bab 3

1 0 0
                                    

                   ••••FLASHBACK ON••••

"Mama dimana ya" Gumam kyla segera meletakkan tas merahnya kesofa sambil menatap sudut sudut ruangan, tak ditemukan tanda tanda sang mama(jesy)

Setelah kyla mengganti seragamnya, ia langsung kedapur mengambil segelas air putih dingin.

Suara tangisan, toh sumber suara tak jauh dari dapur.

Secangkir air putih dingin belum saja masuk kedalam mulut membuat kyla menaruh kembali gelas tersebut..

Kini membuat kyla merasa yakin, suara tangisan berasal dari kamar jesy.

Disana terlihat dengan jelas sorot wajah jesy terlihat pucat dngan tangisan dan memegang sebuah foto..

"Hikz hikz hikz"

"Ma..mama kenapa nangis???"  Tanya kyla ikut merasa sedih ketika membuka pintu kamar sang mama.

" Mama nggak pa pa kok sayang "balas jesy dengan suara seraknya.
Kyla hanya mengangguk angguk mengerti

" Itu foto siapa sih ma? " Tanya kyla bingung sambil menunjuk foto yang dipegang sang mama.

"Ohh ini, ini foto papa kamu nak! " Jawab jesy berusaha menahan air matanya yang menderas.

"Oh.. Papa?? Sebenarnya papa tuh kemana sih? Kok kyla sekalipun nggak pernah liat papa? Tanya kyla menambah banyak pertanyaan yang terlontar kan.

"Mama juga nggak tau nak. Kamu udah makan apa belum? Tadi udah mama masakin sup lo" Ucap jesy mengalihkan pembicaraan dan mengembangkan senyumannya dengan manis kearah kyla.

"HMMM... Yaudah deh... Kyla makan dulu ya ma.. Takut ngganggu mama istrahat.. "
Pamit kyla..

"Iya sayang" Balas jesy membalas senyuman hangat sang putri nya.

*Maafkan mama, mama gk bisa cerita sekarang. Mama tunggu waktu yang tepat! * batin jesy.

Kini terulas, terbayang, dan teringat kejadian saat itu.

15 tahun yang lalu: ((

"Sayang kamu taruh mana dasi aku, keburu telat nih papa" Tanya Riko kepada istrinya.

"Itutuh dilaci atas sendiri sebelah kanan" Jawab jesy agak kesal dengan kelakuan suaminya.

"Oke makasih istriku tercinta, aku berangkat dulu ya. " Riko mencium dahi sang istri.

"Hmmm.. Iya hati hati sayang, jangan ngebut bawa mobil nya ya "
Sahut jesy ramah.

"Iya aku berangkat ya.. Assalamu'alaikum"

"wa'alaikumsallam" Kata jesy Sambil melambaikan tangannya...

                                  ****

"Astagfirullah..... Dimana berkas gue!! "Kesah Riko saat menyetir mobilnya dengan sedikit resah...

" Ya Allah gue lupa, kemarin berkasnya gue letakkan di ruang kerja... Aduh kurang 15 juga nih.. Di kantor mau kedatangan klien dari perusaan lain lagi... Hmmmm"ucap Riko sambil menepuk jidatnya dengan keras..

Dan Riko kini memutar balik setir mobilnya untuk kembali kerumah mengambil berkasnya

"Untung jalannya sepi, bisa ngebut juga nih, biar nggak telat"

Riko menyetir dengan kecepatan diatas rata rata... Dan tanpa ia sadari.. Riko hampir menabrak anak kecil.. Secara spontan, Riko mengalihkan setianya tak karuan.. Membuat mobil kini tak terkendali dan menabrak sebuah truk yang bermuatan berat.

PRANNKKKKKKKKKK

"Astagfirullah hal adzim"
"Toh darahnya yang keluar banyak sekali, kasian ya"
"Cepet gih, bawa ke RS"
"Hubungi keluarganya"
"Lapor polisi"

Responan semua warna setempat yang amat panik akan kejadian tersebut.

                               ****

"Lhoh, ini kan berkas buat klien nanti, kok nggk dibawa sih " Gerutu jesy.

Prankkkkkkk

Tanpa disengaja jesy menjatuhkan foto pernikahan nya dengan sang suami.. Dan ternyata kaca itu pecah.. Membuat perasaan firasat buruk, ada sesuatu yang tidak beres.

"Ada apa ini??? Kok perasaan ku nggak enak banget sih" Cemas jesy sambil membersihkan kepingan kepingan kaca yang berhamburan dilantai.

Trittt tritttt tritttt....

Salma calling
"Hallo? "

"Hallo mbak jesy, tadi mas Riko kecelakan didekat gedung tua kanan jalan mbak, kata orang sekitar, mas Riko bawa mobilnya ngebut, dan berusaha menghindari agar tidak menabrak anak kecil mbak. Jadinya mas Riko malah nabrak truk..dan kini dilarikan di RS karuna..

Dan tak lama jesy langsung menjatuhkan ponselnya ke lantai.
Ia bergegas menuju RS melihat keadaan suaminya.

                           
                                 ****

"Innalillahi Wa innailaihi rojiun" Ucap dokter seketika keluar dari ruang operasi.

"Maksud dokter apaan... Nggak suamiku nggk akan ninggalin aku sendirian disini, dia udah janji agar selalu bersamaku hiks hiks hiks" Tangisan begitu deras keluar dari mata jesy..

"Mbak tenang, kematian sesorang adalah takdir Mbak" Ucap salma berusaha menenangkan jesy....
                     
                                 ****

"MAS RIKOOOOOOOOOO"

"Kenapa sayang, kamu tinggal aku, Hans, dan kyla kenapa???? Aku disini sendiri mas, anak anak masih kecil.. Hiks hiks hiks...
Apa yang aku katakan saat mereka besar nanti????
Membuat sedih mereka dengan memberi tahukan bahwa papa nya telah meninggal Ha?????? Jawab mas jawabbb??? "

"Hiks hiks sayanggggg jaa.. Ngann.tinggal.. In.. Aaa.. Ku"

"Sudah Mbak, jangan nangis terus, kasian mas Riko nya, nanti ikut sedih kalo liat Mbak sedih kayak gini, mas Riko sudah tenang dialam sana sudah Damai, kita berdoa saja agar mas Riko ditempatkan disisi allah ya mbak... Aminn"terang salma yang dari tadi memandangi jesy yang tak tega dan mencoba menenangkan dengan tutur katanya...

"Aminnn... Makasih salma hikz"

                 ••••FLASHBACK OFF••••

Jangan sedih dong gaes😕
Dan jangan lupa vote dan ikuti cerita ku seterusnya byeee

living CompanionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang