Thirteen

3 1 0
                                    

Princess
Part Thirteen.

"Dara-ssi. Kemari."

"Hyung? Mengapa hyung bisa ada disini? Kau tahu alamatku dari mana?" Tanya Dara terkejut.

"Hey dengar. Aku ini hyung mu. Aku akan tahu kemana pun adik kecilku ini pergi." Ucap pemuda itu mengusap lembut kedua pipinya.

"Benarkah? Aku sayang padamu hyung." Dara memeluk pemuda itu.

"Kalau begitu, mari ikut denganku."

"Kemana?"

"Ayo ikut saja. Disini udaranya dingin, sebentar lagi akan turun salju, aku tidak ingin kau sakit karena itu."

"Baiklah."

Mereka berdua berjalan beriringan, melewati trotoar yang hanya mendapat penerangan jalan yang redup. Udara yang seolah menusuk raga, membuat Dara dan pemuda yang ia panggil hyung itu mengeratkan mantel yang terbalut di tubuh mereka masing-masing.

"Kita sampai." Ucapnya.

"Kita dimana? Mengapa gedung ini begitu besar?" Tanya Dara memandangi gedung yang begitu menjulang tinggi.

"Yaa karena tidak kecil." Canda pemuda itu.

"Hyung.."

"Ckck. Aku hanya bercanda, ayo masuk." Ucap pemuda itu merangkul tubuh Dara.

Delapan langkah Dara lalui dengan perasaan yang netral tidak sedih atau pun bahagia. Ia hanya merasa hangat ketika pemuda itu merangkul tubuhnya.

Tapi pada langkah kesembilan, Dara terpaku di tempat. Ia melihat sosok yang seketika membuat lututnya lemas.

Seorang pemuda dengan tubuh kekarnya, sedang berdiri dengan tangan dimasukkan ke saku. Ia menatap dalam manik mata Dara. Dara mendadak kehilangan pegangan. Matanya perlahan buram, lututnya lemas dan tubuhnya ambruk ke depan.
Dara pingsan.

Untung saja, pemuda di depannya yang merupakan pelaku yang membuat Dara pingsan dengan sigap menangkap tubuh gadis itu.

"Dara.. gue kangen!!" Suara yang menurut Dara teriakkan itu membuat Dara membuka matanya.

Dara memandangi sekitar, hingga ia tersadar bahwa ia masih di rumah sakit. Jadi tadi? Hanya lah mimpi belaka.

"Anya? Ana? Kapan kalian dateng?" Tanya Dara dengan suara khas bangun tidur.

"Baru sampe kok. Elo gimana kondisi nya Dar? Udah baikan?" Tanya Anya.

"Udah kok Ay. Makasih ya udah jenguk gue." Sahut Dara tersenyum.

"Santai kali Dar, kita kan emang kayak gini dari dulu. Kok baru sekarang ngucapin makasih?" Ucap Ana sembari memotong apel lalu memakannya.

"Yhaaa... gue baru inget, hehe." Ucap Dara cengengesan. "Btw, tadi gue mimpi aneh." Sambungnya.

"Mimpi? Mimpi apaan?" Tanya Ana.

Princess [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang