Dua

33 7 2
                                    

Hari kedua sekolah. Benar saja feeling seorang Feby. Tetap membosankan. Tidak ada kegiatan yang sedikit berfaedah untuk dilakukan selain duduk didepan kelas,tidur,main handphone,ke kantin,ke kamar mandi. Ya,itu-itu saja.

"By,kantin yuk. Laper gue" ajak Safira kepada Feby.
"Ah males,mager gue mau tidur aja mending ngerem anak biar banyak" sahutnya sambil meletak kan kepala di atas meja dengan alaskan tangan nya sendiri.

"Yaelah ini anak,ngorok mulu kerjanya,ga bosen apa lo dimana mana pelor mulu?" Safira melipat kedua tangan nya di dada.
Feby mengangkat kepalanya. "Pelor? apaan tu?"
"NEMPEL MOLORR!!!" sahut Safira dengan nada tinggi dan mendekatkan wajah nya ke depan wajah Feby. "Udah ah buru,katanya dikantin Mpok Poniem ada menu baru!"

Feby memilih menurut saja. Daripada harus mendengar ocehan Safira terus menerus. Menjengkelkan.

Saat dikantin,Feby hanya melihat-lihat saja. Tidak membeli satu makanan apapun.

Ini menu baru? baru apanya telor campur indomie mah gue bisa buat sendiri. Batin Feby

"Dah yuk! Buru deh! gue laper pengen makan dikelas aja!" Safira menarik tangan Feby. Feby hanya menurut saja.

BRUK

Makanan yang dibeli oleh Safira jatuh berceceran akibat tidak sengaja tertabrak oleh orang saat sedang berjalan.
"Ihh apaan si lo jalan tu pake mata kali!" kata Safira nyolot
"Eh,lo tuh yang jalan buru buru ga liat pula ada orang didepan ditabrak pula gue segede gini". Iya Naufal Harahap. Murid kelas 8-C. Terkenal keras kepala & kasar.

Ini anak siapa si ngeliatin gue sampe segitunya banget.

"Eh udah udah,Saf udahlah ayok kita ke kelas aja. Udah biarin aja jajan lo besok beli lagi deh." Ajak Feby pada Safira.

Tapi,Safira tidak mau bergerak. Masih ingin minta ganti rugi akibat jajan nya yang jatuh dibuat Naufal!

"Ah! Gamau gue mau minta ganti rugi nih! Sama orgil satu ini!" tunjuk nya ke arah wajah Naufal.

"Eh,enak aja lo! Gue gamau!" Naufal tidak mau kalah pastinya.

"Hai..."

"Lo lagi!? Siapa lo dari tadi diem ngeliatin mulu kaya gapunya mulut eh tiba tiba nyapa hai. gila kali lo ya?" Omelan Safira tidak berhenti berhenti.

Pria disamping Naufal yang sedari tadi hanya diam. Tanpa membuka suara,beberapa kali tertangkap basah oleh Feby sedang melihatnya.
"Nama temen lo,siapa?Hehe" tanya-nya lagi Danish Fahryzi.

Siapa laki-laki gila yang ada di hadapan Feby ini? Apa dia manusia? Penampilan nya...
Sangat aneh.

"Saf udalah ayok" Feby menarik paksa tangan Safira. Kalau ga ditarik paksa sih,Feby rasa Safira akan tetap bersikokoh untuk meminta ganti rugi pada Naufal!

Sampai dikelas,Safira juga belum berhenti ngedumel pada Feby. Dia semakin memperpanjang omelan nya mengapa Feby harus menarik tangan nya dengan paksa. Mengapa Feby ingin cepat sampai dikelas. Entahlah. Kurasa karna laki-laki aneh disebelah Naufal tadi yang melihatnya terus-menerus.

Safira juga sadar bahwa laki-laki aneh itu terus memperhatikan Feby tadi.

Feby memilih untuk tidak peduli. Memilih untuk meletak kan kepalanya di atas meja dengan alas lipatan kedua tangan nya kembali.

"Harusnya tadi tuh lo gausah tarik tangan gue! Rugi kan.." Belum sempat Safira melanjutkan omelan nya,dia sudah melihat Feby menutup matanya memilih berjalan ke alam mimpi. Untuk menghindari ocehan nya mungkin?
















Bersambung..

Minggu. 17 Maret 2018.

Weird LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang