Ketakutanku Kembali

1.9K 92 16
                                    

Terdampar? Yeah, mungkin itu yang bisa dikatakan untuk mendeskripsikan kyuubi saat ini. Dia amat malas mengikuti pelajaran, sungguh, semua orang dikelasnya selalu saja mengganggu kegiatan belajarnya. Mulai dari melemparinya kertas dengan tulisan yang membuat kyubi semakin bosan. Aib, anak haram, mati saja sana!, dan masih banyak lagi. Tidakkah mereka tahu? Itu adalah suatu tindak bullying. Karna itulah dia sampai di rooftop.

"Hah, dimulai darimana rencana ini? Aku bingung" matanya menerwang menatap hamparan langit biru.

"Sedang menatap langit, huh?" mendengar suara asing dari belakangnya, kyuubi menoleh

"Baru masuk kesini udah berani bolos" ejek kyuubi. Shion yang mendengarnya terkekeh

"Aku tak peduli, lagian, ayahku tak akan marah. Mungkin,,, sedikit mengomel, tapi kurasa,,, tak berpengaruh padaku"

Diam, mereka berdua sibuk memandang langit yang cerah.

"Kata ayah,, biru mengingatkanya pada seseorang" shion mencoba membuka pembicaraan, pandangannya tak pernah lepas dari langit yang baginya sangat indah.

"Aku tak peduli"

"Ck, kau tak asyik sama sekali. Tapi,,," pandangan shion jatuh pada mata kyuubi, "matamu...? Kau dapat darimana?"

Kyuubi mengernyit, "apa maksudmu?"

Shion terhenyak, entah kenapa, mata kyuubi seolah familiar diotaknya. "Ah tidak ada, matamu sungguh familiar"

"Hm, matamu juga"

"Hahaha" shion tertawa, "Tentu saja familiar, aku kesini untuk menemui sepupuku, dan,, sepupuku memiliki mata sepertiku. Kau pasti pernah melihatnya"

"Siapa?" kyuubi masih belum mengerti ucapan shion.

"Hah" menghela nafas sebentar, "dia 1 bulan lebih muda dariku, dia sungguh tak memiliki sopan santun, tapi,,, dia amat sangat menghormati orang yang hebat dimatanya."

"Ck, aku hanya tanya namanya"

"Aku tahu,,, tapi, kau harus mengetahuinya dahulu, karena... Aku sangat yakin, kalau kau akan menyukainya"

"Ck, jangan berbelit, tinggal beritahu namanya saja, repot"

"Kau yakin tk ingin tahu?"

"Tidak"

"Namanya Hanabi, Hyuga Hanabi" shion memandang lekat-lekat wajah kyuubi, shion hanya ingin tahu ekspresi apa yang akan ia lihat dari wajah yang terlampau datar milik kyuubi.

Sedetik, kyuubi merasa kaget, matanya sedikit membulat tak percaya, "oh"

"Hanya 'oh' saja?"

"Hm"

"Baiklah, aku ingin kita berkenalan secara resmi" shion menghela nafas, "Namaku hyuga shion, salam kenal" shion mengulurkan tangannya disandingi dengan senyum manis.

"Uzumaki kyubi" jawab kyubi menjabat tangan shion yang terulur, tak lupa senyum tipis yang tak terlalu kentara.

"Uzumaki?" shion mengernyitkan dahinya, dia merasa amat familiar dengan seseorang yang bermarga sama dengan lelaki dihadapannya.

"Ya, kenapa?"

"Tidak ada, hanya sedikit familiar"

"Oh" kyuubi kembali mengamati langit yang nampak sangat cerah, tanpa tertutup oleh awan, bibirnya melengkungkan senyum tipis, mungkin benar biru mengingatkannya pada sseseorang, yang tak lain adalah ayahnya.

----##----

Naruto sibuk memandangi langit dari kaca ruang kerjanya, hari ini ia merasa mati kebosanan. Baru kali ini ia rasakan bosan yang melanda perasaannya, ia bahkan tak tertarik untuk menyelesaikan berbagai macam kertas yang tertumpuk bagai gunung di mejanya, ia terlampau bosan dengan suasana kantornya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang