kenangan di tanggal 7

175 6 1
                                    

Sudah pukul 19.00 dan aku baru sampai rumah.
Ku lirik ruang keluarga adikku masih sibuk dengan mainan ps nya, dan untuk mama dan papa? Ah permasalah yang mudah di tebak, dimana lagi kalau bukan lembur kerja.
Tanpa pikir panjang aku langsung masuk kamar, malaksanakan kewajibanku yaitu mandi dan sholat.

"dek nilam makananya sudah mbok siapkan, ayo makan nanti di marahin mama lo kalo nggak makan"
"iya,sebentar. 10 menit lagi" jawabku kepada mbok, mbok sudah aku anggap seperti bude dalam bahasa jawa, aku sedari kecil memang lebih dekat dengan mbok karena ya,,, orang tuaku memang sibuk. Tapi sesibuk apapun papa dan mama mereka tetap meluangkan waktu untukku walaupun ya, sangat singkat.

Hanya ada kami ber 3 di rumah saat ini.
Aku, dek radiv dan tentunya mbok.
Acara makan berlangsung khitmat, tanpa ada percakapan karena memang aku orangnya tidak banyak berbicara dan radiv masih sibuk dengan gadget di tanganya.

"mbok aku mau ke kamar dulu ya,mau ngerjain tugas"
"iya"

Aku sudah di dalam kamar, kamar bernuansa putih dan hitam, tidak banyak aksesoris karena menurutku simple itu lebih bagus:v
Alasanku saja sih, aku orangnya tidak kreatif jadi bingung harus di hias sepeprti apa.

Aku merebahkan tubuhku di kasur. Mengecek handphone yang memang sepulang sekolah tadi belom aku sentuh.
Menurutku malam ini perpaduan yang menjengkelkan, hujan dan kecelakaan kecil tadi sore.
Ada perasaan sakit di hati, padahal tidak ada luka menurutku.
Ku lihat tanggal di handphone, 7 februari 2017.
Aku tertawa, tapi aku tidak sadar mengapa aku terawa.  Semakin aku tertawa semakin sakit.
Ah dia.
Sudah lama ternyata..

"di luar sana hujan, dan segala tentangmu berhamburan"

H Terimaksih Untuk LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang