SONICHI

13 2 2
                                    

Haruna Anastasya telah selesai melewati masa-masa yang menyebalkan bagi setiap pelajar pada umumnya. Apa lagi kalau bukan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB)?

Ia merasa lega dan merasa bahagia, akhirnya ia telah menjadi siswi yang sah di SMA KARTINI dalam menjalani sekolah yang sesungguhnya.

Mendapatkan teman baru merupakan tantangan baginya. Menurutnya, masa SMA harus hati-hati dalam memilih teman karena kebanyakan orang-orangnya pada nakal.

Saat memasuki kelas X IPA 1, Haruna memandangi seisi ruangannya. Dilihatnya pada jam dinding, baru jam 6:00. Pantas saja. Haruna duduk di bangku ketiga dekat jendela. Udaranya tampak sangat sejuk. Ia mengeluarkan handphone untuk memotret pemandangan yang indah dibawah. Taman yang asri itu membuat Haruna terpesona. Ia sangat menyukai bunga.

"Eh ada orang ya disana?" Ucapnya pada diri sendiri setelah ia melihat hasil fotonya. Lalu ia melirik kembali ke taman, tidak ada siapapun disana. Siapa ya cowok ini? Tanyanya dalam hati. Hanya sebuah punggung datar yang terlihat jelas, karena cowok itu sedang memetik bunga.

Jam 7:00 barulah murid-murid ramai berdatangan. Haruna menyapa setiap teman sekelasnya yang baru datang. Ekspresi mereka tampak terkejut melihat Haruna.

"Dia siapa? Orang Jepang yang nyasar ke Indonesia ya?"

"Buset dah lebih dari cantik tuh cewek"

"Anjir akhirnya gue punya teman sekelas mirip bidadari"

Itulah bisikan-bisikan temannya saat melihat Haruna tersenyum dan menyapa. Ia memang memiliki keturunan Jepang. Ayahnya asli Jepang, ibunya asli Bandung. Japanese - Sundanese ya, xixi.

Guru pertama pada jam pertama sudah dimulai.

"Selamat pagi semuanya.. bagaimana kabarnya? Setelah MOPDB apakah kalian tidak jatuh sakit?"

"Selamat pagi juga, Bu.. Alhamdulillah luar biasa Allahu Akbar!"

Ibu Awbya mengenalkan dirinya. Beliau adalah guru Bahasa Inggris sekaligus wali kelas X IPA 1. Namanya cukup unik, Awbya Hannabya. Beliau menulisnya pada papan tulis. Beliau juga terlihat masih muda dan sangat cantik, ditambah memiliki tinggi yang dapat dikategorikan sebagai wanita ideal. Walaupun begitu, kita semua harus menghormatinya sebagai guru dan ibu kedua.

Setelah semua murid selesai memperkenalkan diri, Ibu Awbya menunjuk Haruna sebagai ketua murid. Semuanya bersorak-sorai.

"Haruna-chan yoroshiku onegaimasu" ucap Ibu Awbya dengan bahasa Jepang. Haruna hanya tersenyum manis, walaupun ia tak berpengalaman menjadi seorang pemimpin. Murid lainnya bertepuk tangan dengan meriah.

Tiba-tiba, pintu terbuka. Serentak semuanya menoleh. Cowok tinggi, wajah datar tapi tampan, rambut berjambul itu masuk ke kelas dengan cueknya. Dia mengabaikan Ibu Awbya yang masih berdiri di depan. Haruna memandangi cowok itu saat dia melewati bangkunya. Dia duduk tepat di belakang Haruna.

Suasana kelas menjadi hening. Ibu Awbya pun tak mengatakan apapun pada cowok itu. Haruna tidak suka dengan keadaan seperti ini. Ia berdiri lalu menghampiri cowok itu.

"Bersikaplah sopan jika kamu mau berada di kelas ini."

Cowok itu tetap fokus pada ponselnya dengan headseat dikedua telinganya. Haruna mulai jengkel.

"Oiii!" Teriak Haruna pada telinga kanannya.
"Berisik! Suara cempreng lu mencemari telinga gue!"

Haruna sudah biasa disebut suara cempreng. Namanya juga orang Jepang, xixi.

"Kamu gak sopan banget sih jadi cowok. Pas masuk kelas itu, ucapin salam lalu salim pada guru. Bukannya kaya anjing yang lewat begitu saja."

Kali ini cowok itu bangkit lalu menatap tajam Haruna.

"Siapa elu berani-beraninya nyebut gue anjing, hah? Elu tuh, suara cempreng kaya bemo. Untung cantik."

"Gak sopan banget sih! Nama kamu siapa, hah?"

"Cie ngajak kenalan nih? Kenalin nama gue---"

"Gausah!" Haruna mengabaikan jabatan tangan cowok itu dan kembali duduk. Ia sudah kesal dengan tingkah lakunya yang so' keren itu.

"Maaf, Bu.. saya sudah membuat keributan"

"Tak apa-apa Haruna, makasih ya."

🐝🐝🐝

Bagaimana part pertamanya? Maaf ya kalau kurang menarik.. Aku bikin cerita ini saat waktu luang dengan imajinasi bejibun. Gaje sih, tapi semoga kalian suka^^

Jangan lupa vote n comment. Sebuah karya harus dihargai :) Sankyuu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesempurnaan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang