Hibiki [Chapter 4]

13.3K 755 36
                                    

Yuudai tidak berani menengadahkan wajah menatap Izumi. Meskipun posisinya sebagai senior Izumi di sekolah, kali ini sepertinya hal itu tidak berlaku. Izumi seakan mengintimidasi dan menilainya. Ia tahu tindakannya terhadap Hibiki tidak bisa dibenarkan, walau ia sama sekali tidak menyesalinya. Makanya ia menceritakan ini semua pada Izumi untuk membuat perasaannya sedikit lega.

Selama ini ia mati-matian menyangkal perasaannya pada Hibiki. Ia ingin membuktikan bahwa ini bukan main-main dan ia memang serius. Bisa dibilang cara ia menyatakan rasa seriusnya sungguh konyol namun Yuudai berharap Hibiki mengerti perasaannya. Izumi menyipitkan mata menelisik Yuudai. Tanpa berkata apapun, ia kembali berjalan menuju sekolah. Yuudai berlari mengejar, berusaha menyejajari langkah pria tersebut. Ia ingin membicarakannya pada Izumi, bukan ditinggalkan begitu saja.

“Tu-tunggu, Izumi-kun! Kau belum berkomentar apa-apa.”

Izumi menoleh sejenak, “Jadi aku harus berkomentar ‘Bagus, akhirnya kau mencium sahabatku’, begitu?”

“Bukan begitu, aku hanya ingin tahu responmu saja. Kau kan sahabatnya. Kau pasti mengerti tentang dirinya kan?”

“Kau ingin mengetahui apa kira-kira Hibiki menyukaimu juga? Tapi aku tidak tahu tentang hal itu, lagipula...” Izumi tiba-tiba menghentikan langkahnya, “....Yuudai-kun, ini aneh. Kau berkata seolah-olah kau menyukai seorang gadis. Apa kau tidak ingat Hibiki itu pria? Dan seharusnya kau bisa menebak reaksi seorang pria yang dicium pria lain?”

Yuudai tidak menyahut. Sebenarnya ia mengetahui sesuatu yang mungkin Izumi belum tahu. Ia gugup, memilah-milah untuk mengatakannya atau tidak.

“Kau janji tidak akan meninggalkan Hibiki setelah aku mengatakan ini?”

Izumi memutar bola matanya, “Seolah kau akan mengatakan ia pembunuh saja.” Namun ia berhenti bicara, “Hibiki pembunuh?”

“Bukan!” Yuudai sedikit kesal karena tidak ada keseriusan dari nada bicara Izumi, “Hibiki bukan pembunuh.”

“Lantas apa, Yuudai-kun? Kau membuatku penasaran.”

Yuudai menghela nafas panjang. Ini bagaikan membuka rahasia Hibiki pada sahabatnya sendiri. Ia merasa amat sangat bersalah bila Izumi ternyata belum mengetahui tentang hal itu dan ia mendahului memberitahunya.

“Izumi-kun, kurasa Hibiki-kun menyukai sesama jenis...”

Tidak ada seorangpun yang bicara. Yuudai menunggu reaksi terlontar dari bibir Izumi.

“Oh, itu.” Lantas Izumi menutup mulutnya menahan tawa. Yuudai mengerutkan dahi, “Ya, aku tahu sejak dulu ia gay. Ia bilang padamu?”

Yuudai bernafas lega seperti bebannya terangkat separuh. Akhirnya ia mengatakan hal yang selama ini ia pendam pada sahabat Hibiki. Ia hanya ingin memastikan bahwa ia tidak salah sangka mengenai seksualitas Hibiki.

“Tidak. Hibiki-kun tidak pernah bilang apapun. Ia selalu berusaha menolakku, kau lihat sendiri kan?”

HIBIKI  [BL] COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang