undpredictable.

149K 547 24
                                    

" udah deh dira. lo nggak usah nangisin bajingan kayak adrian yang udah jelas-jelas tidur sama orang lain di umur hubungan lo yang udah 3 tahun. lagian nih ya dia udah berkali-kali bahkan tidur sama cewek selain lo dibelakang lo. emang dasar geblek tuh orang. elah udah deh jangan nangis malah tambah keras nangisnya" omel tiana sambil menyodorkan se-pack tissue kepada ku. ini udah yang keberapa kalinya deh gue nangisin adrian bangsat yang selingkuh sama cewek tante-tante dikantornya. nasib-nasib diumur yang udah diuber deadline nikahan bukannya dilamar malah diselingkuhin. apes deh." lagian dir masih banyak yang lebih cakep dari si adrian lo. udah deh tenang aja kali." tiana goblok.. gue kan cinta banget sama si adrian mana dia yang paling cakep di mata gue. sekedar infromasi. adrian pacar gue ralat mantan gue ini punya wajah yang nggak kalah ganteng dari channing tattum maupun bradley cooper. udah ganteng, mapan. dan hot pula. bukan cuma hot. he's really freakin hot sampai-sampai kalau dia menatap gue aja kaki berasa kaya jely. " lo ngapain ngalamun? ngalamunin adrian lagi? udah deh! ini udah tengah malem dan lo udah seharian di rumah gue! dan lo dicariin pak witama buat laporan keuangan bulan ini tadi di kantor. dan sekarang yang lebih penting lo harus cuci muka ingusan lo itu dan tidur! it's been a whole day you crying like a baby." akhirnya gue mencoba untuk langusung ngibrit ke kamar mandinya tiana takut kalau dia langsung damprat gue dari kamarnya. 

" keuangan bulan ini lumayan bagus. profit kita meningkat dan untungnya nggak ada masalah dengan neracanya. jadi sampau disini rapat kita hari ini dan selamat siang." akhir pak witama sambil beranjak dari kursinya. gue dengan cepat juga ikut beranjak dari ruang rapat nan serem ini menuju cafetaria. maklum dari pagi belum sarapan dan guess what? karena bangun kesiangan dan si tiana nggak mau bangunin karena dia udah keburu dijemput sama trey *pacarnya. ngomong-ngomong soal pacar. gue sendiri baru ngebuka hp gue tadi pagi dan there's no message or missed call from that bastard adrian. yampun indira! sudah lupakanlah dia. sambil ngaduk-ngaduk soup gue, tiba-tiba gue dikejutkan dengan dering handphone di dekat gue cepat-cepat gue ambil dan lihat siapa caller id-nya. dan ternyata adrian menelfon gue seketika gue terhenyak dan diselimuti histeria yang berlebihan. tapi dewi ego gue meneriakan untuk menghiraukan aja teleponnya. dan kali ini gue menghiruakuan panggilannya dan terus mengaduk-aduk makanan gue lagi. entah kenapa pengen liat namanya lagi sebagai caller id di handphone gue. yampun gue sudah teramat cinta sama dia sepertinya. sampai ego wanita gue terhempas terinjak. dan that's happened again dia telfon gue lagi dan gue masih ragu untuk mengangkatnya atau mereject atau yah gue sudah membuat keputusan untuk mereject panggilannya. dia paling sebel ketika seseorang ngereject panggilannya apalagi gue. pernah pada waktu itu karena gue lagi kumpul-kumpul have dinner sama temen-temen kantor dan secara tidak sengaja gue mereject panggilan dia dan keesokan harinya dia sudah bersender di volvo-nya dan pandangan tajamnya seakan melubangi gue dan mendiamkan gue saat perjalanan ke kantor. dan begitulah akhirnya gue berinisiatif buat minta maaf dan yah selalu berakhir dengan ciuman yang panjang. drrtt. lagi lagi gue melirik ke handphone gue dan menemukan one message from adrian.        " i'll pick you up soon when you've done with your work. don't try to make an escape if you don't wanna got my punishment." demi tuhan mau gue banting deh nih hp. apa yang harus gue lakukan. gue harus balas nih sms. gue kan bukan siapa2nya lagi. so he doesn't deserve it.                                 " nggak usah repot-rpot deh. lagian you don't have to do that things since we just break up and not in that relationship again. so that's it. ps: i have make a promise to driving home with dimas. so dont worry."  sent. bagus indira swastika you've just burn a gas station. dasar dira bego dan tukang ngibul. ngomong-ngomong soal dimas. dia adalah salah satu cowok yang baik dan tentunya hot dari divisi gue dia nggak segan-segan bantu orang. dan dia adalah most wanted bachelor di perusahaan ini. bangga deh gue sedivisi sama dia. dan hp pun berdering kali ini menampilkan adrian calling. god what i have to do!! oke lo tidak bisa terus-an menghindar indira lo harus angka ini telefon. okay take a breath and exhale. everything gonna be okay. dan gue dengan sedikit keberanian mengangkat telfonnya.

" halo?" nah satu kata yang bagus indira. great. 

" you have no reason to avoid that thing dear. and what are you talking about? break up? i don't really remember the last time i ever say that in our last meet". oh what a jerk! adrin you're da real bastard. 

" well i have make decission actually.dan asal kamu tahu ya you have no power to ruin my life. so i'll go home tonight with dimas since we has made a promise to have fun togther. so nggak usah repot2." balasku dengan kesal. gue harus berani dengan dia. he's used to be dominant for me when we had a relationship. not again you jerk.

" are you trying to make me angry? believe me you don't want to taste my anger. dan aku tahu kamu nggak akan hangout dengan dimas since he has a lot work to do indira. asal kamu tahu aku membuat akuisisi dari setengah saham di perusahaan tempatmu bekerja jadi jangan menolakku." terdengar sangat menakutkan di telinga sampai tulang punggung dingin. dengan kesal gue menutup telepon tiba-tiba. and then one message from adrian.

" well just nurut aja atau kamu mau berakhir di ranjangku." pesann ya. dan satu pesan itu cukup membuat gue ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan gue dan segeralah gue ngibrit ke kubikel gue. ya tuhan apa yang akan terjadi nanti gue serahkan padamu.

sesuai dengan yang diduga pekerjaan gue tidak selesai secepat yang gue inginkan dan yang sudah gue duga duga adrian sudah menunggu di dedepan volvo-nya. dengan tenang gue berjalan ke arah trotoar untuk menunggu taksi yang sudah dipesan dan sudah gue putuskan untuk tidak menghiraukannya. dan pada saat tepat gue melewati depan mobilnya sebuah tangan menarik gue dengan keras dan nggak usah ditanya itu siapa. he's nathan. that man that jerk. mencoba buat berontak tapi apadaya malah pergelangan tangan gue sakit. kemudian dia menggirin gue untuk duduk di kursi penumpang setelah itu dia mengunci pintu mobilnya dan mengahmpiri taksi pesanan gue. dan dari ekspresinya gue sangat tahu kalau dia sangat marah dan tidak segan segan untuk memperkosa gue di volvo-nya sekarang juga. pemikiran nggak waras ini membuat gue sendiri takut dan gue lebih berniat untuk berdiam diri dari pada gue menantang maut. dan saat dia men-starter volvo-nya seketika itu juga ketakutan gue meningkat 50 persen. dan pada saat gue tahu mau dikemanakan mobil ini pada saat itu lah gue sadar bahwa apa yang mungin gue takutkan mungkin dapat terjadi saat ini. apartemen adrian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

undpredictable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang