8.introgasi

459 26 10
                                    

Dua orang berseragam dan bersenjata memperhatikan Hinata dan kawan-kawannya yang terkerung dibalik jeruji besi.

"Bigbos akan segera sampai." Ujar pria berpenampilan rapih kepada senpainya, seorang pria berambut keperakan yang mengguankan Masker.

"Yamato,"

" Ya senpai?"

"Bisa tinggalkan aku dengan anak-anak ini?" Tanya pria ber name-tag Kakashi.

Pria yang dipanggil Yamato mengangguk lalu pamit undur diri. Melihat rekan kerja telah pergi, Kakashi berjalan menghapiri jeruji yang isisnya anak-anak lelaki.

"Katakan siapa yang perlu kuhubungi Naruto? Sasuke?" Tanya Kakashi.

Naruto terdiam ia enggan menjawab. Lalu Kakashi beralih pada Sasuke dan ia menghela napas pelan "orangtua kalian akan hadir besok jam 9 pagi, termasuk orang tuamu Hyuga." Ujar Kakashi sedikit keras.

Neji yang mendengar kata Hyuga langsung melirik Kakashi namun yang Kakashi tatap bukankah dirinya melainkan saudari kembarnya Hinata yang sedari tadi menatap kosong kearah luar.

Saat ini mereka tengah berada dikantor kepolisian Tokyo. Para polisi ini menemukan mereka setelah memeriksa ledakan yang dikira dari dua mobil yang mengejar Hianta tadi.

"Kakashi," panggil seseorang.

Kakashi menoleh dan mendapati atasanya sudah berdiri di ambang pintu, meskioun atasannya itu memanggilnya namun tatapan ketuanya itu tertuju pada pemuda berambut nanas yang sedari tadi memejamkan matanya.

"Kau sudah mengintrogasinya?" Tanya Shikaku, kepala kepolisian Tokyo.

"Belum sir. Saya berencana mengintrogasi mereka didepan wali mereka." Jawab Kakashi.

Shikaku menatap Kakashi "kau sudah menghubungi walinya?" Tanya Shikaku dan Kakashi mengangguk.

"Awasi mereka, jika terjadi sesuatu aku ada diruanganku." Ujar Shikaku kemudian berbalik.

"Yes sir,"

.

Matahari sudah terbit saat ini Hinata dan yang lainnya digiring bagai bebek dengan tang yang diborgol keseebuah ruangan besar seoerti ruang persidangan lalu dispersilahkan duduk di kursi yang sudah diperaiapkan.

Dan ternyata diruangan itu sudah berkumpil beberapa wali dari mereka kecuali Asuma tentu saja, perjalanan dari konoha kesini cukup jauh, Hinata yakin Pria tua itu pasti sudah berkendara dari malam. Hampir semua wali sudah hadir sepertinya namu ada satu wali yang menarik lerhatian Hianta yaitu Shimura Danzo ayah dari Shimura Sai.

"Maaf aku terlambat," seseorang wanita paruh baya berambut merah masuk keruangan dengan stelan yang modis dan elegan, ibu-ibu sosialita.

Awalnya ibu itu berjalan angkuh namun saat matanya menangkap sosok yang ia rindukan, sifat aslinya langsung keluar begitu saja.

"HINATA CHANNN" Ujarnya Histeris kemudian berlari dan memeluk gadis mungil yang sudah lama tidak ia jumpai.

"Hinata chann.. ini benar kau?? Sayang kau kemana saja? Kau baik-baik sajakan? Kenapa kau pergi?" Tanyanya sambil menangis, Hinata tak mampu berkata ia hanya diam sesekali tersenyum miris.

"Kushina-sama mohon tenang dan duduk di kursi Wali" ujar Kakashi. Kushina menatap marah kearah Kakashi, sedangkan Naruto dia tersenyum miris, dia ingat betapa dekat ibunya dengan Hinata dulu, dan Naruto tak dapat membayangkan bagaimana reaksi Kushina jika mengetahui Hinata yang sekarang.

"Kau berani memerintahku Kakashi," bentak Kushina membuat semua orang yang ada diruangan merinding, tentu saja siapa yang berani pada wanita paling berpengaruh di jepang??

Dusk Till DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang