Satu

31 1 0
                                    

Senja
Kau mengagumkan,
tidak hanya di mataku
tapi di mata banyak orang
sebuah anugerah terbesar bagiku
jika bisa menikmati mu
menikmati rona jingga mu yang lama lama akan ditelan oleh purnama
Terimakasih sudah hadir sore ini
-ay

Ayra kembali menuliskan puisi puisinya tentang senja. Ayra Binar Nirmala ,Ia adalah gadis senja , gadis penikmat senja . Yang setiap hari selalu menunggu kedatangan secercah cahaya jingga hanya untuk ia pandangi dan nikmati keindahannya. Baginya senja adalah waktu yang ajaib , dimana cahaya jingga berpadu dengan langit biru dan membentuk suatu keindahan langit sore.
Seperti biasanyaa, dia duduk di tepi pantai seorang diri dan menunggu hadirnya sang senja. Sambil memegang sebuah buku kecil dan pena untuk menuliskan puisinya tentang cahaya jingga itu.

"Hei," panggil seorang anak perempuan sebaya nya . Dia adalah Renatta, sahabat kecilnya.

"Eh , apasi ra ngagetin aja lo." kata Ayra.

"Gue heran yaa Bi sama Lo, kenapasi lo ngga ada bosen-bosennya gitu yaa setiap hari nunggu senja .Mana nunggunya sendirian gini lagi xixixi." Renatta bergumam

"Lo ngga pernah ngerti Ren, gimana arti senja buat gue. Bagi gue, senja itu istimewa. Keindahan yang dia berikan ngga pernah mengecewakan para penikmatnya. Keindahan dimana rona jingga berpadu dengan birunya langit yang beberapa saat kemudian di telan oleh purnama. Itu adalah sebuah Magic Hour bagi gue. Jadi gue ngga akan pernah bosen sama Senja, meskipun gue harus menunggu kehadirannya."

"Dan untuk masalah gue nunggu sendirian atau engga, itu bukan masalah bagi gue. Karna bagi gue , sendiri itu lebih baik. Kita bisa fokus dan tenang menikmati senja itu. Jadi lo ngga usah ngejek ngejek gue lagi,bambang . kaya lo udah ada gandengan aja! hahaha" jawab Ayra .

"Iyaaaa Binar ku sayangg, iyaaaa udah cukup ceramahnyaa. Ngantuk gue dengernya. Tau gitu tadi gue ngga usah nanya ," celetuk Atta.

"Makanyaa kurang kurangin tuh nyinyir nya hahaa.. udah deh sini duduk sama gue , sebentar lagi senja muncul. Pasti lo juga kagum lama-lama." jawab Ayra.

"Gue kagum tapi ngga fanatik kaya lo hahaha. "

"Terserahh lo deh Ren,"

Beberapa saat kemudian , rona cahaya jingga pun mulai muncul di ujung laut. Senja datang. Dia kembali hadir mengunjungi para penikmatnya. Ayra hanya tersenyum dan terkagum melihat keindahan itu.

"Eh udah gelap ni Ra, kita balik yukk" ajak Renatta .

"yaudah ayo balik. "

Mereka berdua pulang menaiki sepeda yang mereka bawa. Rumahnya bersebelahan , sahabat sejak kecil hingga kini mereka selalu bersama seperti kakak beradik.
Ayra hanya tinggal bersama ibu dan adik perempuannya, Nayla.
Ayah dan ibunya sudah berpisah semenjak Ayra duduk di bangku kelas 4 SD. Kini ia sudah kelas 10.
Sedangkan Renatta tinggal bersama ayah dan ibunya serta kakak laki-lakinya,Dion.
Keluarga mereka berdua sudah dekat karena sejak kecil Ayra dan Renatta sudah berteman .

*****

"Good morning ," Sapa Ayra sambil menuruni tangga menuju meja makan.

"Morning sayang, nih mamah masakin nasi goreng kesukaan kamu. Ayo makan." jawab Lena, mamah Ayra.

"OMG , makasihh mam . pasti enak deh." puji Ayra.

"Naylaaaa, ayo cepet makann sinih . udah siang nanti kamu telat nak." panggil Lena kepada anak bungsunya itu.

"Iyaa mah, sebentar."

Setelah selesai sarapan, Ayra berpamitan kepada mamahnya. Ia akan berangkat ke sekolah bersama Renatta. Iya, mereka satu sekolah. Mereka memilih sekolah yang sama , di SMK Cinta Bangsa.


Cerita Tentang SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang