PROLOG

55 7 4
                                    

Zuki adalah anak ke dua dari dua bersaudara, kakaknya bernama Yuni seorang kakak yang sangat pemberani untuk melindungi adiknya dan keluarganya. Adik dan kakak itu adalah anak dari Pak Raji dan Ibu Rosa, Pak Raji seorang pedagang mainan tradisional di SD, zuki memanggil pak raji dengan sebutan bapak dan memanggil ibu rosa dengan sebutan mamah, kakanya yang bernama Yuni di panggil dengan sebutan mbak, dan Zuki di panggil oleh keluarga nya dengan sebutan adek, mereka tinggal di pinggiran kota jakarta.
Keluarga mereka adalah keluarga yang hidup sederhana dengan apa adanya.

Zuki seorang anak laki-laki yang sangat pendiam ia mempunyai banyak cita-cita untuk menuju kesuksesan namun semua perjuangannya hanya di pandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya, itu sebagai tantangan terbesar yang harus ia hadapi untuk menuju kesuksesannya.

"Adek... Adek... Adek..." teriakan Ibu Rosa setiap pagi Zuki dengar.

"Hmmmm... iya udah bangun" jawab zuki yang masih memeluk bantal guling.

"Dek bangun udah jam 5 pagi, solat subuh sana" ucap ibu Rosa yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

Zuki pun bergegas untuk mandi,  sesampainya di kamar mandi zuki memegang air yang ada di bak mandi.

"wah dingin juga nih air nya, ambil wudhu aja lah gak usah mandi"  Zuki berkata di dalam hati.

Setelah ambil air wudhu, Zuki langsung melaksanakan sholat subuh, selesai sholat  Zuki langsung mengambil sarapannya.

"Mah... Nanti berangkat ke sekolah anterin ade ya" kata Zuki yang sedang mengunyah.

"Iya dek nanti mamah anterin" Jawab Ibu Rosa yang sedang nonton tv.

Pak Raji pun menyiapkan dagangannya, untuk berjualan di SD.

"mah... Bapak berangkat jualan dulu, doain bapak supaya mendapatkan rezeki" cakap Pak Raji yang sedang duduk di atas motor.

"Iya pak, aamiin" kata Ibu Rosa sambil saliman ke pada pak Raji.

Ibu Rosa pun memakaikan seragam sekolah kepada zuki,
Zuki memang anak yang manja apa-apa harus di pakaikan oleh Ibu nya, padahal zuki sudah kelas 3 SD.

"mah...  Mbak berangkat sekolah"
ucap Yuni yang sedang terburu-buru.

"Hati-hati kamu di jalan ya"
Jawab Ibu Rosa yang sedang sibuk memakaikan baju zuki.

Zuki telah rapih dan siap untuk berangkat ke sekolah, namun Zuki masih kepikiran dengan kejadian yang kemarin di alami Zuki, Sesampainya Zuki di sekolah Zuki takut dengan teman-temannya, dan zuki pun tidak mau di tinggal Ibunya berbagai cara Zuki lakukan supaya ibu Rosa bisa menemani Zuki sampai pulang sekolah nanti.

"mamah mau kan nemenin zuki di sekolah? "
kata Zuki dengan sedih.

"mamah enggak bisa dek, mamah kan nanti mau masak sama beres-beres rumah"
Jawab ibu Rosa dengan nada pelan.

Zuki pun merasa sedih, lalu Zuki menyuruh ibu nya untuk membelikan mie, setelah mie nya sudah matang tidak lama kemudian bel sekolah berbunyi.

"mah mienya mamah pegang dulu ya sampai istirahat, Zuki mau masuk ke kelas dulu"
kata Zuki sambil mencari alasan supaya Ibu rosa tidak pulang kerumah.

"Iya dek mamah tungguin disini ya" Jawab ibu rosa sambil memegang mie yang masih panas.

Zuki pun masuk ke dalam kelas tapi zuki masih kepikiran, takut  di tinggal pulang sama ibu Rosa, zuki pun meminta izin ke toliet kepada ibu guru. Setelah sampai di depan, Zuki mencari Ibunya ternyata ibu nya sudah pulang ke rumah, Zuki pun nangis karena di tinggal oleh ibunya.

"MAMAH.... MAMAH..." teriak zuki sambil menangis.

"udah zuki jangan nangis, zuki kan anak laki-laki masa nangis"
Kata ibu guru sambil mengapus air mata zuki.

Zuki pun ngamuk, lalu Zuki kabur dari sekolah untuk mengejar ibu nya yang sudah pulang, zuki pun lari sekuat tenaga, Akhirnya Zuki ketemu dengan Ibu Rosa di depan gang ke arah rumah nya.

::~~::

Penasaran dengan kelanjutan cerita nya

Vote and comennt

Untuk melanjutkan cerita nya

Terimakasih

Jakarta, 9 maret 2019

PERJALANAN ZUKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang