PROLOG

7.3K 268 23
                                    

“Jennie, apa kau ingat aku? Apa kau lupa denganku?”

“Hai, Jenjen. Kau sedang apa?”

“Jennie, tega sekali kau melupakan kami.”

“Hei, orang menyebalkan! Bagaimana bisa kau melupakan kami, sahabat-sahabatmu?”

“Jennie.”

"Jennie."

“Jennie Dawson.”

“Argkhhhhh—Apa-apa? Apa yang terjadi kepadaku?” Ucap seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya.

“Apa aku baru saja bermimpi? Namun mengapa mimpiku seperti sangat  nyata? Dan siapa orang-orang yang ada di mimpiku itu? Mengapa wajah mereka kabur? Argkhh, sebenarnya apa yang terjadi kepadaku? Mengapa ini sungguh menyiksaku.” Ucapnya sekali lagi seraya mengacak rambutnya geram karena hal yang terus saja terjadi padanya, bukan hanya sekali atau dua kali melainkan selama 23 tahun ini ia terus saja kerap kali mendapatkan mimpi yang sama setiap malamnya. Namun ia tidak tau mengapa ia terus saja mendapatkan mimpi itu dan ia juga tidak tau siapa sebenarnya orang-orang yang ada di dalam mimpinya itu.

“Argkhh, sudahlah aku lelah. Sebaiknya aku segera bersiap karena dua jam lagi konser debut pertamaku sebagai idol akan segera di mulai.” Ucap gadis itu terlihat antusias akan hal yang telah lama ia nanti selama menjadi trainee di salah satu agensi besar di negara Korea Selatan tepatnya di kota Seoul.

“Jennie-ah. Apa yang sedang kau lakukan? Mengapa kau tidak bersiap.” Ucap seorang gadis berambut blonde yang baru saja masuk ke dalam kamar tempatnya dan gadis tadi yang ternyata bernama Jennie.

” Ucap seorang gadis berambut blonde yang baru saja masuk ke dalam kamar tempatnya dan gadis tadi yang ternyata bernama Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ah, Lisa. Mianhae, aku baru saja bangun. Dan aku akan segera bersiap.” Ucap Jennie berambut coklat pada gadis yang bernama Lisa yaitu seorang teman yang akan debut menjadi seorang idol bersamanya nanti. (Maafkan)

“Sudahlah tidak apa, Jen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sudahlah tidak apa, Jen. Sebaiknya kau bergegas, karena kau tau kan nanti manager kita akan marah.” Ucap Lisa seraya membantu teman sekamarnya itu membereskan tempat tidur, sementara Jennie tengah beranjak menuju kamar mandi untuk bersiap diri.

Reinkarnasih || BP (Squel Immortal || BP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang