|01

486 25 5
                                    

••

••

Haechan tersenyum hangat. Sangat menenangkan. Jarang-jarang namja nakal itu mau melempari seseorang sebuah senyuman teduh.

"Lo kenapa sih Chan" tegur Jeno yang ngeri sendiri melihat tingkah aneh Haechan.

"Senyumin siapa lo?si anak baru lagi" kali ini Renjun yang bersuara.

Haechan mengangguk untuk membenarkan tebakan Renjun barusan. Iya. Entah kenapa setiap melihat siswi baru di kelas sebelah itu bibirnya selalu mendadak terangkat tanpa sebab. Detak jantungnya juga sering berdegup kencang hanya dengan melihat wajahnya. Ada yang aneh dari dirinya, hanya saja Haechan bingung itu apa.

"Hyunseo Haechan nitip salam nih" Soobin berteriak lantang di koridor. Membuat seorang siswi yang sedang berjalan membalikkan badannya lagi kebelakang.

Gadis berkulit putih pucat itu, menatap lama netra coklat gelap milik si pria yang bernama Haechan. Lalu seulas senyum tenang ikut dia lemparkan. Sebelum berbalik, dia membalas teriakan Soobin "Lee Haechan! Hiduplah dengan baik mulai sekarang"

Eh.
Semua orang tertegun mendengar balasan Hyunseo. Aneh rasanya.

"Eh gimana gimana. Maksudnya gimana? Gue ga ngerti" heran Jaemin

"Dia nyuruh Haechan hidup dengan baik. Ngeri woy" Soobin usap tengkuknya ngeri.

"Lo harus hid--"

"Gue duluan gaes" Haechan memotong ucapan Jeno. Dan berlari meninggalkan mereka. Niatnya ingin mengejar gadis bernama Hyunseo tadi.

Dan tanpa ba-bi-bu Haechan memasuki kelas 11-4 menelusuri sejenak seluruh ruang. Dan langsung menemukan sosok yang di cari sedang terduduk manis di bangku belakang sambil membaca buku yang Haechan tebak adalah sebuah novel.

"Hyunseo" merasa terpanggil. Gadis cantik yang memiliki bibir cherry itu mengalihkan atensinya. Matanya sempat melebar ketika melihat sosok Haechan sudah berdiri di samping mejanya.

"Ke--"

"Maksudnya apaan nyuruh gue hidup dengan baik"

Hyunseo terdiam sejenak. Masih dengan keadaan tenang dia tutup pelan novelnya dan setelah itu berdiri untuk menyamai tinggi dengan si lelaki.

Senyum hangat itu kembali terlempar. Membuat degupan jantung Haechan makin terasa tak karuan. "Kenapa kamu ga suka aku ngomong gitu" tanya Hyunseo balik.

Haechan mengangguk mantap "tau apa lo tentang gue. Sehingga nyuruh gue hidup dengan baik. Gue baik baik aja selama ini"

Senyum hangat belum pudar dari wajah cantiknya. "Maaf jika kamu tersinggung atas perkataan ku" tangan Hyunseo perlahan terangkat, Haechan pun mengikuti gerakan tangan lentik itu. Sampai tak lama tangan kanan itu berhenti di dada kirinya.

Haechan membatu, apa yang di lakukan siswi baru ini. Pikirnya.

"Aku hanya tak ingin menyesal atas keputusan ku waktu itu. Jadi hiduplah dengan baik" lanjutnya yang sedikit melebarkan senyumannya. Tampak jelas tertangkap netra Haechan. Kalau netra hitam legam milik si gadis sudah mulai di genangi air mata.

"Dia masih berdetak untukku" gumamnya pelan. Jantung Haechan makin menggila mendengar penuturan Hyunseo.

Ingin menyingkirkan tangan kanan Hyunseo dari dadanya. Tapi entah kenapa, rasanya dia tak bisa. Terlalu berat.

"Maks--"

"Jantung ini. Aku tau. Bukan milikmu"

•••



Lee Haechan

Lee Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Hyunseo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Hyunseo

••

touch your heart | Lee Haechan✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang