Chapter 1

5.8K 200 6
                                    

"Halo bu"
"Siapkan 7 orang dan berjaga jaga di wilayah San Fransisco!"
"Siap bu, ada lagi? "

Tut tut tut

Panggilan diputuskan sepihak. Yap dia Leya dia sekarang tinggal di LA setelah dibuang oleh keluarga Picht. Rasa sakit hatinya masih tertanam dalam hatinya setelah 4 tahun lalu.

Flashback on
Di dalam sebuah mansion terdapat sebuah keluarga yang bahagia, pada waktu itu diadakan makan malam keluarga Picht dan orang tua Picht setelah makan malam orang tua Picht dan satu anak dari keluarga Picht yap dia Leya mereka berada di ruang keluarga sedangkan orang tua Leya dan Kembarannya sedang di dalam kamar.

Leya dan nenek kakeknya sedang bercanda gurau, tiba tiba datang orang berpakaian serba hitam, mereka tidak tau siapa dia, darimana dia, kehadirannya tidak ada yang tau entah datang dari mana.

"Akhirnya kita bertemu lagi bersama keluarga Picht!" ucap orang dibalik topengnya dengan seringai menyeramkan.

"Siapa kau, beraninya masuk mansion anak saya! " ucap Kakek Leya.

"Kau tak perlu tau siapa diriku, tujuanku disini hanya untuk balas dendam " ucapnya sambil menunjukkan smirk di balik topengnya.

"Memangnya kami punya salah apa dengan anda? " tanya Nenek Leya.

"Kalian telah merebut kebahagian kami, dan hari ini dia menjadi saksi kejadian ini" ucap orang itu sambil menunjuk Leya. Leya yang tidak tau apa apa hanya diam dalam ketakutan.

"Jangan kau bawa bawa cucu kami! " ucap Kakek Leya.

Tanpa basa basi orang itu langsung menusuk tepat dijantung Kakek dan berganti Nenek Leya.

"Kau apakan kakek nenek saya" ucap Leya dengan suara bergetar dan serak akibat menangis.

"Tentunya kau tau wahai cucu Picht" balas orang itu

Leya menghampiri Kakek dan Neneknya yang tergeletak bersama ceceran darah dimana mana. Dia menangis. Lalu dia mengambil pisau yang berlumuran darah.

Pada saat bersamaan orang tua Leya turun dari tangga. Melihat apa yang ada di depannya dan Leya yang sedang memegang pisau yang berlumuran darah seketika Arsen dan Liana marah. Dia mengira bahwa Leya yang telah melakukan ini semua. Sedangkan orang yang telah membunuh kakek nenek Leya sudah pergi sejak menyadari kehadiran orang tua Leya.

"Kau apakan mereka Leya!!" ucap Arsen papa Leya dengan nada membentak.

"Le-leya ngg-nggak ngapa ngapain me-mereka p-pa" ucap Leya lirih sambil menangis.

"Terus ditangan kamu itu apa hahh!! " ucap papa Leya

"Dasar anak gak tau diri, gak tau di untung! " ucap mama Leya Liana.

"Leya ng-nggak bu-bunuh mereka p-pa m-ma" ucap Leya hampir tak terdengar akibat menangis.

"Alasan saja!! Papa tidak sudi punya anak pembunuh seperti kau Leya!! " ucap Papa sambil menunjuk Leya.

"Mama juga gak sudi punya anak seperti kamu Leya, pembunuh, gak tau di untung " ucap Mama sambil menampar pipi Leya

PLAAK

PLAAK

"Aku juga gak mau punya kembaran kayak Leya pa ma " ucap Leo.

Dengan kasar Leo menendang Leya dan menamparnya.

BUGHH

PLAAK

" Mulai sekarang marga kamu akan saya ambil dan saya akan kirim kamu ke LA semua fasilitas kamu saya akan cabut, dan ingat jangan panggil papa, mama sama abang kamu dengan sebutan itu lagi!! Ingat Leya!! " ucap papa Leya

Flashback off
Betapa hancurnya hidup Leya setelah kejadian itu ketika Leya berusia 14 tahun dan harus hidup sendiri tanpa orang yang dia sayangi.

Leya sedang duduk dan menutup mata saat mengingat kejadian 3 tahun lalu. Tiba tiba terdengar ketukan pintu.

Tok tok tok

"Masuk" ucap Leya datar

Muncullah perempuan yang lebih tua sekitar 2 tahun lebih tua darinya. "Nyonya ini ada berkas yang harus anda tanda tangani"ucap Tasya sekretaris pribadi Leya.

"Baiklah"balas Leya.Setelah itu Tasya keluar dari ruangannya.

Setelah Leya menanda tangani berkas berkas itu dia langsung menyambar kunci mobil dan tas kesayangannya untuk kembali ke mansion.





***************
Helloo salam kenal
Maaf kalo chapternya sedikit, maklum masih belajar hehehehhh😂😀

Jangan lupa vote and comen yaa:)

Salam
Rima❤
















LeyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang