satu*

26 6 4
                                    

Aku terdiam, tubuhku mulai bergetar, air mataku tiba tiba jatuh, ingatan tentang kejadian waktu itu membuat kepalaku pusing, semuanya berputar-putar di kepalaku, rasanya seperti kembali ke waktu itu, pandangan ku mulai buram dan setelahnya aku tidak tau apa yang terjadi.

***

Aku perlahan membuka mataku, aku mencium bau obat-obatan yang sangat menyengat, aku yakin sekarang aku ada di rumah sakit, tapi siapa yang membawaku kesini?

"Kamu sudah sadar?"ucap pria itu, pria yang telah membunuh adikku, "apa yang kau lakukan disini pembunuh?! pergi!! aku tidak mau melihat wajahmu!!"teriakku.

"Aku tidak membunuh adikmu, aku mencintaimu, ku mohon dengarkan aku" ucapnya memohon padaku, "ku bilang pergi!! Apa kau tidak mengerti PARK JIMIN!!" Ucapku menekan kata park jimin.

Tampaknya ia mengalah dan pergi dari ruanganku, baguslah kalau dia mau pergi, aku benar benar membencinya.

Tanpa kusadari air mataku jatuh, tubuh ku bergetar, semua ingatan itu kembali menghampiri kepalaku.

Pintu ruanganku dibuka, nampak seorang pria yang selama ini menemaniku, berada di sisiku, dia jeon jungkook kekasihku.

"Sayang, ada apa? Kenapa kamu menangis?" Ucapnya sambil berjalan cepat lalu memelukku, "aku takut oppa" ucapku sambil menangis di pelukan jungkook,"aku ada di sini menjaga mu, takkan ku biarkan seorangpun menyakitimu" ucapnya sambik mengelus kepalaku lembut lalu mencium puncak kepala ku, aku semakin mengeratkan pelukanku padanya.

***

Setelah 3 hari di rawat di rumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang.

Setelah pulang dari rumah sakit jungkook oppa selalu menemaniku, aku senang berada di sampingnya, aku beruntung memilikinya.

Sebenarnya, aku tidak tau aku mencintai jungkook atau tidak, tapi dia selalu bisa membuatku merasa nyaman dengannya, sedangkan si pembunuh park jimin itu adalah mantan kekasihku, aku membencinya bukan karna ia membunuh adikku, aku sudah mengikhlaskan adikku, dan lagi itu bukan sebuah pembunuhan, itu hanya sebuah kecelakaan, tapi saat melihatnya aku selalu teringat saat dia menabrak adikku, dan itu membuatku berfikir bahwa dia membunuh adikku, selain itu saat bertemu dengannya kenangan saat kami masih bersama teringat lagi di pikiranku, hatiku akan terasa nyeri jika mengingat kenanganku dengannya, mengingat aku sudah memiliki kekasih sekarang,aku mencoba melupakan jimin, tapi kenapa ia kembali sekarang, kenapa dia kembali saat aku sudah mulai melupakannya?

"Jiyeon, bagaimana kalu hari ini kita ke toko buku? Kamu kan suka membaca" tanya jungkook "baiklah terserah oppa saja" sahut ku, "kamu tampak tidak bersemangat akhir-akhir ini, kenapa?" Tanya nya, "tidak ada apa-apa" sahutku, "ayo jujur, oppa tau kamu pasti sedang memikirkan sesuatu"ucapnya sambil memandang wajahku,

Aku memandangi wajahnya, ya tuhan kenapa dia sangat peka, tapi kenapa aku malah memikirkan jimin, aishh ada apa dengan mu jiyeon.

"Hey, kenapa kamu diam, dimana jiyeon ku yang ceria?" Ucapnya tersenyum, aku hanya tersenyum lalu berkata "aku baik-baik saja".

Setelah sampai di toko buku, aku melihat-lihat deretan buku novel yang ada di sana, mata ku tertuju pada sebuah novel berjudul 'Dengarkan aku' aku mengambilnya lalu mendatangu jungkook.

"Oppa aku ingin membeli novel ini" ucapku "ah tentu, sekarangan kita bayar dulu, setelah itu kita makan, dan sekarang terserah kamu mau makan dimana, mau kan?" Kata nya "tentu saja mau" ucapku sambil tersenyum bahagia, "nah begini dong, ini baru jiyeon nya oppa" ujarnya, aku yang mendengarnya merasa malu lalu mendorongnya untuk segera membayar novel yang ingin ku beli tadi.

Seperti yang jungkook katakan, kami akan makan bersama dan tempatnya terserah padaku,dan aku memilih restoran dekat taman kota.

Saat kami masuk ke dalam restoran itu aku teringat kembali dengan jimin, dulu aku dan jimin sering makan disini, kenapa aku sangat bodoh, kenapa aku memilih tempat ini?

Kami duduk di dekat jendela, lalu memesan makanan.

Saat mataku menjelajahi isi restoran ini, mataku tertuju pada salah seorang pria yang juga tengah menatapku.

Tubuhku menegang,ingatan itu selalu menghantui ku,kenapa harus jimin? Aku mencintainya, tapi aku selalu teringat kejadian itu saat melihatnya, hey apa yang aku katakan, aku tidak mencintainya, aku sangat membencinya.

Jungkook yang menyadari perubahan ku langsung bertanya "jiyeon ada apa?", aku yang sedikit terkejut langsung menjawab "tidak ada apa-apa".

Setelah makan jungkook mengantarku pulang,ia bilang ia ada urusan.

-Bersambung-

Jadi ini adalah ff pertama aku, maaf kalo jimin nya gak terlalu banyak nongol.

Maaf juga kalo banyak typo, maklum lah ini kan aku juga masih belajar,

Aku mau minta pendapat kalian tentang cerita ini, jadi jangan lupa vote dan coment ya, biar aku bisa perbaiki apa aja yang kurang.

Makasih karna udah mau baca, aku bakal rajin update biar kalian gak bosen nunggu, karna aku tau nunggu itu gaenak apalagi tanpa kepastian, hahaha.

Pilihan Dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang