Chapter 1

761 73 8
                                    

Namaku M. Kepanjangannya Mmmmmhh ahhh~

Bohong ding.

Ku ulangi. Namaku Em, Kathawut Hathaiprasert. Disingkat M, singkat kan?

Aku mahasiswa baru fakultas engineering. Alasanku ambil jurusan engineering, ya untuk mengejar mimpi sampe ke negeri tetangga dan apa lagi kalau bukan keinginan orang tua?

Tujuanku disini adalah menceritakan hari-hari ku di kampus. Menceritakan sedikit tentang kegiatan sistem SOTUS yang jadi topik pembicaraan di kalangan mahasiswa baru. Dan.... gimana akhirnya aku bertemu sama dia.

🐳

Pernah gak sih kalian ngerasa bahwa, kesenioritasan di dunia perkuliahan itu gak adil? Buat apa kalian capek-capek ikut kegiatan hazer? Panas-panasan, gosong, laper tapi gak boleh makan kalau gak dapet izin. Yang di dapet apa? Cuma capek.

Aku sempet berpikir kayak gitu setelah lihat Kongpob yang rajin banget ikut kegiatan ini. Aku pun ikut, bedanya Kongpob berani speak up tapi aku nggak. Meskipun kadang aku juga gak suka sama sikap beberapa senior yang merasa kalau derajat mereka lebih tinggi dan bisa bersikap seenaknya ke kita, mahasiswa baru. Padahal sama-sama makan nasi, sama-sama ngeluarin angin kalau kentut.

Setiap hari, saat jam kuliah kita udah selesai. Kita disuruh kumpul di aula fakultas buat ikut kegiatan hazer. Ngikutin instruksi demi instruksi yang keluar dari mulut para senior.

Awalnya aku emang gak suka, karena aku orang yang agak susah bersosialisasi dengan orang lain. Sama temen sekelas aja aku jarang ngobrol, ya ngobrol sih, tapi bisa kehitung jari berapa temen yang aku punya.

Hari ini adalah hari ketiga aku dan temen seangkatan ikut kegiatan hazer. Kak Arthit nyuruh kita dapetin seribu tanda tangan senior di kampus ini dalam dua hari!

DUA HARI.

Ku ulangi, SERIBU TANDA TANGAN DALAM DUA HARI!

Positif sadis sih itu orang.

Aku ngebatin, mana mungkin berani ngutarain apa yang ada di dalam pikiranku, aku bukan Kongpob yang baru aja dengan berani protes tentang ini.

Setelah ngasih tahu apa yang harus kita lakuin, kegiatan dibubarin. Para senior keluar dari ruangan aula sementara beberapa dari kita masih duduk disini, berunding gimana cara dapetin tanda tangan sebanyak itu dalam dua hari.

"Kehed! Gimana coba dapetin tanda tangan segitu banyaknya dalam dua hari?" Ucap Oak yang duduk disampingku.

Dia ini teman sekamarku. Maniak game berkacamata, bodoh tapi tidur terus kalau di kelas dan selalu merasa mukanya ganteng. Padahal biasa-biasa aja, dianya aja yang kepedean.

"Daripada ngeluh, mending kita bubar dan gerak buat dapetin tanda tangannya sekarang." Kata Kongpob terus bangun dari duduknya, aku sama yang lainnya ikutan.

Sampe keesokan harinya, aku baru dapet tiga tanda tangan. Males banget mintanya, karena setelah tahu apa yang para senior lakuin ke temen-temenku hanya demi sebuah tanda tangan, aku gak suka. Mereka semua harus ngelakuin apa yang para senior itu bilang, joget lagu ayam misalnya. Konyol banget sumpah.

Aku gak akan mempermalukan diri sendiri cuma demi sebuah tanda tangan, lebih baik milih buat membodo amatin tugas ini.

🐳

LOST IN YOUR EYES [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang