Bagian 1 - 우산

96 7 3
                                    

25 Februari 2018.

Hari ini Busan terasa dingin sekali. Ini pertama kalinya suhu kota Busan mencapai -5°c padahal musim dingin akan segera berakhir.

Satu tahun sudah berlalu sejak aku sampai disini, di Korea. Aku sudah menyelesaikan kelas bahasaku di Silla University. Beberapa hari lagi aku akan meninggalkan Busan dan pergi ke Seoul untuk memulai hari sebagai mahasiswa di Seoul National University. Hari ini aku berniat untuk sekedar mengelilingi kota Busan. Menikmati pemandangan salju ditengah ramainya kota Busan yang sudah menjadi tempat tinggalku selama setahun kebelakang.

"Assalamualaikum," Jawab seorang perempuan di seberang telepon. Syifa namanya, salah satu teman indonesiaku yang lolos beasiswa melalui jalur universitas.

"Waalaikumsalam. Kamu dimana, Syif? Kita jadi beli barang-barang untuk di Seoul gak hari ini?" Ucapku sambil memasukkan tangan kiriku di saku coat karena kedinginan.

"Oh, ini aku di dorm, jadi dong kamu lagi otw kesini kan?"

"Oh oke, oke. Iya nih udah deket. Tunggu aja ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Bus pun berhenti di halte Sasang. Aku menempelkan kartu T-money lalu bergegas turun dari bus. Hujan salju semakin deras, aku merapatkan coat ku dan berlari ke tempat berteduh terdekat. Salju di jalan semakin tebal dan orang-orang pun berlarian mencari tempat berteduh. Sepertinya ramalan cuaca tadi pagi benar, mungkin sebentar lagi akan badai.

Kebetulan sekali aku berteduh di depan sebuah convenience store, aku pun masuk untuk membeli dua buah hot pack. Baru kusadari kalau aku tidak memakai sarung tangan, mungkin aku harus membelinya nanti.

"7.000 won"

"Ne, kamsahamnida"

Aku kembali duduk didepan convenience store sambil memperhatikan salju yang turun. Kali ini sudah tidak sederas tadi. Aku mengeluarkan ponsel ku dan mengirimkan pesan untuk Syifa.

Syifa, disini tiba-tiba
hujaaann ㅠㅠ
Anisya

Tunggu aja disana,
jangan paksain hujan-
hujanan :(
Syifa

Iyaa ini lagi duduk
depan GS25 nihh
Anisya

Kamu kan suka bawa
payung di tas?
Syifa

"아 맞다! 우산!" (Ah, benar! Payung!)
Aku membongkar isi tasku dengan harapan bisa menemukan payung yang biasa aku bawa. Lalu menghela nafas kecewa ketika aku sadar ternyata aku telah meninggalkannya di rak sepatu dorm.

"아이씨 진짜!" (Aish, yang benar saja!)
Rutukku sambil memasukkan kembali isi tasku.

"실례합니다, 아가씨. 내 우산을 사용할 수있어요." (Permisi, Nona. Kamu bisa pakai payung milikku.)

Tiba-tiba seorang pria meletakkan payung lipat berwarna merah maroon tepat di samping tempat dudukku. Belum sempat aku melihat mukanya, ia sudah berlari membelah derasnya hujan salju sambil memakaikan kupluk dari hoodienya.

"어, 아저씨! 잠시만요!" (Oh, Paman! Tunggu sebentar!)

Dilihat dari penampilannya, aku rasa ia belum terlalu tua untuk aku panggil Ajeossi?

"Ah, maaf! Tidak usah, jeogiyo! Ajeossi! Ajeossi!" Aish, lagi-lagi Ajeossi. Aku berteriak mencoba memanggil pria tadi yang sudah menyebrangi perempatan Sasang. Sepertinya ia sengaja tidak mendengarku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Winter in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang