februari bulan pertama

579 8 0
                                    

Perlahan rintik itu semakin deras, menyebabkan jalan menjadi licin dan tentunya tas dan bajuku basah kuyup. Aku mencoba mengayuh sepedahku secepat yang aku bisa berharap tubuhku tidak terlalu lama terkena basahan air hujan itu.
Namun sepersekian detik ada sesuatu yang melintas di depanku.
"astaghfirullah"teriakku mencoba mengerem sepedahku secepat mungkin namun mustahil,rem yang kucoba tarik daritadi putus.
Dan dalam hitungan detik aku terjatuh dan untungnya masih sadar diri tapi bagaimana dia??
"maaf, tadi gabegitu kelihatan kacamataku basah, rem juga rusak belom di benarkan papa"kataku memberi penjelasan ke dia
"oh" ucapnya yang membuatku diam, aku takut dia marah kepadaku karena kecerobohanku,lalu sekali lagi aku coba memastikan "ada yang luka??"
"kamu pulang saja" jawabnya yang membuatku sedikit kesal, maunya dia apa?? Aku sudah mencoba meminta maaf dan perhatian, tapi responya?? Ah mengesalkan..
"yasudah, maaf" lalu aku pergi dengan perasaan yang campur aduk, bahkan untuk namanya dia aku tidak tau, bukan maksut untuk modus tapi kalau terjadi apa-apa tetap aku nanti yang bersalah.

Di perjalanan pulangpun aku sedikit kesal, awal bulan yg ku harap menyenangkan apakah terkabul?
Aku berharap awal bulan ini tidak seperti bulan februariku tahun lalu
Perihal sesorang yg pernah pergi
Aku harap februariku tahun ini bahagia, tentang cerita baru tentang kenangan yang tak pupus dimakan waktu.

Namanya siapa? Seperti kenal tapi? Ah sudahlah memang aku sering menghubungkan sesatu masalah dengan imajinasiku.

H Terimaksih Untuk LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang