PART 10

15.6K 576 1
                                    

Sesampainya di kantin mereka duduk di kursi paling pojok kursi yang menjadi milik Arga dkk.

"Mau pesen apa?" Tanya Nara.
"Biasa nya" jawab Keysha dkk serempak.
"Ok" balas Nara.

Belum sempat Nara akan melangkahkan kaki tapi udah ada yang memanggil nya.

"Lo gak nawarin kita-kita?" Tanya Aldo.
"emm engga kak, kalo kakak-kakak mau pesan ya pesan sendiri kan kakak laki-laki masa mau nitip ke perempuan" Balas Nara.

"Hm hm hm.. Ga usah ceramah juga kali kalo ga mau ya udah tinggal bilang ngga aja pake acara ceramah dadakan segala" Ucap Kevin.

"Hehe" Nara pun hanya cengengesan melihat kekesalan Kevin akibat ulahnya.

~•~

Akhirnya pun Nara dan Kevin sudah kembali dengan membawa nampan yang berisi dengan pesanan mereka.

Dan keadaan yang semulanya ramai karena adanya debat antara Keysha dan Aldo sekarang menjadi hening dan hanya ada dentingan sendok yang saling bersahutan.

"Heh lo Keyy" Panggil Aldo.
"Apaan lagi sih kak?" Balas Keysha malas.

"Lo kok mau sih pacaran sama es batu gini" Ucap Aldo sambil melirik Arga.
"Siapa maksud lo" Sahut Arga.

"Eh gak boss" Ucap Aldo sambil mengangkat jari dengan membentuk peace.

Tapi Aldo masih bertanya lewat isyarat mata dengan Keysha.

"Aku mau gak mau juga gak ada pengaruh nya kak, itu kan keputusan sepihak dari kak Arga" Jawab Keysha malas.

"Apa maksud mu Key?" Tanya Arga.
"Emang benar kan kak?" Balas Keysha.
"Hm terserah lo" Balas Arga acuh.

Untung ganteng kalo enggak mungkin udah gue jadiin daging cincang tu orang truss gue berikan ke pak Tono Batin Keysha.

Sekilas info pak Tono adalah penjual bakso yang ada di kantin sekolah Keysha.

                                 ~•~

Sepulang sekolah seperti biasa Arga akan mengantar Keysha pulang.

"Makasih ya kak" Ucap Keysha.
"Yaudah sana masuk" Ucap Arga.

"Iya kak, kaka- eh Ga hati hati" Ucap Keysha. Dan Arga hanya mengangguk kan kepala sebagai respon.

Sesudah Arga memastikan Keysha masuk rumah, Arga langsung menghidupkan motor nya dan hendak pergi.

Namun ada sebuah notifikasi masuk yang membuat Arga mengurungkan niat nya dan beralih melihat notifikasi tersebut.

Ting!

Kevin.
Dhika cari gara-gara lagi.
                            
                                                  Otw-Send.

Arga pun langsung memasuk kan hp nya ke kantong dan melaju kan motor nya ke Basecamp tempat biasa geng Arga berkumpul.

Sesampainya di sana Arga langsung disambut oleh teman-teman nya yang memang biasa menjadi anggota nya saat sedang seperti ini.

"Untung lo cepet dateng nya. Mereka udah nunggu kita di gudang tua" Ucap Bagas salah satu anggota geng nya.

"Ayo" Ucap Arga sambil menaiki motornya kembali dan langsung melajukan motornya ke arah gudang tua.

Dan langsung di ikuti oleh lain nya. Saat di jalan banyak pengguna jalan yang menyumpah serapahi mereka karena suara motor mereka yang bising.

Walaupun mereka mengendarakan motor nya dengan kecepatan normal.

Sesampai nya di gudang tua mereka langsung di sambut oleh geng nya Dhika yang terdiri sekitar 30 orang.

Namun geng Arga tidak kalah banyak bahkan lebih banyak. Tapi saat ini hanya ada 20 orang saja.

"Kenapa lo nyari gara gara lagi?" Tanya Arga santai.
"Ingin main main aja sama geng banci lo itu" Ucap Dhika.

Lantas Arga yang mendengar pun langsung tersulut emosi bagaimana tidak? Dia orang yang sedang berada di depan nya ini telah merendahkan nya dan juga teman teman nya.

"Cih lo aja gak pernah bisa ngalahin gue saat one by one" Ucap Arga.

"Jangan banyak bacod lo!" Ucap Dhika dan langsung memukul pipi Arga.

"Haha lumayan" Ucap Arga sambil menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.

Dan tanpa aba aba Arga langsung memukul Dhika dengan membabi buta yang langsung disusul oleh geng mereka masing masing.

Karena dengan Arga memukuli Dhika seperti itu sama saja mengibarkan bendera perang diantara mereka.

Bugh

Bugh

Bugh

Saat Dhika hampir setengah sadar Arga melepaskan nya.

Karena tidak mungkin juga jika dia menghabisi jadi cukup dibuat babak belur mungkin itu sudah membuat ia akan diarawat di rumah sakit seminggu atau bahkan lebih haha.

Saat geng Dhika melihat Dhika sang ketua  tertatih untuk pergi pun langsung ikut pergi meninggalkan geng Arga yang tersenyum puas.

Ya begini lah walaupun mereka kalah jumlah mereka akan tetap menjadi pemenang dengan keahlian bela diri masing masing.

                             ~•~

Makasih selalu saya ucapkan kepada kalian pembaca cerita aku. Makasih ya mwehehe🙏😃

ARKEY ✔ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang