{2} frustasi

38 8 0
                                    

.
.
.
.
Gue jalan menuju kelasku dengan keadaan rambut berantakan sambil membawa tas yang ku seret.

"oke,gue nggak boleh gini gue harus move on,ya nggak bil?"kataku sambil menyenggol lengan bila.

"yup,nanti kalo lo jomblo lagi kacian gue-nya nggak bisa jalan gara-gara nemenin lo tiap malming."ni anak keknya bukan sahabatku deh.

"nabila,kamu jahat."kataku dengan penuh penekanan sambil menunjukkan mimik wajah ala dian sastro.

Gue jalan terlebih dahulu sambil mengangkat tas yang ku seret tadi.

"ih canda doang,jangan ngambek dong je..."bila membujukku sambil mengekor dari belakang.

Tanpa memperdulikan bila,gue terus berjalan sambil bergumam "oke pokoknya gue harus move on."

Gue berhenti daru langkah gue dan berkata dalam hati.

'戦いましょう!!!!!(ayo berjuang).'

sambil mengangkat tangan sebelah kanan gue.

"woy,itu lo diliatin sama orang-orang."bila memukul pundak gue dengan cukup keras.

"ey..... Nggak usah mukul juga kali."rintihku sambil menatap bila.

Gue diem saat melihat tatapan orang-orang seolah ngeliat gue kayak orang gila.

'bodo amat!!!! Gue nggak malu yang penting gue semangat!!!' teriak gue dalam hati sambil mengangkat tangan kananku.

                              °   °   °

"hey,kalian dari sih?,kok lama banget?" sapa liza sambil merangkaul gue dan bila.

"ini nih nungguin dia smedi buat nyiapin hati buat ketemu Nganu...." goda bila sambil melirik gue.

"Apaan sih lo." gue nyibit pinggang bila dan menendang kakinya.

"adu duh.... Sakit anjing!" 

"hayo...... Siapa?" liza natap gue dengan tatapan menggoda.

Ini dua anak pagi-pagi udah ngajak gelud.

"si rafael,anak olimpiade fisika waktu smp."

"sssttt....... Diem!" gue nutup mulut meyda peke jari telunjuk gue.

"gila....... Disebutin sama meyda."

"eh si cowok gendut itu?"tanya liza tak menyangka.

"bukan gendut,tapi chubby!!! Kalian kok nggak bisa bedain gendut ama chubby sih!!! Emosi gue." gue berdiri lalu pergi keluar kelas.

Ih benci!!,masa mereka nggak bisa bedain gendut sama chubby sih?.

"Jelas-jelas rafael itu chubby bukan gendut huft...." gue bergumam sambil mendengus kesal sambil berjalan menuju kamar mandi.

                              ~  ~  ~

Setelah keluar dari kamar mandi gue langsung pergi menuju kantin

Eh,tunggu ini jam berapa? "Ah lupa bentar lagi masuk."gumamku sambil menepuk jidat.

Gue langsung berjalan menuju kelas,tetapi tiba-tiba buk caca manggil gue.

"jeje,sini bentar ibu mau minta tolong anterin anak baru ke kelas ya? Ibu ada urusan sebentar,nanti jam pelajaran ibu tuker sama pak--."buk caca langsung pergi ninggalin gue.

Tunggu-tunggu......

anak baru?

Gue langsung menoleh ke arah 'anak baru' itu.

"mm.... Hai nama gue rafael saputra."sapanya sambil membubarkan lamunan gue.

"boleh kita ke kelas sekarang?"tanyanya sambil melambaikan tangannya di depan wajah gue.

Oh no.....

Ini beneran rafael? kok berubah 180° gini? Makin ganteng tapi chubby nya ilang,tapi bahasanya juga nggak formal kayak dulu lagi.

"hey, Lo nggak papa?"rafael membubarkan lamunan gue lagi.

"eh,iya iya." gue berhenti melamun sambil gelagapan menjawab rafael "a...ayo ke..kelasnya arah sini."lanjut gue sambil menunjukkan jalan.

Aduh....!!!

Gimana nih....??!!

Gue lagi jalan sama rafael,aakhh... Rasanya inginku pingsan di tengah kiridor,dia makin ganteng sumpah!! Gue nggak kuat astaga!!

Mana anak-anak kelas lain ngeliatin kita berdua lagi.

Tunggu - tunggu.

Kita berdua?

Pede banget lo je!.

Keknya cuman rafael doang deh.

"emm... Lo jeje ya?,"tiba-tiba lamunan gue terhenti dengar dia menyebut namague."kita pernah sekelas kan waktu smp?."lanjut rafael sambil natap gue.

Oh my...

Dia natap mata gue.

"i...iya kamu masih inget ya?" jawab gue gugup.

"lo kan anak yang pertama kali ikut OSN di sekolah kita,waktu itu nama lo terkenal banget tau gak sih?dari mulai kalangan guru-guru sampe kutu buku kayak gue,lo hebat banget, lo....apa lagi lo juga anak volly."

"lo juga hebat kok bisa masuk OSP,lo kan juga bahasa inggrisnya bagus banget,terus lo juga hebat bisa hapal semua tempat-tempat buku di perpustakaan,dan lagi lo juga punya tulisan tangan yang bagus,habis itu lo bisa hapal rumus matematika dengan sangat Perfact." ujarku panjang lebar.

"eh?,kok lo tau semua itu."

Mampus!!!

"Emm... Itu.... Lo kan dulu juga terkenal di sekolah karna jadi juara umum terus." jawab gue sambil gelagapan.

"tapi-"

Gue langsung memotong pembicaraan kita.

"eh kita udah sampe di kelas yuk, gurunya udah masuk kekelas itu." hah! Untung gue pinter ngeles.

Gue langsung masuk ke dalam kelas denga rafel di belakang gue.

"pak itu murid baru,kata buk caca di suruh kenalan dulu." ujar gue lirih.

"oh,iya iya, kamu duduk."jawab pak nur sambil nyuruh gue  duduk.

Gue langsung duduk ke bangku dengan keadaan jantung gue mau meledak 'harus tenang je... Nanti kamu pingsan gara-gara senyumnya kan Nggak elit banget.' kata gue dalam hati

Hai makasih udah mau baca ceritaku 😘

Aku bakal update tiap minggu tapi kalo lagi banyak waktu luang bakal ku update seminggu 2 - 3 kali 🙃🙃

So.....

Biar akunya semangat jangan lupa vote and coment 😉😉

See you next week

See you next week

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang