Hari sudah mulai sore ketika Vanya berada dalam boncengan Dhika."Lo mau ngomong apa?" tanya Vanya
"Gue lagi bawa motor, susah buat ngomong" jawab Dhika
"Ck! Yaudah berhenti" ucap Vanya
Bukannya berhenti Dhika malah melajukan kecepatannya lalu berhenti disebuah Cafe.
"Lo kok bawa gue kesini? Mau apa?" tanya Vanya
"Bawel, masuk aja dulu" ucap Dhika sambil masuk kedalam Cafe
Mau tidak mau Vanya pun mengikutinya.
"Kamu mau pesen apa?" tanya Dhika
"Gausah basa basi, langsung aja. Mau ngomong apa?" tanya Vanya
"Pesen aja dulu ya" ucap Dhika seperti hendak mengulur waktu
"Ka, lo mau ngomong apa? Waktu gue gak banyak" ucap Vanya dengan penuh penekanan
"Yaudah yaudah, gue mau minta maaf" putus Dhika
Kening Vanya berkerut, bingung.
"Buat?"
"Ya gue gatau sih apa salah gue, tapi gue rasa lo jadi beda semenjak istirahat tadi, kalau gue ada salah gue minta maaf ya van" ucap Dhika tulus
"Lo bawa gue ke Cafe kek gini cuma buat minta maaf? Disekolah atau dimotor pun bisa kali Ka, buang buang waktu tau gak" ucap Vanya
"Lo kenapa sih van? Kenapa jadi gini? Mana Vanya yg gue kenal?" tanya Dhika lemah
"Gue juga gatau kenapa Ka, gue moody-an banget hari ini. Kalau gitu gue minta maaf ya" sesal Vanya
"Iya" ucap Dhika sambil tersenyum
"Lo masih mau di Cafe ini? Gue mau pulang aja ya, kebetulan deket rumah gue" ucap Vanya
"Eh tunggu, gue anterin lah" ujar Dhika
"Astaga lo gak malu udah masuk terus gak pesen?" kaget Vanya
"Tenang aja, itu Cafe tante gue" ucap Dhika
Hati Vanya lega mendengarnya. Setidaknya hal itu tidak memalukan.
***
"Teman-teman hari ini guru guru rapat, silahkan kalau ada yang mau ke kantin, perpus, dsb. Asal jangan ada yg keluar dari area sekolah" ucap Dhika
Murid-murid berhamburan keluar kelas. Tinggal tersisa Arya, Vanya, Keyra dan Dhika.
"Key, mau kemana?" tanya Vanya
"Gue mau ke kantin ketemu sama kak Ando. Mau ikut?" tawar Keyra
"Idih sama pacar lo? Kagak ah" ucap Vanya
"Yaudah gue duluan baby bye" ucap Keyra riang
"Gue juga mau main basket, duluan ya" ucap Arya
"Mm, lo mau kemana Van?" tanya Dhika
"Gue mau ke perpus" ucap Vanya
"Gue boleh ikut?" tanya Dhika
"Boleh, lo duluan aja ya. Gue mau ke toilet dulu, nih titip novel buat dikembaliin" jawab Vanya
Tanpa sepengetahuan Vanya ternyata Dhika malah menunggu didepan toilet perempuan. Jelas saja beberapa perempuan berteriak histeris karena ada lelaki tampan yg berdiri didepan toilet.
"Astaga ka, kenapa lo kesini? Gue kan suruh duluan" kaget Vanya
"Gapapa, yuk" ujar Dhika
***
Suasana perpustakaan sejuk, aman dan damai. Itulah yang Vanya suka dari perpustakaan, selain karena dia suka membaca.
"Van, gue ngantuk" ucap Dhika
"Lagian, gaya gayaan mau ikut gue ke perpus, gini kan jadinya" ledek Vanya
"Gue boleh tidur di bahu lo?" izin Dhika
"Eh, kok? Dikelas juga biasanya tidur ke meja, kok di perpus tidur ke bahu gue" ucap Vanya
"Please ngantuk banget ini" ucap Dhika dan tanpa sadar Dhika sudah menyandar di bahu Vanya sambil tertidur
Vanya membiarkan Dhika tidur dibahunya, Vanya tetap melanjutkan membaca novel yg baru ditemuinya, perpustakaan yang luas diisi dengan suasana hening. Petugas perpustakaan pun tidak ada, hanya ada Vanya dan Dhika yang sedang tertidur disana.
Ketika sedang fokus membaca, Vanya merasa ada hal yang mengganjal. Ketika dia melihat ke atas...
***
Hayoloh.. :V
Seperti biasa, aku tuh kalau udah update sekali suka gatel pgn update lagi, jadi yagitulah.Salam,
Istri sah Iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Sekelas
Teen FictionBagaimana rasanya ketika kamu mencintai teman sekelasmu sendiri? Canggung kah? Atau takut ketahuan? Begitupun yang dirasakan oleh Vanya. Gadis cantik dan aktif yang menyukai teman sekelasnya sendiri! Bagaimana kisah Vanya selanjutnya? Apakah 'dia'...