3

14 1 0
                                    

Saat balik dari situ Dita dan Qila mampir ke kantin, karena perut mereka sudah minta tagihan.
"Qil kita kekantin dulu yuk, habis itu baru kekls perut gue udh bunyi nih soalnya, cacing2 udh minta tagihan"kata Dita sambil menunjuk perutnya.
"Yaudh ayo gue juga laper nih"

Dita pov

Kantin

Gue dan Qila duduk dipojokan kantin sebelah kanan.
"Qil gue beli bakso nya mang oge sama es jeruk aja, kalo lo mau apa?"
"Gue sama aja deh kaya lo, biar ga ribet" balas Qila.
Dan setelah itu gue bangkit dan langsung ke tempat nya mang oge buat mesen bakso.
"Mang baksonya dua ya sama es jeruknya juga dua"
"Banyak bener neng, buat neng semua  nih?"
"Ya engga lah mang masak saya makannya sebanyak itu, yg seporsi lagi tu buat temen saya mang"
"Hiya hiya neng, bentar mamang buatin".

Setelah menunggu beberapa menit.

"Ini neng baksonya" sambil menyerahkan dua mangkuk bakso ke tangan Dita.
"Eh iya mang, es jeruknya ntar nyusul ya mang sekalian bayar ntar"
"Iya neng sip"
Gue jalan ketempat dimana gue dan Qila duduk. Dikantin jam segini udh sepi sih karena murid2 nya udh pada masuk. Yaps gue sama Qila bolos, yah gpp lah sesekali (smirk).
"Nih Qil" sambil meletakkan mangkuk   tepat didepan muka Qila dan sedikit gue sentakin sampe kuahnya tumpah sedikit, soalnya gue kesel masak gue yg ambil tuh bakso dari mang oge, dua lagi-_-
"Selow dong Dit, kaget gue" mengelus dada.
"Iya iya, sana gih lo ambil es jeruknya, gue udh ambil bakso nya ni" nyuruh.
Tanpa banyak ngomong Qila langsung bangkit dan mengambil es jeruk di mang oge.

"Mang ini kan es jeruknya?"
"Iya neng itu"
"Nih mang uang nya ya" Qila memberi uangnya kpd mang oge.

"Wah lengkap" kata gue.
"Kuy makan trus kita masuk" ajak Qila.
"Iya" jawab sambil menyendokkan bakso kedlm mulut gue."Eh Qil kira2 anggota yg lainnya siapa ya, gue penasaran, apa bakal seramah kak rey?" Tanya gue antusias.

"Ga tau gue, gue kan sama kaya lo bego ga tau apa2"
"Eh enak aj lo bilang gue ga tau apa2, gue tau makan tau minum, cih"  balas gue ga mau kalah.
"Yah ogeb gue bukan bilang itu, gue bilang ga tau apa2 tentang club itu, bego kok dipelihara"
"Iyaiya cepetan lo makan, gue udh siap" sambil beranjak berdiri.
"Cepet amat lo makannya, tumben" balas Qila
"Ya kan gue mau beli pisang noh, dikantin tante lo tunggu disini, gue balik lo hrs udh selesai"
"Oke deh" sambil menggeleng2 kepala.

"Tante pisang nya dua ya" teriak gue.
"Iya" jawab tante.
"Itu ya uang nya tante"

Gue kembali kemeja dimana gue duduk tadi.
"Udah siap blom?"
"Udah"
"Mau pisang ga lo?" gue langsung sodorin ke Qila dan langsung diterima.
Kami berdua bangkit dan langsung berjalan dikoridor sambil memakan pisang saat mau menuju kekls.
Saat sudah selesai makan pisangnya, kulitnya gue buang asal ketaman samping koridor. Dan gue denger suara gitu dari arah taman tempat gue lempar kulit pisang tadi.

"WOYY SIAPA YG NGELEMPAR KULIT PISANG  KE MUKA GUE?" Dia teriak sambil membuang kulit pisang dari mukanya.
Gue pun langsung menoleh dan mendapati seorang cowo ntah ngapain dia ditaman itu kayanya dia bolos juga dan juga kayanya dia kakel.
"Ma...ma...maaf kak gue ga sengaja" jawab gue gagap soalnya mukanya ngeri gitu, kayanya dia marah.
"Maaf aja tau nya lo, ga liat nih muka gue kena kulit pisang lengket bego"balasnya nyolot
"Ya makanya kak gue minta maaf"
"Awas aja lo ketemu sekali lagi"balas cowo itu sambil berjalan ninggalin gue dan Qila. Disitu Qila gak ngeluarin satu kata pun, alias bengong.
"Eh Qil" gue nyentuh bahu Qila untuk nyadarin dia dari bengongnya.
"Eh iya Dit" waktu Qila mau lanjut ngomong gue potong...
"Udah ah lupain soal tadi, nanti kita telat masuk kls loh"
"Err eh iya deh"
Gue dan Qila pun menuju kekls masing2.




Bersambung





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Is MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang