Jihwa dan Raga

15K 1K 190
                                    

SELAMAT MEMBACA
A SHORT STORY
JIHWA DAN RAGA

SELAMAT MEMBACAA SHORT STORYJIHWA DAN RAGA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ungkapkan apa yang kamu rasakan!
***

"APA?! Lo minta coklat ke Raga? Seriusan?" tanya Ayda.

Gadis itu mendengus mendengar pertanyaan temannya. "Da, lo nggak bisa nggak teriak-teriak apa?" protes Jihwa sebal.

Bukannya apa-apa, Jihwa hanya kesal karena Ayda terlalu berlebihan dalam menanggapi hal itu. Padahal Jihwa hanya meminta coklat kepada kakak kelas yang ia suka di hari valentine besok.

Ya, nama lelaki itu Raga. Lelaki yang orang bilang sangat dingin dan tidak bersahabat. Tetapi menurut Jihwa, itu malah membuat lelaki itu terlihat spesial dan lain daripada yang lain. Itu juga yang membuat Jihwa tetarik kepada Raga.

"Lo tau kan dia itu dingin banget? Lagian masa lo minta biar dikasih coklat sih," kata Ayda.

"Emangnya ada yang salah?" tanya Jihea.

"Bukan gitu sih, cuma nanti orang-orang bakalan bilang kalau lo itu cewek murahan," ujar Ayda.

"Kenapa murahan?"

"Ya karena lo minta coklat ke cowok, seharusnya cowok ngasi coklat ke cewek tanpa diminta," jelas Ayda.

"Da, lo tau kan sekarang udah jamannya emansipasi wanita dan kesetaraan gender. Jadi nggak ada yang namanya cewek harus begini cowok harus begitu. Kalau emang mau ya harus ada yang maju, kalau nggak mana dapet," kata Jihwa.

Ayda meringis, "ya udahlah terserah lo aja. Tapi emang Kak Raga mau ngasi coklat ke elo?" tanya Ayda.

"Dia sih bilang iya tadi," jawab Jihwa.

"Seriusan? Gue nggak percaya," ucap Ayda ragu.

"Dih, beneran! Kak Raga itu sebenernya baik, cuma kalian aja yang nggak kenal," bela Jihwa. "Lihat aja besok, pasti dia bakalan bawain coklat buat gue," kata Jihwa dengan percaya diri.

***

KEESOKAN harinya, video Jihwa yang memohon diberikan coklat itu pun tersebar. Ada orang jahil yang merekam kejadian tersebut dan menyebar luaskan videonya hingga hampir satu sekolah tahu kejadian itu.

"Kak Raga," panggil Jihwa.

Raga yang saat itu sedang membaca buku di koridor sekolah pun menengok ke arah gadis itu.

"Kak, besok valentine lho," kode Jihwa.

Raga masih tak menjawab ucapan Jihwa.

"Beliin gue coklat dong Kak," pinta Jihwa dengan mata yang berbinar-binar.

"Buat apa?" Akhirnya lelaki itu membuka suara.

"Ya kasi aja ke gue coklatnya. Biar gue tahu gue itu spesial buat lo Kak," jelas Jihwa. "Ya ya ya?" pinta gadis itu dengan semangat. "Plis Kak," bujuk Jihwa sambil menggoyangkan lengan lelaki itu.

Alhasil karena risih, Raga pun menjawab, "oke."

Itu lah isi video yang saat ini mungkin telah dikirimkan ke hampir semua grup kelas di sekolah Jihwa.

Gadis itu pun saat berjalan di koridor merasa aneh. Ia benar-benar merasa diperhatikan dari atas sampai bawah oleh orang-orang.

"Itu yang katanya maksa Kak Raga kan?"

"Ih, kok jadi cewek murahan banget."

"Norak banget harus dikasi minta coklat ke cowok yang bukan siapa-siapa."

Banyak sekali bisik-bisikan yang terlampau keras sehingga masuk ke dalam telinga Jihwa. Telinga gadis itu panas dan matanya mulai berkaca-kaca. Ia mempercepat jalannya agar lekas tiba di kelas.

Sesampainnya di kelas, gadis itu langsung duduk di bangkunya lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja. Jihwa terisak pelan dan membuat Ayda khawatir.

"Jihwa, lo kenapa?" tanya Ayda panik.

"Kenapa semuanya ngehina gue sih? Gue nggak suka digituin," ujar Jihwa ditengah isakannya.

"Lo tahu kan video lo kesebar? Gara-gara itu mereka semua ngehina lo," jelas Ayda.

"Emangnya salah apa kalau minta coklat ke cowok yang gue suka?" tanya Jihwa sambil mengangkat kepalanya.

"Nggak." Tiba-tiba suara laki-laki membalas pertanyaan Jihwa.

"Jihwa." Ayda terlihat kagum melihat Raga datang ke kelasnya. Gadis itu menepuk-nepuk lengan temannya itu.

"Apaan sih?" Sambil menghapus air mata yang membasahi pipinya, Jihwa menengok ke arah sumber suara.

Di sana ada Raga yang berjalan ke arah Jihwa. Lelaki itu tersenyum ke arah Jihwa.

"Jangan nangis, ini gue kasi coklat," kata Raga. "Selamat hari kasih sayang," lanjutnya.

Dengan kikuk Jihwa menerima coklat tersebut. Ia tidak menyangka kalau akan segugup ini saat diberikan coklat oleh Raga.

"Ma ... makasi Kak," ujar Jihwa tergagap.

"Nama lo siapa?" tanya Raga.

"Jihwa Kak," jawab Jihwa.

"Jihwa? Nama yang lucu. Jihwa dan Raga?" tanya lelaki itu sambil tersenyum. Kemudian Raga pun pergi dari kelas Jihwa, meninggalkan Jihwa yang benar-benar dibuat melayang olehnya. Dan rasa iri dari para gadis-gadis yang menyaksikan kejadian romantis itu.

Ah, valentine tahun ini adalah valentine terbaik bagi Jihwa.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA

***

Ini cerpen yang aku ketik buat ngisi mading sekolah. Dan karena iseng, jadinya aku publish cerita ini jadi short story. Ceritanya segini aja. Nggak ada lanjutan. Jadi anggep aja ini sebagai hiburan kecil. Semoga suka sama cerpennya!

 Semoga suka sama cerpennya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12-03-2019

Jihwa dan RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang