sixteen, escaping.

4.9K 868 332
                                    

felix menatap tv di hadapannya tanpa minat, rasa mualnya masih menjadi-jadi hingga kini. bahkan terkadang seungmin harus begadang hanya untuk memastikan apakah felix akan bangun lalu muntah atau tidak. laki-laki imut itu masih menolak pulang bahkan hingga detik ini.

ponselnya sudah menyala, puluhan misscall dari changbin pun muncul. pesan-pesan khawatir bahkan tanpa minat ia balas, hanya dibiarkan begitu saja. yang ia dengar dari eric, changbin tak masuk kuliah selama felix tak ada.

“kalo semisal changbin berhasil nemuin lo, lo bakal gimana?” tanya seungmin sembari membawa semangkuk bubur untuk felix. ia memberikan makanan bayi (yang tiba-tiba felix idamkan) ke arah laki-laki itu.

laki-laki bermarga lee itu bertepuk tangan senang, mengambil ponselnya dan memfoto bubur dengan bentuk tidak aesthetic.

felix menyuapkan buburnya, nampak berfikir sebentar. “entah, kayanya gue mau gugurin anak ini aja.” jawabnya dengan nada santai.

padahal seungmin tau, beberapa detik lalu si rambut pirang tengah mengelus perut datarnya yang berisi perpaduan antara dirinya dan si brengsek (bagi seungmin, changbin brengsek) sembari bernyayi.

moodnya yang berubah beberapa hari setelah ia dinyatakan hamil benar-benar menguras tenaga seungmin, bahkan ia harus begadang setiap malam. ini baru satu minggu felix ada di apartemen seungmin, ia tak bisa membayangkan bagaimana jika laki-laki manis itu tinggal bersamanya sampai bayi itu lahir.

“yakin? lo yakin ngerelain bayi itu?” tanya seungmin dengan nada seriusnya.

felix terdiam kembali, ia hanya menyuapkan buburnya dalam keheningan. tak berniat menjawab pertanyaan seungmin. ponselnya bergetar, yang sudah pasti hanya balasan dari snapgramnya. semua orang bertanya kemana ia menghilang.

ia merindukan changbin, namun ia tak yakin apa pria itu akan head over heels atau akan tetap menjadi brengsek.







••••







“hpnya udah nyala berarti? dia read doang?” tanya bangchan sembari menyender pada pintu apartemen changbin.

pria bermarga seo itu mengangguk, menatap ponselnya yang menjelaskan bahwa felix hanya membaca pesannya tanpa membalas. emosi sedikit memuncak ketika melihat snapgram laki-laki manis itu berisi sebuah bubur yang captionnya hanya emotikon makanan. moodnya memang buruk sejak felix pergi.

but, seriously, bin. we need to talk about this.” sahut bangchan sembari duduk di hadapan changbin, menatap tajam laki-laki yang lebih muda darinya itu.

“apa?”

WHAT IF he is really pregnant?” tanya bangchan, menekan kalimatnya.

that's not my son.”

dan jawaban changbin sukses membuat emosi laki-laki bermarga bang itu naik. mengerinyitkan dahinya, “you did it with him, right? kenapa lo bilang itu bukan anak lo?” lagi-lagi melempar pertanyaan.

you did it too, right?”

what the fuck, it was a long time ago!”

changbin berdiri dari duduknya, “aborsi. gak susah. do you want to still here? gue mau keluar.” ucapnya enteng.

bangchan menghela nafasnya, melangkah meninggalkan changbin lebih dahulu di dalam apartemennya yang kini kosong. hampa tanpa ada suara menyebalkan felix di dalamnya.

yang sedang ia rindukan teramat sangat.







••••







DUG!

oh ayolah, seungmin baru saja memejamkan mata dan ia sudah mendengar suara terjatuh dari dalam kamar mandi.

tunggu, suara terjatuh?!

laki-laki bermarga kim itu langsung bangkit dari kasurnya. terburu-buru berlari ke arah kamar mandi. menggedor pintu kamar mandi tersebut untuk memastikan felix baik-baik saja.

“LIX! felix! lo gapapa?” panggil seungmin.

tak ada jawaban, pria itu mendobrak pintunya. mendapati felix terduduk di bawah wastafel sembari memegangi perutnya. wajahnya pucat, lebih pucat dari biasanya. tanpa aba-apa seungmin langsung saja mengangkat tubuh kurus felix ala bridal style. membawanya ke kamar dan meletakkan tubuh mungil itu hati-hati ke atas ranjang.

“astaga- kalo mau ke wc bangunin gue! kalo ada apa-apa bangunin gue! jangan gini lagi, lix. gue khawatir.” omel seungmin sembari menatap felix dengan khawatir dan menangkup pipinya.

felix hanya mengangguk lemas, tangan-tangan mungilnya terangkat, menarik seungmin untuk naik ke atas ranjang dan mau tak mau menindihnya. perlahan, ia mengalungkan lengannya pada leher seungmin, mendekat dan menempelkan bibirnya tepat di atas bibir pria itu.

seungmin diam awalnya, hingga pergerakan bibir felix membuatnya terpancing. lumat, gigit, berulang kali ia lakukan. tangannya bergerak, masuk ke dalam piyama felix dan mengelus pinggangnya pelan.

naik, naik, naik.

hingga felix melenguh dalam ciumannya, lidahnya saling bertautan. ciuman terlepas, tanpa aba-aba seungmin menciumi leher felix begitu saja. melepaskan satu persatu kancing piyama, dan berhenti ketika felix meremat rambutnya.

don't stop, go on.” bisik yang lebih tua.

seungmin bisa mendengar rintihan frustasi di balik kalimat itu.

ㅡㅡ
#StrayKids1stWin
#MIROH1stWin

DUMB.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang