Happy reading
***
Surat itu kembali ku letakkan di tempatnya.
Puas mengelilingi kamar ayah dan ibu, aku keluar dari sana. Saat kakiku melangkah menuju kamarku, pintu ruang kerja ayah terbuka.
Bolehkah aku masuk ke sana? Apakah untuk kali ini aku sudah cukup mengerti apapun di balik ruang itu? Pelan ku mendorong pintu ruang kerja ayah. Sebuah komputer terletak begitu saja di atas satu- satunya meja yang ada disana. Kertas- kertas berserakan dan buku- buku yang tidak terletak di tempatnya. Lemari berisi buku- buku tua yang di penuhi sarang laba- laba.
Seperti inikah ayah bekerja selama ini? Aku mengambil kertas yang sudah remuk yang menarik hatiku. Ku buka pelan dan ku baca isinya.
"Pe.. pesan ini." Pesan yang dikirimkan orang itu pada ayah. Dalang di balik semua ini.
"Sialan!" Kertas itupun remuk untuk yang kedua kalinya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Kepadamu
ActionPada awalnya, kehidupanku berjalan dengan menyenangkan. Namun, pada malam itu ketika aku harus kehilangan ibu, membuat hatiku hampa lalu meninggalkan ayah dan memilih untuk menjalani kehidupan kelam yang tidak pernah sekalipun diajarkan orangtuaku s...