

"kenapa?"

Gue mendongak dan menatap Daniel yang ngeliat gue bingung, kaki kita tetap berjalan ngikutin Kak Somin sama tunangannya yang masih nyari tempat duduk.

beruntungnya kita datang cukup awal jadi pasti dapat tempat duduk dan cepat mengakhiri pandangan orang-orang ke kita --atau lebih tepatnya Daniel--walau bisik-bisik tetangga masih kedengaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mantan; kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang