Aku hanyalah seorang wanita biasa, yg hidup diantara banyak perbedaan. Yg terlahir dari keluarga broken home, dan aku menikmatinya sekarang. Sampai saat ini aku masih berjuang untuk memperbaiki diri agar lebih "tahan banting" dalam menghadapi problematika hidup khususnya untuk seorang wanita yang sedang dilema.
Namun dimata teman-temanku, aku adalah seorang wanita kuat, mandiri dan penuh percaya diri. Tak jarang mereka yang mengatakan bahwa mereka termotivasi olehku dengan caraku "survive" dari berbagai cobaan hidup yang pernah aku lalui.
Aku sangat menikmati ketika menulis sebuah tulisan tentang bagaimana caranya survive atau move on dari cobaan hidup yang makin rumit seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia. Aku memilih tema ini karena menurutku tema inilah yang paling melelahkan bagi kebanyakan wanita diluar sana yang bermimpi dan berjuang agar tidak menjadi seorang wanita yang lemah...
Namun siapa sangka ternyata banyak dari temanteman penasaran tentang satu hal yaitu tentang aku yang hampir tidak memberitahukan tips move on (terjebak dalam cinta).
Kita sebut dia Ranum.
"Hi mi, kamu seringkali membagikan cerita tentang bagaimana survive atau move on dari cobaan hidup tapi aku tidak pernah melihat kamu membagikan cerita tentang move on dari luka karena cinta." "Kenapa? Apa kamu tidak tertarik tentang cinta? Atau mungkin kamu tidak pernah terluka karena cinta?".Jujur aku terkejut saat ranum berkata bahkan memiliki pemikiran seperti itu tentangku. Aku tidak pernah terluka karena cinta? Apa kalian pikir aku tidak punya hati? Tentu saja aku pernah terluka karena cinta. Bukankah setiap insan yang bermain cinta pasti pernah terluka karenanya?
Sini biar ku ceritakan sedikit tentang kisahku...

YOU ARE READING
Sebatas Mimpi.
No FicciónCerita nyata dari kisahku sendiri. Ku harap semua kisah bisa terekam dalam cerita ini.