Fifteen

2 1 0
                                    

Princess
Part fifteen

"Kak Digo." Panggil Dara.

"Iya?"

"Kakak kenapa sih?! Kalo ngeliat Dara pasti menghindar gitu!" Runtuk Dara.

"Menghindar gimana maksud kamu Dar?" Tanya Digo.

"Yhaa.. kayak ngejauh gitu dari Dara." Ucap Dara. "Apa kakak udah bosen sama Dara ya?" Sambungnya.

"Kamu ngomong apa sih, kakak ngga ngerti. Udah ya, kakak ada urusan OSIS bentar. Bye!" Ucap Dara lalu berlalu begitu saja.

"Tuh kan bener!" Ucap Dara pada dirinya sendiri.

"Hay cantik!" Sapa Terry. Dara diam, wajahnya sedih.

"Lu kenapa? Kok sedih?" Tanya Terry memperhatikkan setiap inchi wajah Dara.

"Gue gapapa kok. Ter, traktir gue es krim dong!" Buju Dara.

"Emang lu kaga bawa duit apa?! Tumben minta traktir gue?"

"Yhaa.. kalo lo yang beliin rasanya beda! Hayolah!!" Dara menggoyang-goyangkan lengan Terry.

"Yowes-yowes! Demi bidadari kelas, yuk!" Ucap Terry.

"Hehe. Lu the best deh!"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin.

"Lo udah siap buat ujian semester besok?" Tanya Terry memecah keheningan.

"Siap! Mau gamau gue mesti siap kan?" Tanya Dara.

Terry mengangguk, "Good luck ya buat besok."

"Thank you, good luck for you too."

"Btw, si OSIS Digo itu masih jadi guru private elo Dar?" Tanya Terry saat mereka sudah duduk di meja kantin dengan ice cream masing-masing.

"Seharusnya hari ini dia terakhir dateng. Tapi entahlah, dia dateng atau engga."

"Lah kok gitu?"

"Iya, gue juga ga tau. Semenjak kejadian gue jatuh dari perahu di danau itu, kak Digo kayak jaga jarak gitu sama gue." Ucap Dara.

"Dia merasa bersalah ga?" Tanya Terry.

"Yhaaa.... mana gue tahu Ter, orangnya aja ga bilang sama gue."

"Iya juga ya." Terry menganggukkan kepalanya.

"Udah gosah mikirin itu, mending lo fokus aja buat ujian semester besok." Ucap Dara.

"Iya. Lo juga, ga perlu mikirin cowok yang engga mikirin elo. Buang-buang tenaga tau ga?! Harusnya tuh cowok yang banyak berkorban bukan cewek."

Dara tertawa, "Sejak kapan sahabat gue ini jadi bijak ya?"

"Lu ngejek gue?"

"Engga Terry sayang. Gue muji elo kok." Ucap Dara tertawa.

"Yang penting lo seneng."

"Hehe. Makasih."

🔮🔮


Dara membulatkan matanya sempurna setelah membaca pesan singkat dari Digo.

"Maksud kak Digo apa?"

Setelah cukup lama berpikir, Dara tak sedikit pun mendapat jawaban. Hingga akhirnya dia menyerah dan bertanya pada Digo.

Butuh cukup lama waktu Dara menunggu balasan dari Digo. Hingga akhirnya pesan masuk, Dara buru-buru membukanya.

Dengan lincahnya jemari Dara mengetik dan mengirim jawabannya.

Princess [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang