Tanpa kata-kata, kau membuatku mengenal cinta
Tanpa kata-kata, kau memberiku cinta
Kau bahkan membuatku terisi oleh setiap nafasmu
Aku melarikan diri seperti iniKrist berjalan menyusuri jalanan malam yang saat ini sudah sepi. Maklum yang dia lewati kini adalah jalan menuju sebuah gang menuju rumah kontrakannya. Banyak orang-orang jahat yang tinggal disini tetapi, mereka semua tak pernah ada yang mengganggunya lebih dari sekedar menggoda. Berhabahaya? Sangat. Tapi, Krist nyaman tinggal disini. Selain harga sewa yang murah, disini tempat ia tidak akan pernah menerima cemohan orang-orang tentang pekerjaannya, karena semua yang tinggal disini pekerjaannya hampir sama dengannya.
Krist menghempaskan tubuh lelahnya di atas tempat tidur lapuk yang masih enggan ia ganti dengan yang agak mendingan. Kalua kalian tanya kemana larinya uang yang dia hasilkan selama ia bekerja menjadi pelacur, uang itu habis sudah untuk membayar hutang-hutang pria tua sialan yang sialnya berstatus Ayahnya. Krist bersyukur pria tua bangka itu sudah kembali ke neraka, tapi sialnya pria tua itu meninggalkan hutang yang menumpuk dan dirinya yang harus di kejar-kejar oleh rentenir tempat pria tua itu bermain judi. Tak ada pilihan, ia harus menyicil hutang yang tak sedikit itu. Setiap uang hasil melacurnya ia setorkan ke rentenir.
Krist ingin hutang-hutang itu cepat lunas maka dari itu ia harus bekerja tambahan menjadi seorang kurir pengantar barang. Gaji yang dihasilkan dari bekerja sebagai kurir yang tak seberapa itu ia pakai untuk menghidupi dirinya. Beruntungnya pria yang tidak ia ketahui namanya itu sudah membelinya, sehingga ia hanya akan dipakai oleh pria itu, itupun hanya malam hari sehingga pagi hingga sore hari ia bisa bekerja sebagai kurir. Bukankah seorang Krist salah satu pelacur yang beruntung?.
Tanpa kata-kata cinta meningalkanku
Tanpa kata-kata, cinta membuangku
Tak tahu harus berkata apa
Aku sendiri terkejut
Itu datang tanpa kata-kataPikirannya melanglang buana ke masa dimana keluarganya masih merasakan bahagia sebelum kebangkrutan Ayahnya merenggut kebahagiaan itu. Ibunya pergi meninggalkan Krist dan Ayahnya. Ibunya pergi dengan lelaki tua yang mampu menghidupinya. Ibunya tak akan pernah mau hidup susah. Hal itulah yang membuat Ayahnya stress berat, kebangkrutan dan kepergian ibunya membuat Ayahnya mabuk-mabukan dan judi dan disinilah Krist saat ini, diatas Kasur lapuk keras, memandangi langit-langit kamarnya, sendirian, tak ada tempat bersandar, tak ada tempat untuknya berbagi keluh kesah. Hanya ada dirinya sendiri. Tak ada lagi tangan Ayah dan Ibu yang memeluknya.
Sendirian
Tak diinginkan
Air mata kembali membasahi pipi tirus Krist. Hanya lewat air mata lah dirinya menuangkan beban hidupnya. Airmata seolah menjadi teman Krist 3 tahun ini. Krist Lelah jujur saja, ingin rasanya ia menyusul pria tua bangka itu ke neraka. Tapi, Krist masih menyimpan harapan bahwa suatu saat nanti ia akan bertemu kembali dengan wanita yang melahirkannya. Walaupun hanya melihatnya dari jauh itu sudah cukup, setidaknya wanita itu baik-baik saja. Tidak kesusahan dan hidupnya tercukupi dengan kemewahan. Tak apa dirinya tak di akui. Krist tak apa. Setega apapun wanita itu meninggalkan Krist kesusahan seorang diri menjalani hidup tapi, wanita itu tetap Ibunya. Ibunya yang dulu pernah memberikan kasih dan sayangnya untuknya.
Malam ini pria itu sepertinya tak menghubungi bossnya sehingga Krist tak perlu pergi untuk melayani pria itu. Malam ini Krist bisa tidur lebih lama. Sedikit dari sekian banyak hal pahit yang harus ia syukuri. Malam yang semakin larut, Krist yang terhanyut dalam tangis lama kelamaan ikut pergi Bersama gelapnya malam. Berharap saat ia menutup mata, meskipun hanya mimpi ia bisa menemukan kebahagiaan didalamnya.

YOU ARE READING
WITHOUT WORDS
Romansatanpa kata-kata kau terlibat dalam duniaku yang menjijikan. kau menjadikannya sebagai kesenangan. tanpa kata kau membuatku semakin terjebak dalam pesona yang tak bisa ku abaikan. backsound Park Shin Hye - Without Words (Ost You're beautiful)